Bab 21: kabar bahagia bagian 2

4K 209 0
                                    

Biasakan vote sebelum baca 😊

.
.
.


Buah hati adalah penguat hubungan seorang dalam berumah tangga. Selain sebagai penguat hubungan buah hati juga akan berperan sebagai pelengkap yang akan menghidupkan rumah tangga itu menjadi lebih sempurna

Buahati adalah anugrah, titipannya, juga ujiannya

*
"Mas kok bangun" ucap Suci mendekat kearah Adit

"Mas hanya khawatir sama kamu" ucap Adit saat dirinya sudah kembali berbaring di bangsal

"Suci tidak papa kok mas" ucap Suci pelan

"Tapi kamu harus diperiksa" ucap Adit melihat kearah Dika

"Iya-iya saya periksa" ucap Dika mengerti tatapan Adit

Dika mengeluarkan stetoskop dari saku jas putih kebanggaannya

"Apa yang kamu rasakan akhir-akhir ini?" Tanya Dika

"Belakangan ini saya sering mual. Dan badan saya cepat lelah" ucap Suci

Dika berpura-pura memasang wajah sedih setelah memeriksa keadaan Suci hingga membuat Adit semakin khawatir

"Ada apa?" Tanya Adit

Dika menarik sebuah kursi roda mendekat kearah ranjang Adit

"Za bantuin" ucap Dika kepada Reza

"Ngapain sih" Reza mendengus

"Kalian ikut saya" ucap Dika mendorong kursi roda Adit

"Dik jangan main-main deh" ucap Adit

"Diam aja. Jangan banyak protes" ucap Dika terus melangkah hingga tiba disebuah ruangan

Tok tok tok
Dika mengetuk pintu sebuah ruangan dan tidak lama terdengar suara sahutan dari dalam "masuk"

"Hay Fidya" ucap Dika setelah membuka pintu

"Ada apa" Tanya wanita yang dipanggil Fidya itu

"Nih kamu periksa" ucap Dika mendorong Suci pelan kearah Fidya

"Mari bu" ucap Fidya menarik Suci ke satu-satunya bangsal yang ada di ruangan itu dan membaringkannya disana

Setelah memeriksa Fidya kembali berkata "ibu bisa bangun" Fidya membantu Suci untuk turun dari bangsalnya

Fidya kembali berjalan ke kursi kebesarannya dan mempersilahkan Suci duduk. Dika mendorong kursi roda Adit mendekat kearah Suci

"Apa yang terjadi dok?" Tanya Adit

"Selamat kepada bapak dan ibu. Saat ini ibu tengah mengandung kira-kira sekitar 3 minggu" ucap dokter Fidya membuat Suci menganga tak percaya tangannya menggenggam tangan Adit

"Benarkah itu dokter" Tanya Suci bahagia

"Iya, ibu harus jaga kesehatan. Jaga pola makan dan asupan makanan yang masuk kedalam tubuh ibu. Perbanyak istirahat dan jangan sampai stres karena pada usia saat ini janin ibu masih rentan" ucap dokter Fidya lagi

"Makasih dok infonya" ucap Adit balas menggenggam tangan Suci dengan erat

Suci berdiri dan mendorong kursi roda Adit keluar ruangan diikuti Reza

"Makasih Fidya" ucap Dika mengedipkan sebelah matanya pada Fidya sebelum ikut menyusul pasangan bahagia itu

Sekembalinya di ruangan Adit, Suci langsung memeluk leher Adit dari belakang

Takdir Cinta Yang Tertulis (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang