Biasakan vote sebelum baca
Happy reading.
.
.Sinar matahari menerobos jendela kaca yang terpasang di kamar tidur seorang gadis. membuat kedua mata gadis itu mulai mengerjap untuk terbuka
"Aaw" ringisan sang gadis jadi pengganti kata 'selamat pagi' yang biasa ia ucapkan
Sang gadis yang ternyata Suci berusaha bangkit dari ranjangnya dengan berpegangan pada meja nakas yang terdapat di samping ranjangnya
Berhasil berdiri dengan normal meski masih meringis memegangi kepalanya. Suci mulai melangkah kekamar mandi untuk membersihkan tubuhnya
Setelah selesai dengan membersihkan badannya dan memakai pakaiannya Suci menatap wajahnya dicermin meja rias yang ada di kamarnya
Dilihatnya kantung mata yang membesar akibat tangisnya yang lumayan lama kemarin dan matanya yang memerah, terasa perih
Setelah berpakaian langkap dan merias dirinya dengan natural Suci melangkahkan kakinya keluar dari kamar
"Pagi ma" sapa Suci pada mamanya yang sudah duduk di ruang makan
"Pagi sayang"
Suci mendudukan dirinya di salah satu kursi yang dekat dengan kursi mamanya
"Setelah makan kamu packing barang kamu" ucap Saron saat mereka sedang makan
"Buat apa ma?"
"Kita akan kembali ke Indonesia"
"Ke Indonesia?"
"iya mama sudah pesan tiket untuk sore ini"
Suci hanya diam tidak membalas
"Kenapa mendadak ma?" Tanya Suci setelah lama diam
"Mama udah rencana dari kemaren-kemaren apalagi urusan mama di sini sudah selesai"
.
Setelah mempacking barangnya Suci duduk melamun di balkon kamarnyaBukan memikirkan soal Adrian tapi seseorang yang sudah lama dirindukannya
'Apa kita bisa bertemu lagi?' tanyanya membatin berharap orang yang sedang ia pikirkan dapat mendengarnya
*
Perasaannya sama seperti saat ia kesini sebulan yang lalu, saat Suci menginjakkan kaki di bandara soekarno-hattaPerasaan Suci campur aduk membuatnya berjalan sambil melamun dan
Bruk
"Aaw" ringis Suci menyentuh bahunyaBahunya terasa sakit karena tidak sengaja menabrak seorang yang sangat umm... tampan
'Tapi wajahnya seperti tak asing bagiku' batin Suci
"Maaf saya buru-buru" ucap pria itu berlalu pergi dengan cepat
Suaranya kurang jelas dan kacamata yang bertengger di wajahnya membuat Suci tak mengenalinya
Suci tertegun ditempatnya hingga sebuah tepukan menyadarkannya
"Ada apa?" Tanya Saron
Suci tersenyum "tidak ada apa-apa ma"
Saron mengangkat sebelah alisnya. Merasa aneh dengan tingkah putrinya ini
Keduanya keluar dari bandara menuju ke sebuah mobil yang terparkir dengan dijaga oleh beberapa orang suruhan Saron
Mobil melaju dengan sesekali berhenti karna padatnya jalan kota Jakarta
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta Yang Tertulis (COMPLETED)
RomansaSuci Aristya, seorang wanita troublemaker yang berhasil menarik perhatian seorang pria most wanted sekolah yang sangat dingin, bernama Aditya putra . Aditya putra seorang pria tampan, pintar namun memiliki sifat yang sangat dingin dan memendam sebu...