Suasana di rumah keluarga Adinata kali ini sangat ramai. Banyak orang yang sedang berkumpul diruang tamu, Ada Ryan yang duduk disebelah Sarah dan Prilly. Ada Sisi yang duduk di apit oleh Ali dan Radit, dan tentunya ada Maxim yang juga duduk di debelah Prilly. Bahkan baru saja Dimas,Lia, dan kedua anak mereka datang bergabung menambah riuh suasana runah.
"Coba disini ada Fariz sama Liana, pasti tambah rame nih" uja
"Itu Bima sama Baby Dy aja udah bikin rame" celetuk Sisi
Bima terlihat tengah lari larian, sedangkan Medyna menangis dalam gendongan Lia.
"Iya, bener banget kata Dek Sisi" Ucap Lia membenarkan
"Dek Sisi pinter dehh" ledek Radit
"Iya ini, Dek Sisi adiknya Abang Al pinter" Ali ikut ikutan meledek
"Dek Sisi..." Dimas ikut ikutan
Lia yang duduk disamping Dimas sudah cekikikan dari tadi karena melihat wajah bete Sisi.
"Iiiih, jangan panggil Dek Sisi kenapa sih ? Gue sama Kak Illy kan lahirnya sama, kenapa yang dipanggil Adek cuma Sisi sih ?" Protes Sisi
Semua orang sudah tertawa saat ini. Bahkan Radit sudah memegangi perutnya, menurut Radit berantem dan ngeledek Sisi itu adalah hal yang terbaik.
"Mas" Prilly menyenggol lengan Maxim
Maxim menoleh kearah Prilly yang kini menatapnya dengan wajah tidak enak.
"Apa ?" Tanya Maxim
Prilly malah nyengir.
Prilly ragu untuk mengucapkannya.
"Kenapa sih Bi?" Tanya Maxim gemas
"Ituu" ucap Prilly
Tangannya mengarah kearah Bima yang sedang memakan coklat di pangkuan Dimas.
"Mau coklat ?" Tanya Maxim, Prilly mengangguk
"Aku beliin di mini market dulu ya" ujar maxim, namun Prilly langsung menggeleng
"Mau yang punya Bima Mas" pinta Prilly dengan nada memelas
Maxim menghela napaa pasrah.
"Bima" panggil Maxim, Bima menoleh
"Iya Om, kenapa ?" Tanya Bima
"Om boleh minta coklatnya ?" Tanya Maxim
Hah ?
Semua orang memandang kearah Maxim, mereka sedikit terkejut mendengar penuturan Maxim.
"Nggak nggak boleh, Om nggak boleh minta, ini coklatnya Bima" tolak Bima sadis
Maxim melirik Prilly yang sudah memasang wajah ingin menangis.
"Dikit aja, Boleh Ya sayang ?" Bujuk Maxim, namun Bima menggeleng
"Dikit aja" paksa Maxim
"Pa, liat Om Maxim maksa terus" adu Bima pada Dimas
"Udahlah Max, beli aja di mini market depan, deket kok dari sini" usul Dimas
Maxim melirik Prilly yang kini menggeleng gelengkan kepalanya.
"Dikit aja Bang, ini Prilly yang mau bukan gue" ucap Maxim
Semua mata kini tertuju pada Prilly. Namun Prilly hanya cuek ia hanya ingin coklatnya Bima sekarang.
"Mas mau itu" pinta Prilly manja, ia menarik narik lengan kaos Maxim
"Beli aja ya Bi" ujar Maxim
"Nggak ! Aku mau Coklatny Bima" Prilly kekeh, ia hanya ingin coklat milik Bima titik tidak pake koma
KAMU SEDANG MEMBACA
Sisi And Prilly Love Story (END)
RandomFOLLOW NANAZ DULU YAAA, BIAR BACA CERITANYA LEBIH FAEDAH ! Ini adalah kisah cinta yang menurut gue kisah paling rumit. Kisah cinta yang hanya mengedepankan kebahagiaan orang yang di cintai. Tidak ada yang peduli dengan kebahagiaan diri sendiri, semu...