Maaf lama tidak apdate lanjutannya. Tapi sebagai gantinya aku bakal apdate dua chapter
Biasakan vote sebelum baca
Happy reading
.
.
.Janganlah menangis sampai histeris apalagi hanya karena manusia.
karena sesungguhnya manusia juga merupakan cobaan.
Semua hal yang dihadapi manusia adalah cobaan misalnya ada kebahagiaan pasti ada kesedihan semua itu cobaan*
Suci mulai mendapatkan kesadarannya. Matanya mulai mengerjap secara perlahan menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam retina matanya"Alhamdulillah nak kamu sudah sadar" ucap bunda yang ada dalam rangkulan ayah
"Bun mas Adit gimana?" Tanya Suci langsung dengan suara lirih
"Alhamdulillah, Adit sudah mulai baikan, nak" jawab ayah Adit. Suci hendak turun dari ranjang rumah sakit tapi langsung ditahan oleh mamanya yang sedari tadi duduk di samping ranjang Suci
"Mau kemana?" Tanya mamanya dingin
"Suci mau lihat mas Adit ma" ucap Suci pelan sembari menatap mamanya
"Kamu baru saja sadarkan diri. Dan ingat jangan melakukan hal seperti tadi lagi" ucap mama Suci. Ayah dan bunda Adit hanya melihat percakapan keduanya dalam diam. mereka tau bahwa Saron sedang menahan emosinya pada putrinya itu
"Kenapa ma?" Tanya Suci menatap lekat wajah mamanya
"Kamu hampir saja membunuh anakmu yang bahkan belum lahir" ucap Saron
Jawaban Saron membuat wajah suci menjadi pias. Suci menatap lekat wajah mamanya mencari kebohongan. Tapi tak dapat ia temukan, mamanya berkata jujur
"Kamu hampir saja kehilangan anakmu" ucap Saron menegaskan
"Kalau kamu memang mau membunuh anakmu?, silahkan pergi!" Ucap Saron tajam. "Pergilah! Kenapa kau malah diam?" ucap Saron air matanya sudah mulai menetes dipipinya
"Ma, bunda, ayah maafin Suci" ucap suci menunduk. Karena kebodohannya hampir saja ia kehilangan dua orang yang disayanginya
"Tidak masalah. Yang penting jangan mengulanginya lagi" ucap bunda
"Istirahatlah nak" ucap ayah
Suci kembali membaringkan tubuhnya 'Maafin mama sayang' batin Suci mengusap perutnya yang masih datar
Saron mengusap sayang rambut putrinya, ia tau putrinya sedih. Bahkan sangat sedih dengan hal yang baru saja terjadi
Karena mengalami pendarahan ringan, Suci diharuskan bed rest selama kurang lebih seminggu
*
Sudah seminggu Suci terkurung didalam ruangannya ia selalu dilarang melakukan banyak hal. Bahkan jika ingin kekamar mandi ia harus ditemani bunda atau mamanya yang setia menjaganyaDan sudah seminggu pula ia belum bertemu Adit karena ia dilarang untuk keluar kamar
Suci pun memilih kembali tidur setelah makan siang apalagi semenjak hamil badannya jadi cepat lelah
Suci sudah sering meminta bertemu dengan Adit pada bunda dan mamanya tapi tidak mendapat izin, bahkan informasi tentang Adit pun ditutup rapat darinya
Suci tertidur cukup lama hingga ia merasakan seorang mengusap rambutnya dari belakang, ia segera berbalik dan melihat orang yang sudah sangat dirindukannya, tersenyum kepadanya
"Apa kabar" tanya orang itu. Suci langsung memeluk orang itu dengan erat. Orang yang tidak lain adalah Adit, suaminya
Adit duduk diatas kursi roda dan masih dalam balutan baju rumah sakit
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta Yang Tertulis (COMPLETED)
Любовные романыSuci Aristya, seorang wanita troublemaker yang berhasil menarik perhatian seorang pria most wanted sekolah yang sangat dingin, bernama Aditya putra . Aditya putra seorang pria tampan, pintar namun memiliki sifat yang sangat dingin dan memendam sebu...