Ma'af

694 39 0
                                    

Malam sudah menyapa bumi yang sudah sangat tua ini, terlihat sebuah Mobil berwarna hitam itu berhenti dipelataran rumah mewah bergaya barat. Sang pengemudi turun dari mobil dengan wajah khawatir. Ia langsung berlari dan mengetuk pintu rumah itu.

Sang empu yang punya rumah itu membukakan pintu, ia tidak langsung menyuruh tamunya itu masuk. Ia menatap sahabat karibnya ini intens, tangannya ia lipat di depan dada.

"Maaf, mau bertemu siapa ya ?" Tanya sang punya rumah, ia adalah Ali

"Gue mau ketemu Prilly, please ijinin gue masuk" jawabnya, dia adalah Maxime Arghadika

"Lo gimana sih Max, Lo tau kan ini jadwalnya Prilly buat kedokter?" Cerca Ali

Maxim hanya bungkam

"Untung tadi bokap gue nelfon, kalau enggak, gue nggak tau deh apa yang bakalan terjadi" ujar Ali sinis

"Sumpah, gue bener-bener lupa Al" kata Maxim

"Lo taukan Om Fariz nikahin Lo sama Prilly, semata mata agar Lo bisa jagain Prilly ! Seharusnya Lo harus ngerti itu ! " hardik Ali

"Gue mau ketemu istri gue" ujar Maxim dingin

Ali menggeleng

"Dia lagi tidur, dia kecapean gara gara nyariin suaminya keliling kampus. Dia nggak tau aja suaminya itu lagi jalan sama cewek lain" ujar Ali lagi, nadanya sinis

"Al ! Lo kan tau kalo gue kerja diperusahaan bokapnya" jawab Maxim tak kalah sinis

Sebenernya hubungan Maxim dan Ali sudah sedikit membaik, namun mungkin akan menjadi renggang lagi karena kecerobohan Maxim.

Sebenernya saat Ali hendak mengantar Prilly kembali ke kampus, Prilly tak sengaja melihat Maxim tengah berjalan menuju sebuah kafe bersama Natasya. Prilly yang melihat itupun merasa kecewa,Prilly sempat berfikir bahwa mungkin saat ini Maxim tengah mencarinya, namun nyatanya ia sedang bersama wanita lain, MIRIS.

Ali menghela napas

"Iya gue tau, sekarang Lo temuin Dia, dia ada dikamar atas" Ali menggeser sedikit badannya membiarkan Maxim masuk kedalam rumahnya

Setelah sampai didepan kamar yang dimaksud Ali, Maxim membuka pintu kamar itu dengan perlahan, ia tertegun saat melihat Prilly tengah terlelap diatas ranjang dengan posisi meringkuk. Maxim mendekat kearah Prilly setelah sebelumnya ia menutup pintu terlebih dahulu.

"Ma'af" ucap Maxim lirih saat sudah duduk disamping Prilly

"Maafin Aku Bi," Tangan Maxim bergerak mengusap puncak kepala Prilly yang tertutup hijab

Prilly merasa tidurnya terusik, perlahan ia membuka matanya dan terkejut saat melihat di depannya ini ada suaminya.
Prilly bangun dari tidurnya dan duduk disamping masing.

"Aku ganggu tidur kamu ya Bi ? Maaf " lirih Maxim

Prilly menggeleng.

"Kamu udah makan malem Mas?" Tanya Prilly dengan suara serak khas bangun tidur

Maxim tidak menjawab, ia malah membawa Prilly dalam pelukannya. Prilly sempat terkejut namun ia hanya diam membiarkan Maxim memeluknya. Hanya lima menit, setelah itu pelukannya terlepas.

Maxim menatap Prilly lekat.

"Bi...." Panggilnya

"Iya, Mas" Jawab Prilly

Tangan Maxim telulur menggenggam tangan Prilly, mereka berdua saling bertatapan.

"Bi, maafin Aku, Aku nggak bermaksud nyakitin kamu tadi" Lirihnya

Sisi And Prilly Love Story (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang