Jangan sampai terjadi lagi

680 51 7
                                    

Kling !

*Kak Azril, Sekarang Kak Fariz lagi kacau. Ana mohon Kak Azril temuin Kak Fariz. Ana yakin dia ditempat biasa"

Setelah membaca pesan dari seorang wanita yang dulu sempat mengisi ruang hatinya itu, Azril bergegas mengambil kunci mobilnya yang ada dinakas.

"A' ! Aa' mau kemana ?" Tanya Lilis

"Aa' ada urusan sebentar" jawab Azril sekenanya

"Pasti tadi pesan dari Ana ya A'?" Pertanyaan Lilis membuat Azril mengurungkan niatnya membuka pintu

Azril mendekat kerah istrinya yang tengah terduduk diatas ranjang sambil menunduk.

"Lili tau?" Azril mengelus puncak kepala istrinya

"Ana itu selalu jadi perioritas pertama Aa' " Lilis mendongkak, Azril menggeleng pasti

"Itu dulu Li, prioritas Aa' sekarang ya cuma Lili" Kata Azril penuh penekanan

Lilis menghela napas.

Dari dulu hingga sekarang, Azril selalu saja begitu. Setiap apa yang Liana minta dan perintahkan akan selalu ia lakukan, Walaupun itu menyakiti dirinya.

"Tadi itu emang pesan dari Ana, dia minta Aa' nenangin Fariz yang lagi kacau" kata Azril menenangkan istrinya

"Beneran? Bukan mau ketemu sama Ana ? " Lilis masih saja cemburu jika Azril bersama Ana

Azril terkekeh, ia senang sekaligus bingung saat melihat istrinya cemburu.

"Iya, Aa pergi dulu ya" pamit Azril

Lilis menyalami punggung tangan Azril, setelah mengucap salam, Azril pergi menuju tempat dimana dulu ia dan sahabatnya sering melakukan segala hal disana.

Setelah lima belas menit perjalanan, akhirnya Azril menepikan mobilnya didekat sebuah danau begitu indah.
Ada sebuah bangku berukuran 2 meter didekat danau tersebut, saat ia mendekat ia begitu tertegun saat melihat ada bahu yang sedang terguncang hebat tengah duduk diatasnya.

Azril duduk disebelah Pria yang kini tengah rapuh, bahkan sangat rapuh.

"Kenapa lagi?" Pria itu menoleh kerah Azril, dia adalah Fariz

"Aku takut dia ninggalin Aku Az" kata Pria itu, kini dia tak lagi menangis

"Illy nggak akan pergi" Azril mencoba memberi semangat

"Ryan bilang, Anakku sekarang dalam keadaan kritis, harapan buat dia sembuh makin menipis, dan itu gara gara anak sialan itu" Fariz mengeraskan rahangnya

"Jangan melihat seseorang hanga dari sudut pandangmu saja, karena belum tentu yang kau fikirkan adalah kebenaran" Kata Azril tanpa menoleh kearah Fariz

Fariz tertegun, ingatannya kembali kemasa SMA-nya dulu.

"Terus Aku harus gimana?" Fariz bertanya

"Ceritakan apa yang terjadi" suruh Azril

"Baca sendiri" kata Fariz dingin

Ia menyerahkan surat dari seseorang yang membuat Putrinya masuk rumah sakit, bahkan mengalami koma.

Azril dengan seksama membaca surat dari Ali itu, eksprsinya berubah rubah saat membaca tiap baitnya.
Ia jadi teringat saat kemarin malam istrinya meminta ijin datang kerumah Fariz, apa Lilis memberikan surat ini pada Prilly, pikir Azril.
Karena setau Azril, Istrinya itu sangat dekat dengan Ali, bahkan rahasia yang paling privasi pun Lilis tau.

Azril menghela napas.

"Terus mau kamu apa ? Mau datengin dia ke jerman terus kamu bikin babak belur sampai dia masuk RS?" Tanya Azril sinis setelah ia selesai membaca suratnya

"Aku nggak sebodoh dulu kali Az" jawab Fariz tak kalah sinis

Azril teringat kisahnya dulu saat Fariz menyusulnya ke Bandung hanya untuk membuat tulang tulangnya patah.

"Lalu apa yang kamu mau, ?" Tanya Azril

"Aku mau pemuda itu mengalami sakit yang jauh lebih dari sakit yang putriku derita" Kata Fariz, ada senyum licik dimatanya

"Jangan sampai kali ini kau membuat keputusan yang salah" pesan Azril, ia tidak mau terjadi apa apa pada sahabatnya itu

Azril dan Fariz terdiam cukup lama, mereka sibuk dengan  pikirannya masing masing.
Azril sibuk dengan pikirannya tentang nasib Ali ditangan Fariz.
Sedangkan Fariz sibuk dengan pikiranya bagaimana ia bisa membalas perbuatan Ali.

****************

Sisi tengah menatap saudara kembarnya itu dengan sendu. Digenggamnya tangan Prilly yang terpasang alat alat medis. Prilly terlihat begitu menyedihkan dengan alat bantu pernafasan yang terpasang dengan sempurna dihidungnya.

"Kak..." Sisi mencium tangan Prilly yang ada dalam genggamannya

"Kakak harus bangun Kak ! Adek janji bakalan nurutin semua yang Kakak minta" kata Sisi, kini air matanya tidak terbendung lagi

Baru kemarin kakaknya sembuh, kini penyakit itu datang lagi. Sisi sempat berfikr, kenapa gadis sebaik Kakaknya itu diberi cobaan yang begitu berat, kenapa tidak dirinyaa saja yang tidak baik ini.

"Katanya Kakak mau liat Sisi pake hijab" kata Sisi lagi

"Kak Illy bangun yaa, kalo Kak Illy bangun, Adek  bakalan berhijab seperti yang Kakak dan Bunda mau" Sisi berusaha tersenyum

"Kak..Sisi sayang Kakak, cepet bangun ya Kak" Sisi bangkit, diciumnya kening kakaknya itu

Tangisnya pecah saat ia keluar dari ruangan Prilly, hatinya sangat terluka melihat Kakanya terbaring lemah. Mungkin Prilly  sering bolak balik kerumah sakit sejak kecil, namun ia tak pernah sampai mengalami koma seperti sekarang.

Dari kejauhan Digo tengah menatap gadisnya yang tengah terisak didepan ruang ICU itu.
Ingin rasanya ia merengkuhnya dalam dekapan seperti kemarin, namun ia sadar jika itu salah.

Digo memilih untuk tetap diam ditempat tanpa berniat menenangkan gadisnya, ia hanya memperhatikan gadisnya itu dalam diam. Ia takut jika ia mendekat hatinya tidak bisa menahanya untuk memeluk gadis mungilnya itu.

"Rasanya Aku ingin merengkuhmu dalam pelukankku, namun apa daya, Aku tidak bisa. Seandainya Ayahmu mengijinkan Aku meminangmu dulu, Aku pasti tidak akan diam seperti partung melihatmu menangis seperti ini"  batin Digo bermonolog.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Alhamdulillah, nggak nyangka Nanaz bisa nulis sejauh ini.
Nanaz bersyukur kepada Allah swt, yang telah memberikan ide ide aneh hingga Nanaz bisa nulis sejauh ini.

Berhubung Nanaz lagi libur sekolah, biasahlah Nanaz kan habis ujian nasional tingkat Smp, jadi banyak waktu luang.
Nanaz akan berusaha nulis agar cepet end.

Tapi Nanaz sedih, karena mungkin habis cerita ini end, Nanaz nggak akan nulis lagi.
Kenapa ?
Karena habis lebaran Nanaz mau ngelanjutin sekolah sambil nyantri dipesantren.
Disana kan nggak boleh bawa Hp, jadi ya pasti Nanaz nggak bisa main main Hp, apalagi buka Wattpad.

Jangan lupa vote dan komen

Wassalamu'alaikum

Sisi And Prilly Love Story (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang