18

45 6 0
                                    

Seorang gadis sedang menari ditengah kerumunan orang yang juga menari. Mereka semua berpesta di siang hari yang cukup panas tersebut.

"Bisa kau keluar sekarang?" sebuah suara keluar dari blutooth earphone yang di gunakan gadis tersebut.

Gadis itu monoleh memastikan tidak ada yang memperhatikan dia. Hingga matanya bertemu dengan sepesang mata tajam yang menatapnya.

Gadis itu melemparkan senyum pada pria pemilik mata tajam tersebut.

"Tidak sekarang. Dia sedang memperhatikanku." ucap gadis tersebut.

Gadia itu berjalan menghampiri pria bermata tajam, membuat si pria tersenyum lebih lebar.

"Ck! Kapan dia tidak memperhatikanmu? Si bodoh itu sudah jatuh untukmu." balas seseorang melalui earphone milik gadis itu.

"Yeah, kau benar. Dan aku yang membuatnya jatuh lebih dalam." ucap Jiyeon tepat sebelum dia benar-benar mendekat pada pria itu.

"Ada apa?" tanya Pria bermata tajam.

"Tidak ada. Hanya ingin berada di dekatmu." ucap Jiyeon.

"Tidak nyaman, hm?" tanya si pria sambil menyelipkan beberapa helai rambut Jiyeon di belakang telinganya.

"Lumayan. Terlalu banyak orang." ucap Jiyeon.

"Disini saja. Bersamaku." ucap si pria sambip memeluk Jiyeon.

"Sebenarnya kenapa kita harus berpesta di club? Maksudku, kenapa appa memilih ke jeju jika hanya ingin membuat pesta di club?" tanya Jiyeon.

"Kau tidak tahu? Ini pembukaan club Seungri." ucap pria tersebut.

Jiyeon menghela nafas saat asap rokok terhembus dari beberapa mulut member boy grup asuhannya.

"Aku ingin ke toilet. Aku benci rokok." ucap Jiyeon.

"Hm. Aku tahu, aku bisa mengusir mereka jika kau mau."

"Akan tetap sama, akan tetap ada asap. Tempat terbaik satu-satunya adalah toilet." ucap Jiyeon.

"Keluar sekarang."

"Baiklah, baiklah. Kau bisa pergi." ucap Jiyong.

Jiyeon berdiri hendak meninggalkan tempatnya namun terhenti karena ucapan pria itu.

"Tapi mungkin kau akan menemukan orang yang sedang bercumbu disana." lanjutnya.

"Ya! Jiyong oppa!" teriak Jiyeon membuat Jiyong tertawa dengan keras.

"Sekarang! Waktu kita tidak banyak."

"Mau melakukannya denganku? Hm?" goda Jiyong.

"Sekarang Jiyeon!"

"Kau gila, kau mabuk eoh? Berhenti meminum benda bercaun itu." ucap Jiyeon lalu kembali melanjutkan jalannya.

"Baik, jika kau yang meminta nyonya." goda Jiyong lagi di susul kekehan geli pria tersebut.

Jiyeon pergi meninggalkan club tersebut melewati pintu belakang club tersebut.

"Sebastian menjemputmu, pergi ke sebrang club tersebut."

"Tidak bisakah kau diam? Sejak tadi kau berteriak di telingaku!" ucap Jiyeon lalu melepas earphone miliknya.

Gadis itu masuk kedalam mobil yang di maksud. Dia menemuakn Sebastian dan teman-temannya disana.

"Kenapa kalian disini?" tanya Jiyeon.

"Pertahanan mereka terlalu kuat. Tuan Kim membutuhkan kami." ucap salah satu dari mereka.

Hope(less) K. J. YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang