end.

108 6 4
                                    

-2017

Jiyeon, Seunghyun, dan Tn. Shin tengah berada di airport. Hari ini Jiyeon akan terbang ke Amerika untuk hidup dengan lebih baik.

"Tn. Shin, tolong jaga gadis nakal ini. Kabarkan padaku semua hal yang ia lakukan." ucap Seunghyun

"Ya! Kau ingin mengatur hidupku? " ucap Jiyeon.

"Mwo? Kita sudah membicarakannya Jiyeon-ah. Jangan kembali memainkan kata-katamu. Aku akan berhenti berpura-pura bodoh." ucap Seunghyun.

"Ck, urus dulu masalahmu." Ucap Jiyeon sambil memicingkan matanya.

"Aku bisa mengurus keduanya. " ucap Seunghyun lalu mengelus rambut Jiyeon.

"Arraseo, arrseo. Terserah kau saja, tapi awas jika aku mendapat berita bahwa kau jatuh sakit. Aku akan langsung terbang kesini dan membunuhmu." ucap Jiyeon.

Seunghyun mengangguk sambil tersenyum.

"Oppa, peluk aku." pinta Jiyeon dan dengan cepat Seunghyun lakukan.

"Temui aku setelah setahun, aku benar-benar pada ucapanku oppa. Jika kau tidak menjengukku, kau akan menemukanku tak bernyawa di apartementku." ucap Jiyeon didalam pelukan Seunghyun.

"Itu tidak mungkin terjadi. Ada Tn. Shin yang menjagamu." ucap Seunghyun sambil tersenyum.

Jiyeon melepaskan pelukannya, "Kalau begitu Tn. Shin akan ikut mati bersamaku. Kau mau kan Tn. Shin? " tanya Jiyeon lalu menoleh ke arah Tn. Shin yang tengah memegang lehernya sambil menggeleng.

Jiyeon dan Seunghyun tertawa.

"Jadilah lebih baik. Apapun itu. Hanya hidup yang baik, hidup yang lurus. Mari kita bekerja keras. " ucap Seunghyun sambil menepuk puncak kepala Jiyeon.

Jiyeon mengangguk.

"Aku akan hidup dengan baik dan lurus. Saat kau menjengukku nanti, kau akan melihat Jiyeon yang baru." ucap Jiyeon.

"Hm, pergilah. Sebentar lagi pesawat mu akan take off. Palli." ucap Seunghyun.

Jiyeon mengangguk lalu berbalik untuk pergi. Tn. Shin pamit dengan menundukkan kepalanya sedikit.

Jiyeon pergi tanpa berbalik lagi.

"Ya seperti itu. Pergilah tanpa berbalik, tanpa mengingat tentang orang-orang yang menyakitimu." gumam Seunghyun.

Sangat sulit bagi Seunghyun membiarkan gadis tersebut pergi. Ia labih memilih melihat Jiyeon menikah dibanding melihat gadis itu pergi sangat jauh.

Pergi jauh dari pantauaannya. Gadis yang sudah ia kenal sejak ia masih remaja, gadis kecil yang tak pernah menangis di depannya.

Gadis kecil yang sudah bersamanya selama bertahun-tahun, selalu berada di dalam pantaunnya kini harus pergi sangat jauh.

"Aku akan menyelesaikan masalahku, lalu menjemputmu untuk pulang." ucap Seunghyun.

🇰🇷🇰🇷🇰🇷🇰🇷🇰🇷

Sudah lebih dari sebulan Jiyeon pergi dari tempat ia lahir dan tumbuh. Tak banyak yang berubah, Sajangnim tak terlihat panik, keluarganya pun tak terlihat panik dengan menghilangnya Jiyeon.

Hanya satu orang yang benar-benar terlihat sangat berubah. Dia Kwon Jiyong, laki-laki itu seperti mayat hidup sepeninggalnya Jiyeon.

"Jiyong-ah. " panggil Seunghyun.

Jiyong melirik Seunghyun.

Hope(less) K. J. YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang