Jauh darimu

623 42 0
                                    

Ali dan Sisi melangkahkan kakinya kedalam rumah keluarga Kasyaf. Ali duduk disofa ruang tamu setelah dipersilahkan oleh Sisi.

"Aku panggilin Kak Illy dulu ya" pamit Sisi lalu berlalu dari hadapan Ali

"Kak ! Kakak dimana ?" Teriak Sisi

"Di dapur Dek" Teriak Prilly dari arah dapur

Sisi melangkahkan kakinya kearah kebaradaan Prilly sekarang. Ia Tertegun saat melihat Prilly sedang memasak, wajahnya terlihat pucat, namun ia terlihat begitu semangat.

"Ngapain masak sih Kak? Kan Sisi udah bilang kalo Sisi beli diluar makanannya" kata Sisi setelah berada didekat Prilly

Sisi memeperlihatkan plastik kresrek berisi makanan itu pada Prilly.

"Ini Kakak lagi belajar masak makanan kesukaannya Kak Maxim" jawab Prilly jujur

"Pasti Kakak dari tadi belum istirahat ya ? Mukanya sampe pucet banget gitu" ujar sisi

"Masa sih ? " Prilly meraba permukaan wajahnya

"Iya beneran" Sisi berusaha meyakinkan

"Itu ada Abang Al" ujar Sisi tiba tiba

Prilly yang tadinya sedang membereskan peralatan masaknya tiba tiba berhenti. Ia menoleh pada Sisi.

"Dimana?" Tanya Prilly

"Nooh Di depan" jawab Sisi

Prilly langsung meninggalkan Sisi, ia berjalan kearah ruang tamu untuk menemui Ali.

"Bang " panggil Prilly saat sudah berada di ruang tamu

Ali yang tadinya sedang dibuk bermain ponsel kini mengalihkan fokusnya pada Prilly.
Ali tersenyum singkat kearah Prilly begitupun sebaliknya.

Prilly duduk dihadapan Ali.

"Gimana keadaan kamu ? Udah agak mendingan?" Tanya Ali, Prilly mengangguk

"Tapi kok muka kamu pucet sih Dek?" Selidik Ali

Lagi lagi Prilly meraba wajahnya.
Apa iya mukaku pucet ?

"Kecapean aja Bang, soalnya baru aja selesai masak" jawab Prilly jujur

"Looh, tadi kan Sisi udah beli" ujar Ali

"Tapi Aku masak buat Kak Maxim" ujar Prilly jujur

Sesak.
Itulah yang Ali rasakan saat mendengar Prilly menyebut nama Maxim.

"Iya" Maxim mengangguk angguk dan berusaha untuk tersenyum

"Bang Al ! Kak Illy ! Makanannya udah siap nih" teriak Sisi dari meja makan

"Yuk Bang" ajak Prilly, ia berdiri dari duduknya

"Yuk" jawab Ali

Akhirnya Sisi,Ali dan Prilly makan siang, eh ralat makan sore karena waktu sudah menunjukan jam 3 sore.
Ditengah tengah kehangatan yang berada diantara tiga bersudara itu, ada satu hati yang sedang merasakan sakit sekaligus bahagia. Ada juga jantung yang berdetak tidak normal saat tawa seseorang yang teramat kita cintai itu menggema diseluruh penjuru ruangan.

"Maaf"  Lirihnya

***************

Malam ini Maxim pulang larut malam, sudah sekitar sebulan ini Maxim kuliah sambil bekerja. Sebenarnya Maxim lelah, mengingat ini adalah pengalam pertama ia bekerja.  kerjaannya dulu ya cuma main, balapan motor dan juga kuliah, itu juga kalo lagi mood.

Perlahan Maxim membuka pintu kamar, dilihatnya Prilly tengah tertidur disofa dengan posisi duduk. Setelah menutup pintu, Maxim menghampiri Prilly dan membopongnya untuk ia pindahkan keatas ranjang. Setelah menyelimuti tubuh mungil Prilly, Maxim membersihkan dirinya dikamar mandi dan ikut membaringkan tubuhnya disebelah Prilly.

Sisi And Prilly Love Story (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang