Cari Pacar aja

728 47 1
                                    

Gadis cantik begamis hijau itu tengah  menyenderkan kepalanya yang terbalut hijab itu dibahu saudara kembarnya.

"Berat ih kepalanya" keluh Sisi, sudah hampir setengah jam mereka dalam posisi seperti ini

Prilly terkekeh pelan, lalu mengubah posisi duduknya menjadi tegak.
Ya Prilly sudah pulang dari rumah sakit sejak kemarin.dan sekarang ia sedang menontok kartun di tv bersama Sisi sembari menanti Bundanya selesai masak untuk makan siang.

"Abis nya cuma kamu doang yang bisa Kakak jadiin senderan kalo lagi nggak ada Bunda sama Ayah" kata Prilly apa adanya

"Makanya cari pacar" Sisi menepuk paha kakaknya

"Mana boleh pacaran Sisi..." Kini gantian Prilly yang menepuk paha Sisi

"Ya udah cari Suami aja" celetuk Sisi

"HAYO LAGI NGOBROL APA?"

Prilly dan Sisi terlonjak kaget saat tiba-tiba Fariz menyembulkan kepalanya diantara sikembar.

"Ayah ngagetin ih" kata Sisi

Fariz duduk diantara Prilly dan Sisi.

"Iya ih, Ayah ngagetin" kata Prilly pula, Fariz hanya terkekeh

"Tadi pada ngomongin apa sih?" Tanya Faiz penasaran

"Gini loh yah, jadi tadi tuh Kakak bilang kalo Pundak Adek tuh tempat ternyaman terakhir buat nyender setelah Ayah sama Bunda" Sisi mengambil napas sebelum melanjutkan

"Teruss..." kata Sisi menggantung

"Terus...." kata Fariz pula

"Terus Adek suruh Kakak cari pacar, tapi nggak mau. Ya udah deh Adek suruh aja cari suami" Sisi menyelesaikan ucapannya

"Oh" Fariz hanya ber Oh ria

"Ayah ihh, jawabnya Oh doang" Sisi ngambek,

"Dek, nih" Fariz menyodorkan sebuah novel pada Sisi

Aaaaaaaaaaaaa

Sangkin senangnya dibelikan kumpulan  Novel dari penulis favoritenya yang harganya lebih dari satu, Sisi teriak tidak karuan menbuat Fariz dan Prilly menutup kupingnya.

"Adek ih lebay" protes Prilly

"Makasih Ayahku..."

Cup

Setelah mendaratkan satu kecupan dipipi Fariz, Sisi langsung ngacir kekamarnya. Fariz hanya geleng geleng kepala.

Setelah Sisi benar benar menghilang dari jangkauan matanya,Fariz langsung memposisikan dirinya menghadapa Prilly.

"Kak..." panggil Fariz

Prilly yang tadi sempat bermain pinsel untuk membalas pesan dari sahabatanya, Maysaroh, kini beralih menatap Fariz.

"Kenapa Yah?" Tanya Prilly, bukanya menjawab pertanyaan Prilly Fariz menggenggam tangannya

"Ayah..." Fariz ragu untuk mengatakannya

"Kenapa Yah ?" Prilly memgulang pertanyaanya

"Tanggal 15 Ayah harus pergi ke luar negri untuk urusan pekerjaan, itu berati Ayah harus ninggalin Kakak disini sendiri" jelas Fariz, ia mengeratkan genggaman tangannya

"Kan ada Bunda Yah" balas Prilly

"Bunda harus ikut Ayah Kak, Ayah disana tiga bulan" Kata Fariz

Prilly menghembuskan napasnya kasar, selama itukah Ayah dan Bundanya akan pergi ?

"Kan ada Adek Yah" Prilly berusaha tersenyum

"Adek pasti sibuk Kak, bentar lagi kan Ujian, jadi pasti nggak ada yang jagain Kakak" Kata Fariz lemah

Sisi And Prilly Love Story (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang