Chapt 9 (M)

3.2K 141 20
                                    

Maaf karena lama tidak update!

Sesuai keinginan kalian, chapt ini agak sedikit 'aneh' dan saya juga nulisnya kaku karena gak bisa nulis yang adegan nganu ups.... jadi mohon maaf apabila gak ada feelingnya

Jadi sudah saya putuskan! Rate cerita ini M yang artinya nanti bakal banyak adegan dewasa dan kata-kata kasar.

Dan minal aidin wal faidzin ya...

Selamat membaca :)
.
.
.
.
"Ahh Eren, aku sangat beruntung memilikimu." Gumam Levi seraya melihat bocah manis miliknya masih tertidur di kasur dengan keadaan berbalut selimut tebal. Dan sebenarnya Eren tidak mengenakan pakaian apapun.

Levi kembali mengusap surai coklat Eren dan disusul oleh ciuman lembutnya. Ditatapnya raut wajah Eren yang kini terlihat berbeda dari biasanya, Levi mungkin memakluminya karena semalam mereka sedang melakukan kegiatan erotis yang baru perdana dilakukan.

Levi bangkit dari kasur dan menatap jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 8 pagi. Dibukanya pintu balkon dan juga jendela serta tidak lupa dengan gorden hotel mewah yang menghalangi cahaya mentari yang kini cerah namun tidak terbakar tersebut. Sinar matahari tersebut mampu membangunkan Pria manis yang masih tersungkur di kasur, Eren pun membuka matanya sedikit karena silaunya cahaya matahari.

Levi menghampiri Eren dan kemudian mencium bibir ranum Eren dengan lembut. Eren langsung membalas ciuman lembut dari Levi sehingga terciptalah lumatan yang menggairahkan bagi mereka dalam kurun beberapa detik.

Selang beberapa detik kemudian, Eren melepaskan ciuman maut tersebut dan meringis kesakitan ketika ia menggerakkan kakinya. Levi menatapnya sekilas. "Maaf." Ucapnya pada Eren.

"Bukan salahmu kok." Sahut Eren. Ia kembali menggerakkan kakinya namun itu sungguh menyakitkan baginya. "Levi-san aaaahhhhhhhh." Ringisnya yang sungguh membuat Levi ingin kembali mencumbu bocahnya tersebut.

"Emmmhh aakhhh." Desah Eren ketika Levi menyingkap selimut tebal yang menutupi tubuhnya dan kemudian mencium lehernya.

Levi tidak bisa mengumpulkan kosakatanya untuk menggoda bocahnya, ia hanya bisa terus melakukan gerak-gerik yang berhasil membuat Eren kembali menggeliat.

"Bukan salahku kau bilang? Bagaimana kalau dengan ini....."

"Aaahhh Levi-san janhhhh-nganhhh aahh...."

Levi berusaha membalikkan tubuh Eren dan memasukan dua jari tangan kanannya ke dalam secara spontan. Eren semakin erotis dibuatnya. Eren meremas sprei sambil membuat suara yang begitu indah di telinga Levi.

"Aahhh Hmmm jangan lagihhhh akhhh."

Tangan kiri Levi tidak menganggur begitu saja, malah justru mengocok junior Eren dengan tempo laju yang sungguh membuat Eren tak tahan lagi.

"Aaahhh akh aku sebentar lagi...."

"Hah, hanya begitu saja kau sudah-"

Levi tidak bisa berucap lagi, ia melepaskan jarinya yang berada di dalam lubang Eren tersebut dan membuka kembali celananya yang sempat dibukanya semalam. Dengan begitu Levi mulai memasukkan miliknya secara perlahan.

"You're mine..." bisik Levi ke telinga Eren membuat Eren semakin memanas.

"Aahhh nghhh Levihhhh."

Save My Heart [RIREN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang