Gadis itu berlari sekuat yang ia bisa menuju ketempat ibu-nya berda saat ini.
"Ayo pulang" Gadis mungil itu menarik pergelangan tangan ibunya
"Eh, kamu kenapa dek?" Tanya Ibunya bingung, namun ia tetap mengikuti langkah kaki anak bungsunya itu
"Bun..."
Gadis mungil itu yang tidak lain adalah Sisi, langsung memeluk Bundanya dengan sangat erat saat mereka berada diparkiran.
"Dia jahat bun..." Sisi kini sudah terisak hingga hijab Liana basah oleh air mata Sisi
"Siapa dek ?" Liana mengusap punggung Sisi
"Siapa dek? Ngomong sama Bunda" Kata Liana namun Sisi hanya diam
Sisi melepaskan pelukanya pada Liana lalu ia pergi berlari entah kemana. Yang ada dipikiranya adalah ia hanya ingin pergi ketempat yang bisa membuatnya tenang. Ia tidak peduli jika nanti ia nyasar karena tidak tau tentang jalan kota jakarta. Bahkan teriakan teriakan liana tidak ia hiraukan sama sekali.
"Dek..."
"Sisi..."
"Sayang, mau kemana kamu...?"
******************
"Prilll...." Panggil Ali
"Jangan nangis..." katanya
"Gue...minta...ma'af " Kata Prilly disela sela isak tangisnya
"Seharusnya Lo bilang kalo Lo punya kembaran Prill" Kata Ali
"Lo nggak tau Prill, gue pernah ngehina kembaran Lo itu, Gue jadi ngerasa bersalah sama dia, Arghhh" Ali mengacak rambutnya frustasi
"Gue....nggak bermaksud kaya gitu..." Prilly semakin terisak hingga hijab merah maroon nya basah
"Ya udah, sekarang kita pergi" ajak Ali, ia berdiri dari kursi taman dari yang ia duduki saat ini
"Kemana?" Tanya Prilly, ia mendongkakan kepalanya
"Katanya tadi mau kerumah sakit" Ali mengingatkan Prilly
"Astagfirullah, gue lupa" Kata Prilly, kini tangisnya sudah reda
"Makanya jangan nangis mulu" Kata Ali
"Iiih, tauk ah" Prilly berdiri lalu melangkah meninggalkan Ali
"Ternyata Gue nggak tau tentang Lo Prill" Ali berkata saat ia sudah menyamai langkah Prilly
"Al..." Prilly berhenti
"Ayo" Ali tersenyum lalu melangkah terlebih dahulu
Prilly memandangi punggung seorang pemuda yang selalu ada dalam doanya selami ini dengan sendu.
"Ma'af Al..." Batin Prilly
******************
Ditempat lain, seorang pemuda yang sangat tampan tengah memandang sendu gadis yang tengah menatap kosong kearah laut senja yang begitu indah.
"Dia ngehianati gue..." kata Sisi setelah ia menceritakan semua kisahnya pada Digo namun kali ini tanpa tangis
Sisi menceritakan kisah cintanya pada Digo, ia bercerita tentang bagaimana pertemuannya dengan Ali, menjadi Stalker nya Ali dan juga penghianatan kakaknya.
"Lo cinta Sama Al?" Tanya Digo, entah kenapa hatinya merasa sakit saat menayakan itu
"Iyaa..gue suka sama Ali" jawab Sisi tanpa ragu
Digo merasakan sesak pada dadanya, mengetahui bahwa gadis yang ia juluki Gadis Kebo ini menyukai sahabatnya sendiri.
"Pulang Si...." suruh Digo
"Nggak" Sisi menolak
"Bentar lagi gelap" kata Digo dan Sisi hanya menggeleng
"Gue anter Lo kerumah" tawarnya
"Gue mau ke pesantren Go" kata Sisi dan Digo hanya mengiyakan
Digo dan Sisi berjalan ketempat dimana mobil Digo diparkirkan.
Digo duduk dikursi kemudi dan Prilly disampingnya.
Julukan gadis kebo untuk Sisi itu memang cocok, baru 5 menit mobil melaju Sisi sudah tertidur dengan nyeyaknya dengan posisi duduk."Gue sakit dek, saat gue tau Lo suka sama sahanat gue, tapi gue lebih sakit saat liat Lo kaya gini" Kata Digo lirih
Sebenarnya Sisi tidak benar benar tidur, bahkan ia mendengar apa yang Digo katakan dengan jelas.
"Apa Lo suka gue gus ?" Tanya Sisi dalam hati
*****************
"Kau kesini lagi ?" Tanya seorang pria berjas putih
"Bukanya kemarin kau sudah kesini" Kata pria itu
"Aku mengantar temanku pa" jawab pemuda itu
"Temanmu ? Siapa ?" Tanya Pria itu yang ternyata bernama Ryan
"Ada lah" jawab pemuda itu yang ternyata adalah Al Irsyad Adinata
"Cewek?" Tanya Ryan papanya
"Iya" jawab Ali
"Ayo ikut papa keruangan papa" ajak Ryan dan Ali hahnya mengiyakan, Ali mengekori Ayahnya
"Duduk" suruh Ryan pada Ali
Mereka sekarang berada di Sofa yang ada diruangan Ryan.
"Al, kau tidak ingin bertemu dengan sepupumu?" Tanya Ryan
"Tidak pa, Al nggak mau" Jawab Ali
"Setidaknya bertemulah dengannya satu kali saja" bujuk Ryan
"Al, nggak bisa pa, Al udah janji sama tante Rahma untuk tidak saling kenal dengan mereka" Kata Ali lemah
"Pa, inget, mungkin sekarang umur mereka udah 17 tahun, dan sesuai perjanjian Wanita itu dengan keluarga itu, kita nggak boleh saling kenal lagi" kata Ali, sekarang hatinya benar benar sakit
"Nak, hidup ini tidak ada yang tahu, semua itu adalah rahasia. Dulu Mama mu memang menukarkan kedua keponakannya dengan uang, tapi itu untuk kamu Al, saat itu papa belum jadi dokter, perusahaan kita lagi bangkrut dan kamu sakit keras. Mama kamu terpaksa Al" Kata Ryan, ia bahkan sudah meneteskan air mata
"Tapi gara gara itu tante Rahma pergi pa" Al sudah menangis sesegukan, katakanlah Sibiang kerok ini cengeng
"Enggak Al, itu semua takdir" Ryn menenangkan anaknya
"Pa, dulu yang sakit keras bukan cuma Al, tapi Salah satu dari mereka juga pa" kata Ali
"Itu sebabnya Al, Mamamu melakukan semua itu, mamanu ingin kalian bertiga tetap hidup" papanya berkata manatap
"Al, kamu tau, sebenarnya kamu sudah memberikan kehidupan pada sepupumu dengan mendonorkan darahmu itu" kata Ryan
"Pa..." Ali berkata lirih
"Sekarang dia disini Al, mari temui sepupumu" Ryan menarik tangan Ali
Ali berusaha melepaskan cengkram tangan Ryan dipergelangan tangannya namun cengkramanya begitu kuat.
Sekarang Ali dan Ryan tengah berada didepan pintu ruangan tempat cuci darah bagi seseorang yang mengidap penyakit kangker darah.Kreeeeett
Pintu terbuka dan menampilkan sosok gadis mungil berparas cantik.
"Om ingin bicara sana kamu" Kata Ryan pada gadis itu dan Ali malah memalingkan wajahnya
Kau tau? Jantung Ali kini berdetak begitu cepat, kanapa ? Tentu saja ia sangat gugup dan takut, pasalnya ini adalah pertemuan pertama dengan sepupunya selama hampir 17 tahun tidak pernah bertemu.
"Iya om, Om Ryan mau bicara apa?"
Deg.
Hati Ali kini mencelos entah kemana, bahkan air matanya sudah mengalir sempurna dipipinya, dan jantungnya kini berdetak kian melemah.Dia...?
Tante Rahma...
Dia sepupuku...
Ya Allah..
Permainan takdir apa ini Ya Allah.......
KAMU SEDANG MEMBACA
Sisi And Prilly Love Story (END)
De TodoFOLLOW NANAZ DULU YAAA, BIAR BACA CERITANYA LEBIH FAEDAH ! Ini adalah kisah cinta yang menurut gue kisah paling rumit. Kisah cinta yang hanya mengedepankan kebahagiaan orang yang di cintai. Tidak ada yang peduli dengan kebahagiaan diri sendiri, semu...