Bab 10: pertemuan kedua

3.8K 260 2
                                    

Biasakan vote sebelum baca 😘
Happy reading

.
.
.


Tuhan telah merencanakan yang terbaik untukmu. Tuhan juga selalu mengabulkan doa-doamu

Berprasangka baiklah pada tuhan yang maha baik terhadapmu

*
Suci memegang erat tangan mamanya yang masih nyaman dalam tidurnya

"Ma" panggil Suci pada mamanya yang masih menutup mata

"Ma bangun" ucap Suci lagi

"Ma Suci sayang banget sama mama"

"Ma jangan tinggalin Suci kayak papa ninggalin Suci"

ketakutan akan kehilangan itu masih ada dalam diri Suci

Suci masih menangis tangannya juga belum lepas dari menggenggam tangan mamanya

Suci lelah menangis dan mamanya juga belum bangun dari tidur nyamannya

Suci membaringkan kepalanya diatas genggeman tangannya dan mamanya. Setelah lelah menangis Suci akhirnya tertidur dengan posisi yang sama

Suci merasakan pergerakan pada jari tangan mamanya yang ada di dalam genggamannya membuatnya terbangun dari tidurnya

Suci menengadahkan kepalanya dan melihat mata yang semula tertutup itu perlahan terbuka

Suci mengembangkan senyumnya yang menurutnya paling manis

"Ma, ada yang sakit?" tanya Suci langsung dengan senyum yang semakin mengembang

Saron mengernyit melihat sekeliling ruangan itu. Ruangan yang merupakan kamarnya

"Sayang, kenapa mama ada disini?" tanya Saron melihat kearah putrinya

"Mama tadi pingsan. Yaudah mama istirahat saja" ucap Suci menarik selimut hingga sebatas dada mamanya

"Tapi mama harus berangkat kerja sekarang sayang" ucap Saron menolak

"Mama harus istirahat yang banyak supaya mama cepat sembuh" ucap Suci tak mau dibantah

"Tapi mama ada meeting yang sangat penting hari ini dengan pemilik perusahaan besar" ucap Saron tetap mau berangkat kerja

Hal itu membuat senyum Suci perlahan memudar. Keningnya berkerut tanda Suci sedang memikirkan sesuatu

Suci berfikir dan

"Ma" panggil Suci pelan

"Hmm" gumam Saron menjawab sembari melihat ke arah putrinya yang tersenyum manis

"Biar Suci yang gantiin mama" ucap Suci bahagia dengan pemikirannya yang cepat

"Memangnya kamu bisa?" tanya Saron tidak yakin dengan yang putrinya katakan

"Bisa dong ma, Suci kan bisa apa aja" ucap Suci yakin dengan senyum yang makin mengembang

"Kamu yakin?" tanya mamanya lagi memastikan

"100% yakin ma" ucap Suci lantang dan sangat meyakinkan

"Ya udah kamu siap-siap sana, jangan sampai telat, meetingnya jam 10 pas ya" ucap Saron panjang lebar

"Oh iya jangan sampai malu-maluin ya" ucap Saron bercanda

"Tidak akan, yaudah ya ma aku siap-siap dulu" ucap Suci lalu mencium pipi sebelah kanan mamanya lalu melangkah keluar dari kamar itu

Takdir Cinta Yang Tertulis (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang