9

108 14 5
                                    

Warning theres a harsh word ⛔⛔

-2016

Jiyeon menghentakkan kakinya kesal, karena Jiyong terus saja menelponya.

"Astaga berhenti menelponku! Akan ku blok nomormu jika menelponku sekali lagi! " ucap Jiyeon saat memasuki studio Jiyong.

Jiyong shock melihat Jiyeon yang tiba-tiba masuk. Sedangkan keempat pria lainnya terlihat sama shocknya dengan Jiyong.

Setelah mengetahui situasinya, ekspresi Jiyeon berubah menjadi datar. Ia memperbaiki cara berdirinya.

"Ah mian. Aku tidak tahu jika kalian semua ada disini. Biasanya dia akan menelponku saat studionya sudah sepi. " ucap Jiyeon.

Yah, anggap saja sekali dayung dua tiga pulau terlampaui. Pertama dia bisa setidaknya sedikit merusak citra Jiyong di depan teman-temannya atau sebenarnya dia tengah merusak citranya sendiri?

Kedua iya ingin membuat Seungri percaya dan bisa menelponnya untuk menggunakannya lalu Jiyeon tinggal melakukan tugasnya pada Seungri.

"Hyung! Kau sering memanggilnya? Lalu kenapa kau marah saat kita membicarakannya tadi? " tanya Seungri.

"Kalian semua, keluar lah." ucap Jiyong.

"Ah, uri Jiyong ingin bersenang-senang. "ucap Tabi.

Sedangkan Seungri menatap meneliti tubuh Jiyeon. Melihat apakah tubuhnya cukup memuaskan.

"Jiyeon-ah, aku terima tawaranmu. Hari ini di apartement ku. Aku harus bayar berapa untuk itu? Ah berapa tarif yang biasanya kau berikan saat bermain dengan Jiyong hyung?" ucap Seungri menekan kan kata bermain dalam ucapannya.

Seungri berdiri menghampiri Jiyeon lalu menyentuh wajah gadis itu.

"Ya! Kau keluar! Aku muak melihatmu! Berhenti memperlakukannya seperti pelacur!" ucao Jiyong lalu mendorong Seungri keluar dari studionya dan menarik pelan Jiyeon untuk masuk ke studionya.
 
Tapi Jiyeon melepaskan genggaman Jiyong.

"Seungri-ssi biasanya aku meminta banyak barang branded dan kenaikan jabatan. " ucap Jiyeon lalu tersenyum.

"Ya! Masuk sekarang! " ucap Jiyong menarik Jiyeon masuk dengan muka merah padam karena marah.

"Dan kau! Jika kau berani menyentuhnya lagi, akan kuanggap kita hanya rekan kerja!" ucap Jiyong pada Seungri lalu menutup studionya dan menguncinya.

"Yah padahal baru saja ingin bersenang-senang. Hyung benar-benar menyebalkan." ucap Seungri yang di susul dengan rangkulan dari tiga orang pria yang sejak tadi bersembunyi menonton pertunjukan mereka.

"Seungri-ah, Jiyong benar. Jangan mau masuk dalam godaan gadis itu. She's the queen and god always help everyone who dared to disrespect the queen." Ucap Taeyang.

"Itu artinya God will help me right. " ucap Seungri.

"Yah, membantumu untuk bertemu ajalmu lebih cepat, Seungri-ya. " ucap Tabi lalu disusul derai tawa tiga pria dewasa

Taeyang yang paling oertama menghentikan tawanya lalu membuka suara untuk berbicara.

"Salah-salah kau memperlakukannya akan menjadi batu untukmu sendiri." ucap Taeyang.

Tanpa sepengetahuan Sajangnim,  Jiyeon telah melakukan hal itu pada setiap artis bermasalahnya dengan banyak cara dari menggoda hingga menjadi dingin di depan mereka.

Gadis itu menyelesaikan permasalahan mereka dengan caranya.

Dan mereka tahu alasan gadis itu ingin bermain dengan Seungri. Seungri pastinya telah mebuat sebuah kesalahan. Dan itu tanpa di ketahui oleh mereka semua kecuali gadis tesrsebut.

Tabi dan Daesung mengangguk menyetujui omongan Taeyang.

"Sebenarnya, apa yang kau sembunyikan dari kami Seungri-ya? " tanya Tabi.

"Eh? Ne? Aku tidak pernah menyembunyikan apapun pada kalian." ucap Seungri.

"Haish, biarkan dia sendiri yang menyelesaikan masalahnya." ucap Taeyang.

Mereka berempat pergi menuju ruang latihan mereka sambil memikirkan banyak hal dalam pikiran mereka.

Sedangkan Jiyong tengah menatap marah pada Jiyeon.

"Mwo? Harusnya aku yang marah disini. Kau yang terus mengangguku. Tapi kenapa sekarang kau yang marah? " ucap Jiyeon.

Jiyong mendesis masih kesal karena cerita Seungri tadi. Bagaimana bisa gadis ini memperlakukan dirinya sendiri seperti pelacur.

"Aku tahu kau mengerti dengan apa yang ku lakukan ini, jadi tak perlu melontarkan pertanyaan apapun. Anggap saja apapun yang ada di kepalamu itu benar." Ucap Jiyeon seperti ia bisa membaca pikiran orang di depannya.

"Tapi tidak dengan men–"

"Aku akan menyalahkanmu jika rencanaku kali ini gagal. Hanya cara itu yang mempan terhadap membermu." ucap Jiyeon memotong ucapan Jiyong sebelumnya.

"Mulai sekarang kau tidak perlu melakukan hal itu. Jika menyangkut memberku kau bisa memberitahuku dan aku yang akan menyelesaikannya." ucap Jiyong.

"Kau yakin bisa menyelesaikannya?" Tanya Jiyeon sambil menaikkan salah satu alisnya.

"Arraseo. " ucap Jiyeon lalu pergi meninggalkan Jiyong dan sejuta pertanyaan tentang masalah Seungri di kepala pria tersebut.

Jiyeon akan melakukan semua hal yang dikatakan Jiyong? Tantu tidak. Siapa yang bisa menghentikan gadis itu. Bahkan ayahnya sendiri tidak bisa.

Selama seminggu itu Jiyong sangat sibuk, Jiyeon menyuruh ayahnya memajukan comeback Bigbang.

Dan karena kesibukan Jiyong ini, Jiyeon bisa mengerjakan tugasnya dengan tenang. Dia menyelesaikan segalanya.

"Aish, kalian benar harusnya aku tidak mempercayai wanita itu." ucap Seungri saat pertama kali masuk ke dalam studio Jiyong

"Mwo? Kau benar-benar memanggilnya dan tidak mendengarkan kami? " tanya Taeyang mendengar pernyataan maknaenya.

"Siapa yang kalian maksud sebenarnya? "tanya Jiyong.

Tapi seolah Jiyong tak ada, Seungri dan Taeyang hanya mengabaikan laki-laki itu.

"Aku tak bisa hyung. Caranya menggoda benar-benar hebat. Dia sungguhan sexy. Aku tidak bisa menolaknya." ucap Seungri.

"Jadi kau bermain dengannya? " tanya Taeyang.

"Ani, jangankan bermain. Menyentuhnya saja aku tak bisa hyung. Kau tau dia menggodaku tapi tidak membiarkanku menyentuhnya." ucap Seungri.

"Lalu? " Tanya Taeyang terlalu penasaran hingga ingin tau semuanya.

"Ya seperti itu. Dia meninggalkanku setelah mendapatkan apa yang dia mau. Dia benar-benar menggodaku seminggu penuh. Dia mengetahui sisi gelapku. Aishh aku terlihat bodoh di depannya." ucap Seungri lalu duduk di samping Taeyang sambil memgang kepalanya.

"Ya! Sebenarnya siapa yang kalian bicarakan! " intrupsi Jiyong membuat Taeyang meliriknya.

Jiyong yang melihat lirikan Taeyang terkejut, seseorang melewati pikirannya. Tidak mungkin gadis itu kan? Pikir Jiyong.

"Ya! Maknae nakal! Kau! Sudah ku bilang untuk tidak menghubunginya!" ucap Jiyong lalu menarik kerah Seungri dan melemparkan satu tinjuan tepat di pipi Seungri.

"Hey, kenapa kau semarah ini? " Ucap Taeyang melerai mereka berdua lebih tepatnya menjauhkan Seungri dari Jiyong.

"Dia bukan gadis mu. Kau juga menggunakannya. Jadi apa bedanya? Kau tidak ingin berbagi? Jadikan dia milikmu jika memang ingin begitu." ucap Taeyang.

Taeyang membawa Seungri keluar meninggalkan Jiyong dengan pikirannya.

Benar dia juga menggunakan gadis itu, lalu kenapa ia tak ingin berbagi?

"Ck, gadis itu sejak awal tidak pernah mendengarkanku. Sejak awal dia hidup bebas. " Gumam Jiyong

______________________________________

Hope(less) K. J. YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang