Jiyeon memasuki koridor lantai 7.
Sekretaris ayahnya tersenyum menyambut Jiyeon."Sajangnim ada didalam?" tanya Jiyeon.
"Ne, tapi dia akan keluar untuk meeting lima menit lagi." ucap Sekretaris Yang Hyunsuk.
Jiyeon mengangguk, "Aku taruh berkasnya disini. Aku akan masuk sebentar." ucap Jiyeon lalu berjalan masuk kedalam ruangan appanya.
"Sajangnim." panggil Jiyeon.
"Ah, Jiyeon-ah. Wae?" tanya Yang Hyunsuk.
"Ani, aku hanya–"
"Jiyeon-ah menenurutmu, apakah bagus untuk mengadakan liburan bersama? Satu agensi misalnya?" tanya Sajangnim.
Jiyeon mengernyit. Tentu saja terkejut dengan pertanyaan tiba-tiba itu, "Mwo?" tanyanya.
"Kau tidak berfikir ini hal yang bagus ya? Baiklah kita ganti saja kalau begitu." ucap YHS.
"Ani. Maksudku... Lakukan apapun yang kau sukai. Lakukan saja." ucap gadis itu.
"Jadi apa menurutmu itu ide yang bagus?" tanya YHS.
"Entahlah. Kemana kita akan pergi?" tanya Jiyeon sambil merapikan meja ayahnya.
Terlalu berantakan hingga Jiyeon ingin mengacak-ngacak wajah pemiliknya.
"Jeju."
Aktivitas Jiyeon terhenti, gadis itu mendongak menatap ayahnya. Akan Jiyeon tarik perkataannya tadi, rasanya ia ingin mengelus wajah ayahnya itu.
"Wae?" tanya YHS yang tertegun setelah melihat Jiyeon tersenyum.
"Ani. Hanya saja, aku selalu ingin kesana." ucap Jiyeon.
"Kenapa tidak pernah mengatakannya?"
"Untuk apa mengatakannya." ucap Jiyeon lalh berdiri dengan benar karena telah menyelesaikan meja ayahnya.
Jiyeon berjalan meninggalkan ruangan tersebut namun terhenti karena panggilan YHS.
"Jiyeon-ah." panggil YHS.
"Hm?"
"Aku ingin menyatakannya di depan semua orang." ucap YHS.
"Tentang apa?" tanya Jiyeon lalu berbalik.
"Status mu. Aku tidak tahan mendengar omongan-omongan mereka." ucap YHS sambil menunduk.
"Katakan saja, bahwa aku adalah anak dari saudramu. Akan aneh jika kau mengatakan bahwa aku adalah anakmu," jeda Jiyeon untuk menghela nafas.
"Tutup saja telingamu rapat-rapat hingga tidak bisa mendengarnya. Atau tidak perlu di perdulikan saja." ucap gadis itu kembali berbalik dan akan melangkah namun lagi-lagi di hentikan oleh YHS.
"Aku senang mendangar bahwa kau menemukan seseorang untuk bersandar." ucap Yang Hyunsuk.
Tanpa kembali menghiraukan Yang Hyunsuk, Jiyeon pergi meninggalkan ruangan tersebut.
Jiyeon tersenyum simpul saat melewati sekretaris ayahnya. Senyuman tersebut benar-benar sirna saat gadis itu berada di dalam lift.
Jiyeon mengambil handphonenya, gadis itu menelpon seseorang. Hanya dalam hitungan detik telponnya telah diangkat.
"Kita akan ke Jeju pekan depan. Kita akan bertemu besok untuk merencanakan semuanya. Aku ingin semua hadir disana." ucap Jiyeon.
"Ne." dan panggilan itupun terputus.
Jiyeon keluar dari lift, lalu berjalan menuju ruangan para manager di lantai 3.
"Dimana manager lee?" tanya Jiyeon pada staf produksi disana.
![](https://img.wattpad.com/cover/141064809-288-k477121.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope(less) K. J. Y
FanfictionAnything between us are fake. Ketika semua perjanjian selesai, semua hal yang kita lakukan akan menghilang semuanya tidak akan berlaku lagi. P. S Jiyeon in here is an OC