Bab 15: bahagia dalam sakit

3.8K 225 1
                                    

Maaf apdatenya lama

Biasakan vote sebelum baca 😊
Happy reading

.
.
.


Yang kau lakukan salah
Kau pikir dengan menutupinya itu yang terbaik?
Itu salah. Salah besar
Adakalanya kau harus memberitahu masalahmu pada orang lain
Apalagi bila itu masalah besar

*
Sesuai jadwal yang diberitahu Donita Adit telah sampai ditempat pembangunan hotel

Adit sedang memantau pembangunan hotel yang sudah mulai di bangun beberapa bulan yang lalu

"Pak Adit" panggil Donita yang berada disamping Adit

"Ya" ucap Adit singkat

"Keadaan bapak baik-baik saja?" Tanya Donita

"Ya?" Ucap Adit melihat Donita seperti biasa dengan tatapan dingin

"Keadaan bapak baik? Muka bapa pucat sekali" ucap Donita takut-takut

"Ya saya baik" ucap Adit singkat

Adit sudah memantau beberapa pembangunan yang belum selesai sepenuhnya

Adit merasa sesuatu mengalir dari hidungnya membuatnya segera menutup hidung dan mulutnya dengan satu tangan dan tangan yang lainnya memeriksa sakunya guna mengambil sapu tangan

Adit menutup dan membersihkan darah yang mengalir itu dengan saputangan

"Kamu lanjutkan. Saya kemobil lebih dulu" ucap Adit langsung meninggalkan Donita yang bingung dengan tingkah bosnya itu

"Baik pak" ucap Donita pasrah

Adit berjalan dengan cepat ke mobil kantor yang dipakainya dengan Donita 

Adit mengambil air yang memang selalu ia bawa, menumpahkannya ditisu yang sudah diambilnya dari mobil itu

Adit membersihkan bekas-bekas darah yang masih tersisa

Adit kembali mimisan setelah 5 tahun hal itu tidak pernah terjadi lagi

Sopir mobil itu sedang tidak ada di tempatnya jadi hanya Adit lah yang ada didalam mobil itu

Adit menyadarkan punggungnya disandaran kursi mobil dan menutup matanya. Kepalanya terasa sangat sakit dan pusing

'Apa yang terjadi sebenarnya' pikir Adit membatin

'Ya allah ada apa ini badanku sangat lemas' ucap batin Adit sebelum pingsan didalam mobil itu

*
Ditempat lain Suci baru datang dengan menaiki kursi roda yang didorong oleh mamanya

Suci, mamanya dan sekretaris mamanya bernama Tiara sedang berkeliling sembari memantau pembangunan itu

Suci melihat Donita sedang mencatat-catat sesuatu di buku catatan yang dibawanya

'Adit tidak datang?' Tanya Suci membatin

Merasa diperhatikan Donita yang sedang mencatat tentang pembangunan hotel itu berbalik dan melihat rekan bisnis dari bosnya

Donita menghampiri Suci dan lainnya yang masih berjalan dengan santai

"Selamat pagi Mrs. Aditama" ucap donita menyalami keduanya

"Ya selamat pagi" ucap Saron dan Suci bersamaan

"Dimana Mr. Wiliam bukannya jadwal memantau pembangunan ini bersama-sama?" Tanya Suci pada Donita dengan penasaran

Takdir Cinta Yang Tertulis (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang