Bab 12: waktu berdua (bagian kedua)

4K 256 3
                                    

Biasakan vote sebelum baca😘
Happy reading

.
.
.

Lanjutan bab yang sebelumnya
Happy reading guys

*
"Dit"

"Kamu mau kemana?"

"Adit"

Teman-temannya terus memanggil Adit tapi tak dihiraukan olehnya. Adit lebih fokus menarik tangan Suci keluar dari kafe itu

Adit membawa Suci ke arah parkiran dan langsung naik ke atas motornya lalu menyuruh Suci juga naik

"Naik" ucap Adit pada Suci

"Tidak mau" balas Suci menggelengkan kepalanya

"Naik" nada suaranya meninggi membuat Suci terkejut

"Tapi aku bawa mobil" ucap Suci mencicit

"Naik" masih dengan suara yang meninggi

Entah setan apa yang merasuki tubuhnya sehingga ia mulai kehilangan kontrol dirinya

Akhirnya Suci mengalah dan naik keatas motor Adit. Suci cemberut tapi dalam hatinya ia bahagia

Motor Adit mulai melaju membelah padatnya jalan raya. Suci berpegangan di jaket Adit

"Kamu mau bawa aku kemana?" Tanya Suci dengan setengah berteriak karena Adit melajukan motornya diatas rata-rata

Adit tidak menjawab tapi malah melajukan motornya lebih kencang lagi

"Dit" teriak Suci lagi tapi tetap tak mendapat jawaban. Suci beralih melingkarkan kedua tangannya dengan erat di perut Adit karena takut jatuh

Jalanan yang lenggang membuat Adit dengan mudah melajukan motornya dengan cepat

"Dit, aku takut" ucap Suci lagi membuat Adit sedikit mengurangi kecepatan motornya

Adit menghentikan motornya saat sampai di sebuah kebun teh di daerah pedesaan Suci tidak tau tepatnya didaerah mana

Hari sudah semakin gelap saat Adit memarkirkan motornya di salah satu rumah warga

Adit langsung turun dari motornya saat Suci sudah turun dan melangkah menjauh meninggalkan Suci yang masih terpaku dengan perbuatan Adit

Merasa tidak ada yang mengikutinya Adit berbalik dilihatnya Suci masih berdiri disamping motor. Adit menghembuskan nafas keras dan melangkah mendekati Suci

"Ayo" ajak Adit menyodorkan tangan

Awalnya Suci ragu tapi tetap menerima sodoran tangan Adit

Adit membawa syuci melewati kebun teh itu menuju sebuah rumah pohon yang sangat indah

"Mau naik?" Tanya Adit

"Mau,tapi.."

"Tapi?" Tanya Adit

"Tidak bisa manjat" ucap Suci menunduk

Adit berjalan memutari pohon dan mengambil sebuah galah dari bambu. Adit mengarahkan galah kayu itu pintu rumah pohon dan menarik bambu kecil yang terdapat di rumah pohon itu

Tangga yang terbuat dari tali dan bambu terjatuh dari atas hingga ke bawah

"Naik?" Tanya Adit lagi yang dibalas anggukan oleh Suci

Rumah pohon itu tidak terlalu tinggi

"Tapi aku takut jatuh" ucap Suci lagi

"Aku jaga di bawah" ucap Adit

Takdir Cinta Yang Tertulis (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang