Awal

904 60 6
                                    

Dua tahun kemudian.......

Seorang anak kecil tengah berlari kesana kemari hingga membuat seoarang gadis yang tengah mengerjakan tugas kuliahnya diruang tamu merasa terganggu.

"Bimaaaaaaaa..." Teriak gadis itu

"BERHENTI" teriaknya lagi

"Ante Sisi pusing liatnya" Kata gadis itu yang tak lain adalah Sisi

"Namanya juga anak kecil" celetuk Bundanya yang baru dari arah dapur, ia duduk disamping putrinya

"Iya nih, masa anak kecil dimarahin ya Bim" Kata Prilly yang sedari tadi juga ada disitu

"Belain terus belain" Sisi berkata sinis

Tawapun pecah anatara Liana dan Prilly. Dan yang tersangka utama yakni, Bima, ia malah asik melanjutkan permaian yang sempat tertunda karena teriakan Sisi.

"Bun, katanya Tante Sarah mau kesini ya?" Tanya Prilly

"Iya, tapi kok belum sampe sampe yaaa" jawab Liana

Yah, semenjak kejadian dua tahun lalu dipesantren milik Kakeknya Digo, hubungan keluarga Kasyaf dan keluarga Adinata menjadi baik. Hanya saja kebahagiaan mereka tidak lengkap karena menghilangnya Ali. Bak ditelan bumi Al Irsyad Adinata tidak lagi ada kabarnya. Sarah sudah mencoba mencari putranya ke Jogja, namun kata mertuanya.

"Cucuku Al, tidak pernah datang kesini"

Jarak antara Sarah dengan putranya itu semakin terlihat nyata dengan kepergiaan Ali.

"Bun, Kang Adi, yang suka ngasih donor darah ke Kakak itu, nge WA Aku, katanya dia nggak bisa donorin darahnya sekarang, karena lagi sakit" kata Prilly tiba-tiba

"Nggak papa Kak, biar nanti Adek yang ngedonorin darah" celetuk Sisi,"Dek, kan bulan lalu kamu udah donorin buat Kakak" kata Prilly

"Nggak papa kak" Sisi tersenyum singkat

TING TONG TING TONG

Bel rumah keluarga Kasyaf berbeunyi.

"Pasti itu tante Sarah" Prilly langsung berlari kearah pintu

"Aaaaaaa,Tanteee" Prilly berteriak saat ia membuka pintu

"Prilly kangen, tante kok jarang main kesini sih?"  Prilly memeluk Sarah

"Ini kan main kerumah kamu" Sarah mengusap punggung Prilly

"Iya deh, yuk masuk tan, didalem ada Bima" Prilly menarik tangan Sarah

"Hy,  Mbak Sarah, Apa kabar ?" Liana cipika cipiki dengan Sarah

"Baik Na" jawab Sarah sambip duduk

"Omaaaaa" teriak Bima, karena Bima adalah tetangga keluarga Adinata jadi ia memamggil Sarah dengan sebutan Oma, dan itupun atas permitaan Sarah.

"Lo, Bima disini lagi main?" Tanya tante Sarah pada Bima yang sedang bermain mobil mobilan

"Iyaaa Omaa, Mom and Dad lagi pergi" jawab bocah yang sekarang sudah kelas 1 Sd ini.

"Tantekuu, Apa kabar?" Tanya Sisi yang baru dari dapur membawa nampan berisi minuman

"Baik sayang" jawab Sarah

"Ali belum ada kabar tan?" Tanya Sisi, ia duduk disebelah kiri Sarah

"Belum, kenapa emangnya?" Tanya Sarah balik

"Pingin tau aja tan" jawab Sisi seadanya

"Kamu masih sayang sama Al?" Tanya Sarah

"Hah ?, ya enggak lah, Bang Al kan sepupuku tan, ya nggak Kak?" Sisi melirik Prilly yang sekarang duduk disamping bundanya

"Eh iya, bener kata Sisi" Prilly berkata kikuk

"Kak..." Liana menggenggam tangan Prilly

Prilly menatap Bundanya datar, sungguh Liana tidak bisaMengartikan tatapan itu, namun yang pasti Liana tau bahwa putri sulungnya ini hanya menyayangi Ali sebatas supupu tidak lebih.

GEDUBRAKKKKK

AUUUUUUUUUUUU

Prilly,Sisi,Liana,Sarah bakan Bima, ternganga melihat sosok pemuda yang kini tengah tergeletak tidak berdaya karena tersandung maian Bima.

"Looh, Kamu ?" Prilly terkejut

"Maxim, hahahaha" Sisi sudah tertawa terpingkal pingkal

"Dasar Bocah"  Liana hanya geleng geleng kepala

Sedangkan Sarah sudah tertawa terpingkal pingkal bersama Sisi.

"Kak ma'af Kak" Bima membantu Pemuda itu berdiri

Namanya Maxim Argadika, senior difakultasnya Prilly dan Sisi. Dia ini mahasiswa Sastra, orangya jail, freak, dan nyebelin kata Prilly.

"Kagak napa napa" kata Maxim setelah berhasil berdiri dibantu oleh Bima

"Assalamu'alaikum Calon mamah mertua" Maxim menyalami Liana

"Assalamu'alaikum juga, calon Tante mertua" Maxim juga menyalami Sarah

"Hey, adek ipar, sini salam dulu sama Kakak ipar" Maxim mentodorkan punggung tanganya namun Sisi malah menaboknya

Auuuuuuu

"Sakit ini sakit" Maxim meniup punggung tanganya

"Kak, kak Maxim kok bisa masuk kedalem sih?" Tanya Prilly bingung, bisa bisanya ada tamu yang senekat ini

"Hehe, pintunya tadi nggak ditutup" Maxim nyengir kuda, Prilly langsung menepuk jidatnya

"Oh iya, tadi pintunya lupa Aku tutup" kata Prilly

"Terus kamu kesini mau ngpain ?" Tanya Prilly sinis

Cuma mau ngasih tau, semenjak kuliah Prilly sudah tidak lagi menggunakan Lo-gue, ia selalu menggukan Aku-kamu ke semua orang."Disuruh sama calon Ayah  mertua" Kata Maxim sambil nyengir

"Hah ?"

Prilly,Sisi,Liana bahkan Sarah terkejut mendengar jawab Maxim.
Fariz Kasyaf, yang notabenya masuk dalam kategori Ayah-ayah otoriter mengijinkan cowok asing dateng kerumahnya, sungguh diluar nalar.

"Nggak percaya gue" Kata Sisi

"Aku juga" timpal Prilly

"Wahai Prilly Bidadari Syurganya Kak Maxim yang paling ganteng seantero kampus, mana mungkin bohong sama Bidadari" Maxim duduk disebelah Prilly sambil menggerling manja

"MasyaAllah, Bundaaa" Prilly bergidik ngeri

"Eh, nak Maxim sudah datang" Kata Fariz tiba tiba

"Ayah, Ayah beneran ngundang Kak Maxim kesini?" Tanya Prilly tidak percaya

"Iya, emang kenapa Kak ?" Fariz merangkul bahu Maxim yang sekarang berdiri

"Nggak papa yah, Kakak masuk dulu  yaa" Prilly langsung ngacir ke kamarnya.

"Bidadari Syurga Kak Maxim mau kemana?" Teriak Maxim

"Yeee, Aku bukan punya Kak Maxim yaa" Balas Prilly berteriak juga

"Mau Dihalalin sekarang ? Hayokk atuh, langsung Om" Teriak Maxim lagi

"Serius?" Canda Fariz

"Ogahhhhh...Ayah...Kakak nggak mauuuuuuu...."

Hhhahahahaha

Tawapun pecah dan mendominasi ruang tamu keluarga Kasyaf.
Inilah Maxim cowok aneh yang selalu ngejar ngejar Prilly semenjak setahun yang lalu.

Sisi And Prilly Love Story (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang