Bab 17: rahasia

3.8K 209 1
                                    

Biasakan vote sebelum baca 😊
Happy reading

.
.
.

Jangan sepelekan hal kecil karena dari hal kecil itulah bisa timbul hal besar

Kalau bisa sama ratakanlah semua hal itu. Karena kadang kala hal kecil itu bisa cepat berkembang menjadi hal besar

*
'Ya Allah cobaan apa lagi ini' ucap Adit mengusap wajahnya dengan kasar

'Astagfirullahalazim ya Allah yakinkanlah hamba agar bisa melewati masa ini' batin Adit kembali

Saat ini Adit sedang berada di dalam taksi yang menuju apartemen yang sudah lama dibelinya. Adit ingin menenangkan dirinya terlebih dahulu sebelum pulang kerumah

Ditengah jalan Adit mendengar suara azan zuhur berkumandang dari salah satu mesjid

"Pak berhenti dimesjid itu" ucap Adit menunjuk mesjid

"Baik pak" ucap sang sopir taksi

"Bapak bisa tunggu sampai saya selesai shalat?" Tanya Adit saat mobil sudah berhenti diperkarakan mesjid

"Bisa. Bapa juga sekalian mau shalat" ucap sang sopir

"Makasih pak" ucap Adit berlalu lebih dulu

.
'Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim ampunilah segala dosa hamba dan dosa kedua orang tua hamba. Ya Allah mudahkanlah hamba dalam mencari rezeki Mu. Berikanlah hamba kesehatan dan lancarkanlah hamba dalam pengobatan yang tengah menanti hamba. Ya Allah berikanlah hamba kesempatan untuk membahagiakan orang-orang yang hamba sayangi. Ya Allah yang maha pengampun lagi maha penyayang kabulkanlah doa-doa hamba ya Allah karena hanya Engkau yang dapat mengabulkan setiap do'a hambamu. Amin' tambahan doa adit setelah doa selesai shalat

Adit segera keluar mesjid saat selesai berdoa karena tidak enak membuat orang menunggu terlalu lama

"Maaf pak saya lama" ucap Adit masuk mobil

"Tidak papa nak" ucap sang sopir

Mobil kembali melaju membelah jalan kota di siang yang terik

"Ini pak" ucap adit memberikan beberapa lembar uang seratus saat sampai di depan gedung apartemennya

"Ini kebanyakan nak" ucap sopir taksi itu menolak

"Itu untuk bapak. Makasih ya pak" ucap Adit hendak keluar

"Harusnya bapa yang trima kasih sama kamu" ucap sopir taksi

"Trimakasih sama Allah pak jangan sama saya" ucap Adit keluar dari mobil taksi itu

*
Adit melangkah memasuki apartemennya dengan gontai dan langsung melemparkan tubuhnya keatas ranjang tanpa membuka tirai jendela

Adit menatap langit-langit kamarnya yang gelap dengan tatapan kosong

Drrt drrt drrt
Adit mengerjakan matanya beberapa kali sebelum meraih hpnya yang bergetar di saku celananya

Nomor tanpa nama yang tertera di layar hpnya 'siapa?'

Adit memilih tidak mengangkatnya dan lebih memilih mendiamkannya saja

Tidak lama hpnya kembali bergetar tapi bukan telfon melainkan satu notif pesan. Adit membaca pesan itu dan taulah ia siapa pemilik nomor tanpa nama itu

Adit sudah dapat menebaknya hanya dengan membaca isi pesan itu

"Hay calon" bunyi pesan itu yang ternyata dari Suci

Takdir Cinta Yang Tertulis (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang