Gadis cantik yang bermata hazel itu tengah intens menatap pemuda dihadapannya itu.
Tatapannya bak seorang polisi yang tengah mengintrogasi seorang pencuri sandal jepit di masjid."Kenapa Kakak nggak bilang kalo sebenernya Kakak itu tinggal dijakarta?" Tanya gadis itu
"Sebener....."
"Dan apa Kakak udah nggak nganggep Kita itu saudara?"
"Sok sok an jadi pahlawan misterius buat Kak illy"
"Dulu pergi nggak bilang-bilang, pas balik juga nggak bilang-bilang, mau Kakak apa sih?"
"Kakak itu tau nggak sih Aku itu nyari nyari Kakak?"
"Sosmed juga nggak pernah aktif"
"Aku tuh yaa Kak..."
"Udah ?" Tanya Pemuda itu
Lama lama kesabaran pemuda itu habis juga, gadis dihadapanya yang tidak bukan adalah Sisi, terus saja mencecar pertanyaan kepadanya.
Setelah pertemuan tidak terduganya tadi pagi, membuat siang ini Pemuda itu dan Sisi makan siang bersama disebuah restoran."Ya udah jawab" titah Sisi
"Pertama tama Kakak minta ma'af ke kamu, Kakak nggak ngasih tau Kakak tinggal dijakarta karena ada satu alasan yang nggak bisa kakak jelasin ke kamu, dan soal identitas Kakak, Kamu kan tau Prilly pasti nolak kalo yang bantu dia itu Aku" Jawab Pemuda itu panjang lebar
"Kak Radit..." panggil seseorang
Pemuda yang merasa dipanggil namanya pun menoleh, ternyata yang memanggilnya adalah seorang gadis mungil yang sangat cantik dengan balutan gamis kuning dan hijab senada. Gadis itu menghampiri seseorang yang tadi ia panggil.
"Kak...." Lirihnya saat ia sudah mendudukan badanya disamping pemuda itu.
"Jahat" Gadis itu mengerucutkan bibirnya
"Ma'af" kekeh pemuda itu
"Prilly kangen Kak Radittt" kata Prilly lalu memeluk Sisi
"Kangen nya siapa yang dipeluk siapa?" Sindir pemuda yang dipanggil radit
Yah, pemuda yang bertemu Sisi dikoridor rumah sakit keluarga Adinata adalah Radit, atau Raditya Dika, dia adalah Kakak kelas Prilly dan Sisi saat Smp.
Karena Fariz selalu berpindah pindah tempat kerja, dulu saat sikembar masih SMP, keluarga Kasyaf tinggal di Jogja, dan kebetulan keluarga Kasyaf adalah tetangga dari keluarga Radit."Mau dipeluk ?" Tawar Prilly dab Radit hanya menggeleng
Radit mengusap puncak kepala Prilly, dan Prilly hanya tersenyum melihat kelakuan Sahabat yang ia anggap saudara itu. Prilly sudah terbiasa dengan perlakuan Radit ini karena dulu mereka sempat terjebak Friendzone segitiga.
"Nanti kalo Aku peluk kamu ada yang cemburu?" Kata Radit
"Nggak akan Kak, Kak Illy kan jomblo" kata Sisi pula, Prilly hanya melirik adiknya sinis
"He'elleh, kamu juga Jomblo" balas Prilly, Sisi hanya nyengir kuda
"Dek !" Panggil Radit
"Apa?" Jawab Sisi dan Prilly bersamaan
Prilly dan Sisi pandang pandangan lalu terbahak saat menyadari kekonyolan mereka.
"Kak Radit manggil siapa ?" Tanya Sisi dengan sedikit tawa
"Prilly" jawab Radit
"Kenapa Kak ?" Prilly memposisikan dirinya menghadap Radit
"Kang Adi itu Kak Radit" kata Radit lirih
Prilly tersedak minumannya saat mendengar apa kata Radit.
"Kak..." hanya itu yang keluar dari mulut Prilly
Radit menunduk dalam, dia tau pasti Prilly akan marah, dari dulu Prilly memang menolak jika Radit ingin mendonorkan darahanya, padahal darah mereka sama.
"Makasih" Kata Prilly, Radit langsung mendongkakan kepalanya
"Kamu nggak marah dek?" Tanya Radit bingung
Prilly menggeleng, sedangkan Radit sudah mengembangkan senyumnya.
Sedetik kemudian Radit mengusap kepala Prilly, sebenernya Radit ingin memeluknya namun apadanya, bisa di gantung Fariz kalo itu terjadi."Ehemm" Sisi berdehem karena merasa diabaikan
"Mau ?" Tanya Radit
"Pelukkk" kata Sisi manja
Lalu setelah mengatakan itu, tubuh mungil Sisi sudah berada dalam dekapan Radit.
"Dasar manja" kata Radit disela sela pelukanya, Sisi hanya terkekeh
Sisi melepaskan pelukanya saat makanan yang tadi ia pesan datang.
"Prill, kamu tau nggak?"
"Nggak tau" Prilly memotong ucapan Radit
"Belum selesai ngomongnya, jadi tuh yaa, pas dirumah sakit Sisi yang manja ini ambruk dilantai sambil nangis karena Shok ngeliat Aku" Radit mulai bercerita
"Nggak ada nggak ada, Kak Radit ngarang tuh" elak Sisi
"Ah masa" goda Radit sambil merangkul Sisi yang duduk disebelahnya
"Ihh, tadi tuh Aku cuna shok aja liat Kak Radit, habisnya udah 3 tahun lebih Kak Radit ngilang tanpa jejak" kata Sisi panjang lebar
"Ishhh, Adek-nya Kakak so sweet banget siiiih" Radit menarik hidung Sisi pelan
"Sakit ihhh" Sisi balas memukul lengan Radit
"Nanti Kakak bilangun pacar Kakak loo" ancam Radit
"Emang punya pacar?" Tanya Sisi ragu
"Beneran" Radit berkata dengan wajah meyakinkan
"Palingan kakak halu" kata Sisi meremehkan
"Ya Allah beneran Dek" Radit berusaha meyakinkan
"Halu"
"Beneran"
"Halu"
"Beneran"
"Halu"
"Beneran"
Prilly merasakan nyut nyutan pada kepalanya akibat perdebatan Sisi dan Radit. Dari jaman mereka bertiga dulu masih akrab seperti kembar sampai sekarang baru bertemu setelah sekian lama, mereka tetap saja berantem.
Karena tau perdebatan ini tidak akan berakhir dengan cepat, akhirnya Prilly memutuskan untuk pergi dari restoran itu."Loh Kak mau kemana ?" Tanya Sisi saat Prilly berdiri
"Pergi, Sok atuh mangga dilanjut berantemnya" kata Prilly lalu melangkah pergi
"Gara-gara Kak Radit nih Kak Illy pergi" tuduh Sisi
"Gara-gara Sisi lah" Radit tidak terima
"Kak Radit"
"Sisi"
"Kak Radit"
"Sisi"
"Kak Radiiiiiittt"
"Sisiiiiiiiiii"
Samar-samar Prilly masih mendengar perdebatan bak perang dunia ketiga itu, saat ia melangkah keluar restauran.
Astagfirullah
Sabar
Sabar
Kalimat itulah yang selalu Prilly rapalkan saat melihat Sisi dan Radit sedang bertengkar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sisi And Prilly Love Story (END)
De TodoFOLLOW NANAZ DULU YAAA, BIAR BACA CERITANYA LEBIH FAEDAH ! Ini adalah kisah cinta yang menurut gue kisah paling rumit. Kisah cinta yang hanya mengedepankan kebahagiaan orang yang di cintai. Tidak ada yang peduli dengan kebahagiaan diri sendiri, semu...