Jiyeon mengetuk kaca mobil tersebut, lalu terkejut saat melihat siapa yang ada didalam.
"Kalian?!" ucap Jiyeon terkejut sama halnya dengan yang ada di dalam sana.
______________________________________"Ba–bagaimana kalian bi–bisa..." ucap Jiyeon terbata karena bingung dengan yang terjadi.
Rasanya ia baru meninggalkan orang didepannya ini beberapa menit lalu. Dan sekarang dia malah mendapati orang itu sedang bercumbu dengan seseorang.
"Noona aku bisa jelaskan." ucap orang di depan Jiyeon.
"Ya, lebih baik kalian bisa menjelaskan apa yang terjadi." ucap Jiyeon sambil memijit keningnya.
"Ka–kami sebenarnya.. sebenarnya,, anu, maksudku begini.., anu noona." ucap pria di depannya terbata-bata.
"Jennie bisa kau jelaskan?" tanya Jiyoen yang merasa jenuh dengan jawaban pria di depannya.
Jennie sedikit ragu untuk menjelaskan sampai Jiyeon akhirnya angkat bicara.
"Lebih baik jujur padaku. Kalian berpacaran?" tanya Jiyeon.
Mereka berdua menggeleng secara bersamaan.
"Lalu apa? Kalian 'friends with benefits'?" tanya Jiyeon sambil mengutip dan menekankan kata terakhirnya.
Dan lagi-lagi mereka menggeleng.
"Lalu apa? Hanya terbawa situasi?" tanya Jiyeon dengan frustasi.
"Mian–"
"Jangan meminta maaf." ucap Jiyeon memotong permintaan maaf Jennie.
"Kau pria eoh? Kenapa jennie yang meminta maaf duluan? Kenapa kau tidak meminta maaf?" tanya Jiyeon.
Pria di depannya baru saja akan angkat bicara mengikuti pertanyaan Jiyeon. Tapi dengan cepat di potong oleh Jiyeon.
"See, kau belum dewasa Bobby-ah. Kalian tidak bisa bercumbu hanya karena terbawa situasi. Maksudku kalaupun kalian ingin jangan lakukan di parkiran." ucap Jiyeon.
"Jennie, kau mau bercumbu dengan anak kecil ini? Yang melakukan apa yang disuruh? Dia tidak akan bisa mengimbangimu dalam hal bercumbu." Lanjut Jiyeon.
"Ya! Noona k–"
"Mau ku tunjukan? Mau ku ajari bercumbu? Sebelum kau bercumbu dengan Jennie?" tanya Jiyeon yang lagi-lagi memotong ucapan Bobby.
"Eonnie, bukan kah kau keter–"
"Keterlaluan? Aku terus memotong ucapan kalian, tentu saja keterlaluan. Aku tahu apa yang sekarang ada di pikiran kalian, semua umpatan-umpatan itu. Aku tahu." potong Jiyeon lagi.
"Aku berusaha menahan amarahku saat Chanwoo meberitahu semua hal yang membermu dan kau lakukan di ruang practice tadi." ucap Jiyeon.
"Apa tidak cukup? Kau masih ingin melawati batasan yang lainnya? Kau tau telah melanggar berapa aturan kan, Bobby?" tanya Jiyeon.
"Kalian beruntung aku sedang lelah. Aku tidak akan mengadukan ini pada sajangnim." ucap Jiyeon yang membuat kedua orang di depannya tersenyum senang.
"Tapi jangan melakukannya lagi di basement atau manapun. Aku akan memperhatikan kalian dengan ketat." ucap Jiyeon.
Mereka berdua mengangguk dengan cepat.
"Kami pamit noona." pamit Bobby yang di angguki oleh Jiyeon.
"Anyeong eonnie." ucap Jennie.
Mereka baru akan berbalik saat Jiyeon kembali memanggil mereka.
"Bobby-ah, Jennie-ah." panggil Jiyeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope(less) K. J. Y
Fiksi PenggemarAnything between us are fake. Ketika semua perjanjian selesai, semua hal yang kita lakukan akan menghilang semuanya tidak akan berlaku lagi. P. S Jiyeon in here is an OC