Bab 13: rasa bersalah

3.9K 238 1
                                    

Biasakan vote sebelum baca 😊
Happy reading

.
.
.


Kadang hati dan mulut itu tidak sejalan. Hati berkata yang satu. Tapi mulut selalu menghianatinya dengan mengatakan yang lainnya


*
Sang surya telah kembali menyinari dunia yang telah melewati masa gelapnya(malam)

Perempuan itu mulai terganggu oleh panasnya sang mentari. Ia mulai mengeliat dari tidurnya dan matanya sudah mulai mengerjap secara perlahan untuk menyesuaikan cahaya yang masuk kematanya

"Selamat pagi" ucapnya

"Pagi" jawab seorang membuatnya segera mengalihkan pandangannya ke sumber suara

Suci mendudukkan dirinya di pinggir kasur itu dan menatap ke arah laki-laki yang menjawab ucapannya

Ya perempuan itu adalah Suci, laki-lakinya adalah Adit dan mereka masih berada di rumah pohon itu

Adit masih seperti biasa ia bangun di jam tiga untuk melaksanakan salat malamnya dan dilanjutkan dengan salat subuh. Sebenarnya Adit membangunkan Suci tapi Suci terlalu nyenyak tidurnya membuat Adit tidak tega membangunkannya sehingga membiarkannya saja

Adit juga sudah membeli makanan untuk mereka berdua sarapan sebelum kembali kerumah mereka masing-masing

"Kamu tidak tidur?" Tanya Suci

Adit mengangkat sebelah alisnya sembari berkata "tidur" ucap Adit singkat

"Dimana?" Tanya Suci lagi

"Disebelah kamu. Kenapa?" Tanya Adit pura-pura polos membuat wajah Suci sudah merah padam siap meledak

"Breng.." ucap Suci segera dipotong Adit

"Bercanda" ucap Adit mengulum senyum melihat tingkah Suci

"Trus?" Tanya Suci

"Apa?" Tanya Adit balik mengangkat sebelah alisnya

"Kam.." Adit memotong lagi

"Nih makan dulu" ucap Adit menyodorkan makanan

Suci menerimanya dan hendak menyuapkan kedalam mulutnya tapi Adit kembali berkata

"Doa dulu"

Suci menghentikan gerakan tangannya dan mengubahnya menjadi menengadah

"Udah. Puas?" Tanya Suci ketus

Adit hanya tersenyum

Setelah selesai dengan makanan masing-masing Suci kembali bersuara

"Dit" panggil Suci

Adit menaikkan sebelah alisnya

"Ngapain kamu bawa aku kesini?" Tanya Suci

Seperti biasa Adit hanya diam

"Dit" panggil Suci lagi

"Aku mau bicara sama kamu" balas Adit

"Bicara apa?" Tanya Suci

"Kamu kemana selama ini?"

"Hah?"

Adit mengangkat sebelah alisnya tanda ia bersungguh-sungguh

"Aku ikut mama keluar negeri" jawab Suci

"Kenapa?" Tanya Adit lagi

Suci mulai menceritakan dari awal tentang mengapa ia pergi keluar negeri bersama mamanya

Takdir Cinta Yang Tertulis (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang