Siang ini terik matahari begitu menyengat menyinari bumi pada pukul 11 siang. Bahkan sedari tadi peluh tidak henti hentinya turun dikening Prilly. Sudah hampir setengah jam Prilly duduk dihalte menunggu Angkot.
"Coba aja ada Mas Maxim, pasti Aku nggak akan terlantar kaya gini" keluh Prilly pada dirinya sendiri
Sudah hampir dua minggu Maxim meninggalkan Prilly untuk bekerja di Surabaya. Dan selama itu pula Prilly merasa ada yang aneh didalam hatinya, ia begitu rindu pada Maxim, bahkan Prilly akan ngambek jika Maxim tidak melakukan VC setiap hari.
Huh !
Prilly menghela napas.Tiba tiba ada seorang gadis yang memakai seragam SMA berlengan pendek duduk disebelahnya, ia tersenyum ramah pada Prilly, begitupun juga Prilly.
"Mbak nya mukanya pucet banget" ujarnya tiba tiba
Prilly menoleh kearah gadis SMA itu.
"Masa sih ? Iya sih, kepalaku pusing dari tadi. Aku udah nunggu angkot hampir setengah jam tapi nggak lewat lewat" ucap Prilly apa adanya
"Nggak minta jemput aja mbak ?" Tanyanya
Prilly menggeleng.
"Suamiku lagi ada diluar kota, adikku lagi pada sibuk, temen temen juga" jawab Prilly seadanya
"Mau Aku anterin pulang aja mbak ? Ibuku kayaknya bentar lagi sampe sini deh" tawar gadis itu
"Ah, nggak usah, terimakasih" tolak Prilly
"Nggak papa mbak, Aku liat mbaknya kaya lagi sakit. Oh iya kenalin Aku Mesya" Gadis itu mengulurkan tangannya
"Prilly" Prilly menerima uluran tangan itu, lalu dengan cepat melepasnya
Auuuuu...
Ringis Prilly, tangannya memegangi kepalanya yang terasa pening.
"Mbak ? Mbak Prilly nggak papa ?" Tanya Mesya khawatir, ia memegang bahu Prilly
Prilly menggeleng
"Cuma pusing doang" alibi Prilly, padahal saat ini ia sangat mual, perutnya sakit
"Beneran?" Mesya memastikan
"Iya" jawab Prilly mantap
Tak lama sebuah mobil berwarna putih berhenti dihadapan mereka. Mesya langdung berdiri setelah si pengemudi mobil tersebut dan menghampirinya.
"Lama banget Bu" Mesya menyalami punggung tangan Wanita setengah baya
"Maaf, macet Dek" jawab Wanita yang sepertinya ibunya
"Ini kenalin Bu, Mbak Prilly" ujar Mesya, Prilly bangkit dari duduknya
"Saya Jevina, ibunya Mesya" wanita tersebut mengulurkan tangannya
"Prilly" Prilly menyambut, lalu segera melepas jabatan tangannya
"Mau saya antar pulang?" Tawar Jevina
"Tidak usah Bu, Saya pulang sendiri saja" tolak Prilly
"Tapi kelihatanya kamu sedang sakit, biar Saya anatar kamu pulang, dimana rumahmu?" Tanya Jevina
"Iya Mbak, Mesya takut terjadi apa apa sama Mbak Prilly" ucap Mesaya
"Saya tidak apa-ap..."
Prilly merasa kepalanya sangat sakit, perutnya juga begitu. Tubuhnya linglung dan...
Brakkk
Gelap.
************
KAMU SEDANG MEMBACA
Sisi And Prilly Love Story (END)
DiversosFOLLOW NANAZ DULU YAAA, BIAR BACA CERITANYA LEBIH FAEDAH ! Ini adalah kisah cinta yang menurut gue kisah paling rumit. Kisah cinta yang hanya mengedepankan kebahagiaan orang yang di cintai. Tidak ada yang peduli dengan kebahagiaan diri sendiri, semu...