-2011
Seorang gadis membuka secara kasar pintu ruangan orang paling di hormati di tempat itu.
"Ya! Berhenti memainkan itu! " intrupsi gadis itu membuat orang yang sedang ia teriaki berhanti memindahkan setiap pion catur yang berada di depannya.
Gadis itu menghampiri meja milik laki-laki yang masih setenagh shock tersebut, lalu menjatuhkan semua pion catur beserta alasnya ke lantai.
"Aku tidak memanggilmu Appa tanpa alasan. Kau tau itu! Kau tau alasanku, setidaknya bantu aku. Kau memainkan pion itu dengan emosi membuat semua orang salah paham dan mengirimi komentar jahat." ucap Gadis itu sambil menumpu badannya dengan kedua tangannya di atas meja.
"Aku tidak akan peduli jika saja kau tidak memberikan seorang adik padaku. Tapi sekarang ada sebuah alasan yang membuatku dapat memperdulikanmu." ucap Jiyeon masih bertahan pada posisinya.
"Mulai sekarang jangan mainkan pion itu sendiri. Kita akan memainkannya. Aku tidak akan membiarkan sebuah death box kembali datang padamu, karena adikku mungkin saja akan dalam bahaya nantinya." Ucap Jiyeon seperti perintah yang langsung di angguki oleh Appanya.
Banyak alasan yang membuat Jinan marah, banyak alasan yang mengharuskannya untuk peduli pada ayahnya. Banyak alasan yang di karenakan bayi kecil ayahnya itu larhir.
______________________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope(less) K. J. Y
FanfictionAnything between us are fake. Ketika semua perjanjian selesai, semua hal yang kita lakukan akan menghilang semuanya tidak akan berlaku lagi. P. S Jiyeon in here is an OC