Sisi melangkahkan kakinya menuju ruang tamu, ia duduk disofa yang berhadapan dengan Digo. Tadi setelah makan malam selesai Radit langsung pulang, katanya ia tidak enak dengan Maxim. Jadilah Digo dan Sisi hanya berdua sekarang. Sebenernya keberadaan Digo ditengah tengah makan malam keluarg Kasyaf ini bukan tanpa sebab, Sisi yang meminta Digo datang malam ini untuk membantunya membuat tugas.
"Udah jadi ?" Tanya Sisi
"Bentar lagi" jawab Digo, matanya masih fokus pada laptopnya
Lima belas menit berlalu, Digo masih saja fokus pada laptopnya, hingga suara dengkuran kecil menyita perhatiannya. Digo mengalihkan fokusnya pada sosok gadis mungil yang tengah meringkuk diatas sofa panjang ruang tamu, ia tertidur. Diamatinya wajah cantik itu, satu menit, dua menit, lima menit. Digo mengusap wajahnya, ia beristugfar dalam hati.
"Dek" Digo menepuk nepuk bahu Sisi
"Tugasnya udah selesai Dek" Sisi menggeliat kecil
"Udah selesai ya tugasnya" Sisi berusaha menegakkan badannya
"Ya udah gih sana pulang" suruh Sisi pada Digo
"Nggak mau ngucapin terimakasih duli nih?" Ujar Digo
"Makasih" singkat padat dan jelas
"Ya udah Aku pulang dulu" pamit Digo
"Hm"
Guman Prilly
Assalamu'alaikum
Wa'alaikumsalam
Setelah Digo benar benar menghilang dari jangkauan matanya, Sisi beranjak mengambil laptop, namun sebuah plastik kresek hitam menyita perhatiannya.
"Punya siapa nih?" Sisi mengambil kresek tersebut
"Buku ? Banyak banget" Sisi heran saat melihat isi kresek tersebut adalah buku-buku
Sisi mengambil salah satu buku bersampul biru. Entah mengapa buku itu begitu menarik perhatiannya.
Dibukanya halam pertama buku bersampul buru itu.Dia itu Fazahra Sisilia Zahrana
"Nama gue ?
Sisi membuka lembar berikutnya, dan betapa terkejutnya ia saat melihat fotonya tertempel pada buku itu. Sisi membalik lembar lembar berikutnya, ia sampai menutup mulutnya saat mengetahui buku bersampul biru berisikan foto fotonya. Berbagai foto candid diberbagai kegiatan itu tertempel rapi dalam buku itu. Dari foto Sisi pertama masuk ekskul PMR, saat ia gladi tangguh dihutan, saat ia pertama kali ikut pengajian, acara wisuda perpisahan SMA, ocara OSPEK maba dikampusnya dan masih banyak lainya.
"Segitunya Kamu merjuangin Aku" lirih Sisi
Sisi tertududuk dikursi, ia menutup wajahnya lalu terisak pelan. Ia tak menyangka Digo menyukainya dari dulu. Ia merutuki dirinya sendiri, kenapa ia harus curhat tentang Ali dulu pada Digo. Pasti ia sakit hati saat mengetahui orang yang ia cintai menyukai sahabatnya sendiri.
"Ma'af..Aku...ngg..ak tau kaa..lo cinta kamu begitu besar. Dan mungkin Aku udah terlambat saat ini. Aku juga nyadar diri, siapa sih Aku ? Berani beraninya menaruh hati pada sosok sesempurna kamu. Maafin Aku gus" lirih Sisi disela sela isak tangisnya
Maxim berjalan menuruni tangga, ia hendak mengambil minum kedapur, namun sebelum ia sampai ke dapur ia melihat Sisi tengah duduk disofa, bahunya bergetar hebat.
Maxim mendekat kearah Sisi.
"Lo nggak kenapa napa?" Maxim mengusap lembut rambut Sisi
Sisi mendongkak, ia terkejut saat melihat Maxim.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sisi And Prilly Love Story (END)
RandomFOLLOW NANAZ DULU YAAA, BIAR BACA CERITANYA LEBIH FAEDAH ! Ini adalah kisah cinta yang menurut gue kisah paling rumit. Kisah cinta yang hanya mengedepankan kebahagiaan orang yang di cintai. Tidak ada yang peduli dengan kebahagiaan diri sendiri, semu...