Romeo Juliet Nahi Hai Eps 3

171 10 0
                                    

Romeo Juliet Nahi Hai
Eps 3

Seperti biasa sebelum masuk kuliah, Sriti dan teman-temannya berkumpul lebih dahulu di kantin, mereka jarang sarapan dirumah agar bisa makan bersama atau sekedar memesan minuman saja
"Apa ada yang melihat Ravi? Daritadi aku belum bertemu" Tanya Nia
"Ya ampun Nia, kau ini tidak bertemu Ravi lima menit saja sudah bingung, memang dia akan kemana?" Jawab Sriti sambil meminum orange juice pesanannya
"Bukan begitu, hanya saja pagi ini dia tidak menjemputku dan tidak ada kabar, jadi aku khawatir"
"Hm lihat itu kekasihmu" Shargun menunjuk Ravi yang sedang berjalan ke arah mereka
"Ravi, kau kemana saja?" Nia langsung berdiri menghampiri Ravi
"Maaf Nia, semalam aku lupa mengisi baterai hpku, dan tadi pagi aku harus mengantar ayah ke bandara"
"Oh syukurlah, kau hanya takut kau ada masalah"
"Yasudah sekarang kita harus melanjutkan proyek presentasiku"
"Ayo . Sriti, Shargun kami pergi dulu, bye" Mereka berdua pun pergi
"Nia dan Ravi itu seperti amplop dengan lem ya? Tak bisa pisah sebentar saja" Kata Sriti
"Apa bedanya kau dengan Shabir? Seperti gembok dan kuncinya"
"Aku dan Shabir kan kakak adik, wajar jika kami dekat"
"Nia dan Ravi kekasih, wajar juga jika mereka dekat"
"Ya baiklah nona Shargun kali ini kau benar"
Tak lama Ankit datang bersama Gurmeet
"Hai my girls" Sapa Ankit
"Hai, kau darimana Ankit?" Shargun
"Aku habis berkeliling"
"Keliling mencari mangsa?" tanya Sriti yang memang suka asal bicara
"Apa aku ini singa?! Oya kenalkan ini teman baruku, namanya Gurmeet, dia anak management"
"Wah teman baru,Hai aku Shargun"
"Aku Sriti"
"Sriti kau bisa mengajak Gurmeet berkeliling?"
"Keliling?"
"Iya dia kan masih baru dan kau kan tahu semua seluk beluk kampus ini, bagaimana?"
"Em baiklah, ayo akan ku ajak kau menjelajahi kampus ini, dan jika ada yang berbuat sesuatu padamu, katakan saja padaku" Sriti menghabiskan jusnya dan berdiri
"Apa sekarang?" tanya Gurmeet
"Kalau kau mau besok tidak masalah" Jawab Sriti
"Gurmeet, jika bicara dengannya kau jangan plin plan" bisik Ankit
"Heh Ankit, kenapa bisik-bisik?"
"Tidak aku hanya meniup telinganya, tadi ada kotoran"
"Ohh jadi kau sekarang peduli pada laki-laki juga?"
"Enak saja, sudah sana pergi" Ankit mengacak-acak rambut Sriti
Sriti dan Gurmeet pun mulai berjalan, dan Sriti menjelaskan nama-nama tempat yang mereka lewati
"Kau semester berapa?" tanya Gurmeet
"Semester akhir, sebenarnya aku sedang mengerjakan skripsi saja. Kau?"
"Sama"
"Apa? Kau pindah kampus saat-saat akhir?"
"Bagaimana lagi, ayahku pindah kemari jadi mau tidak mau aku harus pindah"
"Memang kau asli mana?"
"Aku asli India hanya saja keluargaku sudah menetap di Austria, dan kami baru kembali lagi"
"Pantas saja, bahasa hindimu agak berbeda"
"Sriti"
"Hmm"
"Memang kau sangat terkenal?"
Sriti berhenti dan menoleh
"Apa aku ini artis?"
Gurmeet mengangkat bahu
"Ankit mengatakan apa padamu?"
"Tidak ada, dia hanya bilang orang-orang disini sangat mengenalmu"
"Aku kuliah disini, tentu saja orang-orang mengenalku kan?"
"Ehm ya kau benar"
Mereka melanjutkan perjalanan
-0-

Shabir dan Madhu sedang diruang musik
"Kau kan penyiar, kau pasti bisa memilihkan lagu yang tepat untukku"
"Shab, tapi aku tidak tahu selera musikmu"
"Apapun yang kau pilih, itu seleraku"
"Hh dasar playboy"
"Apa? Kau percaya apa yang dikatakan orang di luar sana?"
"Tanpa mendengarkan mereka aku juga tahu bagaimana kau saat bertemu para gadis"
"Madhu, dengar, oke aku akui aku memang kerap menggoda gadis-gadis tapi sekalipun aku belum pernah menyatakan perasaan pada mereka, aku bahkan belum pernah memiliki kekasih" Shabir dan Madhu saling menatap
"Lalu aku?"
"Kau berbeda Madhu, aku benar-benar tertarik padamu, kau cantik"
"Tunggu! Apa kau ingin berpikir aku ini gadis seperti itu?"
"Tolong jangan salah paham" Shabir menangkupkan kedua tangannya saat melihat wajah Madhu berubah kesal
"Kau cantik, baik, pintar dan kau tidak mudah tergoda lelaki, aku suka itu"
"Lebih baik kau pilih sendiri lagumu" Madhu meninggalkan Shabir
"Madhu. Tunggu, aku berkata benar" Shabir berusaha mengejar Madhu
Namun Madhu tak mendengarkannya, Shabir masih berusaha mengejar hingga akhirnya ia bertabrakan dengan Sriti yang sedang menerangkan sesuatu pada Gurmeet, keduanya pun terjatuh dilantai
"Aaaaa" Teriak Sriti
"Awwhh" Shabir memegangi pinggangnya
"Shabo, kau ini jalan pakai mata atau tidak?"
"Heh sejak kapan jalan memakai mata? Aku jalan memakai kaki, kau yang tidak memperhatikan"
"Enak saja, sudah salah menyalahkan orang lain pula"
Shabir melihat sekitar
"Gara-gara kau aku kehilangan jejak Madhu"
"Gara-gara aku? Heh Tuan Mehra, sudah jelas kau yang berlari menabrakku dan sekarang menyalahkanku?!"
"Memang kau yang salah!"
"Kau pembawa masalah!"
"Kau sumber masalahku!"
"Sriti, ayo" Gurmeet mengulurkan tangannya
Shabir dan Sriti serempak menoleh
"Thanks Gurmeet" Sriti pun berdiri
"Ayo pergi dari sini" ajak Sriti
"Fuggiiiiiiiii Awasss kauuuu!!!"
"Wleeeee" Sriti menjulurkan lidahnya dan pergi
"Siapa laki-laki itu? Aku baru melihatnya" gumam Shabir
"Ayo bangun" tangan perempuan hadir dihadapan Shabir
"Madhu?"
"Kau mau bangun atau tetap duduk disini?".
"A aku... baiklah aku bangun" Shabir segera berdiri
"Terima kasih Madhu. Kau memang baik"
"Ini, kunci motormu" Madhu memberikan kunci motor Shabir dan pergi
'gadis ini benar-benar berbeda'
Shabir pergi ke kelasnya
-0-

Romeo Juliet Nahi HaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang