Romeo Juliet Nahi Hai last Episode

291 16 3
                                    

Hai, makasih ya semua yg udah baca,like and komen cerita Romeo Juliet Nahi Hai
Dan ini adalah Episode terakhirnya

Romeo Juliet Nahi Hai
Last Episode

Dhrasti mendekati Gurmeet yang sedang merebahkan diri disofa
"Gurmeet, apa kau sudah tidur?"
Gurmeet pun membuka mata
"Tidak, kenapa? Kau mau pulang?"
"Bukan, aku hanya ingin bertanya"
"Soal apa?"
"Jagdish? Siapa dia? Dan Sriti Shabir? Bukankah Sriti adalah gadis yang pernah kau sukai?"
"Kenapa kau menanyakan mereka?"
"Baru saja aku mengajak Madhu bicara, dan dia mengatakan bahwa karena Sriti Jagdish tiada dan Shabir menjauhinya, aku tidak mengerti maksudnya"
Gurmeet mengerutkan kening
"Astagaaaaa" Serunya kemudian
"Ada apa Gurmeet?"
"Kenapa aku begitu bodoh? Seharusnya ini aku sadari sejak lama"
"Hei jangan berteriak, jelaskan padaku"
"Aku baru ingat, Madhu memiliki kakak laki-laki, adiknya Sona, yaitu Jagdish, dan Jagdish adalah mantan kekasih Sriti, kenapa aku bisa lupa??? Jadi itu yang menyebabkan Madhu membenci Sriti?"
"Kau lupa jika ada saudara?"
"Aku tidak tinggal disini sebelumnya, aku pulang karena Madhu memintaku membalaskan dendam pada Sriti tapi dia tak mengatakan alasan sebenarnya, dan setelah sadar jika Sriti tak seharusnya ku perlakukan seperti itu, aku pun berhenti kau tahu seperti apa Madhu marah padaku kan?"
"Sebentar, jadi intinya Madhu tidak terima karena kakaknya meninggal?"
"Iya, dan soal Shabir setahuku dia marah karena Sona jadi seperti orang gila aku juga tidak tahu jika Madhu sendiri sebenarnya memiliki perasaan padanya"
Gurmeet dan Dhrasti tenggelam dalam pikiran masing-masing
"Gurmeet aku punya ide"
"Apa?"
"Kita sampaikan ini pada Sriti dulu. Dan biarkan Sriti menyampaikan maaf pada Madhu sekaligus mengatakan ya mungkib saja Jagdish meninggal bukan karena Sriti kan?"
"Hmmm kurasa kau benar"
"Aku ini cerdas"
Gurmeet hanya meliriknya sekilas
Ponsel Dhrasti berdering
"Halo paman, ha apa? Dhruv akan menikah???? Ahhhh aku sangat senang, iya aku akan ke rumah paman besok, sekarang aku sudah di India''
Dhrasti menutup telefon
"Gurmeet aku pulang sekarang ya"
"Saudaramu akan menikah?"
"Iya besok pagi aku akan kesana"
'Dhruv sepertinya nama itu tidak asing' batin Gurmeet
"Oke tuan amatir, aku pulang dulu. Good night"
"Tunggu"
"Ya?"
"Thanks"
"What for?"
"Everything" Gurmeet tersenyum
"Hm oke" Dhrasti pun pulang
-0-

Shabir masih terlelap saat Sriti sudah siap untuk pergi ke pernikahan Dhruv dan Sheina, memang semalam Shabir lembur lagi jadi dia pasti masih lelah, begitulah yang ada di pikiran Sriti
"Suniye, ayo bangun" Sriti membangunkannya dengan pelan
"Lima menit lagi"
"Kita akan menghadiri pernikahan Sheina kan?"
"Emmmm iya"
"Sekarang sudah jam 9, nanti pulang darisana kau bisa tidur lagi, ayo bangun dulu, lihat Shanum sudah menunggumu bangun sejak tadi"
Perlahan Shabir membuka matanya dan melihat istrinya yang sudah sangat cantik pagi ini
"Cantik"
"Ayo bangun dulu" shabir pun bangun dan mencium kening Sriti lalu Shanum
Ia kemudian bergegas turun dari ranjang dan mandi
Pukul 10 mereka berangkat ke rumah Sheina
"Haloooo papa Shaboooo" Shabir hafal benar suara itu milik Shargun, ia pun menoleh
"Oh sayangkuuu apa kabar?" Shabir menyambutnya
"Aku baik, aaaa ini keponakanku? Dia sangat cantikkkkk"
Shargun menciumi Shanum
"He he segera kau menikah, agar Shanum punya teman" goda Shabir
"Ah aku masih ingin menikmati masa muda"
"Kau pikir aku tua setelah menikah?" kata Sriti
"Tidak Sriti, justru aku merasa kau lebih muda dan lebih cantik sekarang, tapi suamimu, yaaa terlihat seperti 43tahun"
"Enak saja kau, apa aku setua itu?" Seperti biasa, Shabir merangkul Shargun dan menenggelamkan kepala Shargun di dadanya
Shargun pun menggigit tangan Shabir
"Awwhhh"
"kebiasaan burukmu ini tidak pernah hilang ya, suka sekali membuat rambutku berantakan" Shargun merapihkan rambutnya
"Fuggi, apa dia ini semacam drakula atau vampir?"
"Aku sebangsa serigala, puas kau?"
Saat itu Shanum menangis
"Cuppp sayang, jangan menangis, anak pintar. Kalian jangan berteriak dia kaget!" Sriti agak menjauh
"Kau sih"
"Kau ayahnya!"
"Kau bibinya"
"Ss suniye, Shargun!"
"Hehe iya maaf Sriti, maafkan bibi Shanum" Kata Shargun
"Sayang, ayah minta maaf ya"
Ravi dan Nia pun datang, disusul Dhrasti dan Gurmeet
"Hai semua, wah Shab, kau sudah menjadi ayah sekarang" Kata Ravi
"Hai, dan kau..calon ayah" Ucap Shabir melihat Nia yang sedang mengandung
"Iya, nanti anakku akan menjadi adik kelas Shanum"
"Hai Shab, Sriti, selamat ya'' Gurmeet mendekati
"Oh Gurmeet, apa kabar? Kau benar-benar jarang kumpul dengan kami sekarang"
"Maaf Shab, aku banyak keluar kota, kemarin juga kami baru kembali dari Moscow"
"Kami? Oooo I see, btw siapa dia?" Shabir melirik Dhrasti
"Oh kenalkan ini Dhrasti"
"Gadis yang...?" Shabir memutar telunjuk kanannya dipelipis
"Yaaa dia memang sedikit tidak waras" jawab Gurmeet
"Aku tidak waras saja kau tidak mau jauh dariku. Apalagi aku waras" Jawab Dhrasti
"Dhrasti, laki-laki memang begitu, gengsi memuji wanita padahal dalam hati mereka selalu ingin bersama" Sahut Shargun
"Apa kekasihmu juga begitu?"
"Kau mau tau saja Shab"
Dhrasti mendekati Sriti
"Sriti, maaf ada sesuatu yang ingin ku bicarakan dengan kau dan Shabir"
"Ada apa?"
"Ini soal Madhu"
"Oh oke, sebentar"
"E suniye" Bisik Sriti pada Shabir yang sedang bicara dengan Ravi
"Ada apa?"
"Kemari sebentar"
Dhrasti pun memanggil Gurmeet dan mereka menjauh dari kerumunan
"Ada apa Dhrasti?" tanya Sriti
"E begini, maaf jika yang kami sampaikan menyinggungmu"
"Ya, katakanlah "
"Sebenarnya Madhu selama ini membencimu karena..... Jagdish meninggal dan Shabir juga selalu bersamamu"
"Ja Jagdish?"
"Ya Sriti, aku baru ingat bahwa Jagdish adalah kakak kandung Madhu" Sahut Gurmeet
Sriti ternganga
Kemudian Gurmeet menjelaskan semuanya termasuk jika ia pernah membantu Madhu untuk memisahkan Sriti dan Shabir, tapi kemudian Gurmeet sadar tak seharusnya melakukan itu
Kaki Sriti terasa lemas mendengarnya. Shabir segera menopangnya, agar ia tetap tegak
"Sriti aku merasa kau harus menemui Madhu dan kau ungkapkan semuanya agar dia tidak salah paham lagi dan bisa menerima jika kau dan Shabir memang telah menikah dan saling mencintai"
Sriti melihat ke arah Shabir
"Baiklah, aku dan Sriti akan menemui Madhu"
"Oke semoga masalah ini segera selesai"
Kata Gurmeet
Tiba-tiba seorang laki-laki datang dan mengangkat tubuh Dhrasti dari belakang
"Aaaaa turunkan akuuuu" Dia pun menurunkan Dhrasti
"Dhruvvvv????" teriak Dhrasti
"Kau datang daritadi tapi tidak mencariku"
Gurmeet masih kaget melihat Dhruv yang sangat mirip Ankit
"Kau???"
"Aku bukan ankit, namaku Dhruv, aku sepupu Dhrasti, heeei gembulll kau kemana sajaaa???" Dhruv memeluk Dhrasti
"Apa katamu? Gembul???? Aku ini model internas..."
"Sss jangan sombong disini, uhh aku benar-benar merindukanmu"
Mereka pun saling melepas rindu, hingga acara pernikahan dimulai
Semua ritual berjalan lancar, Dhruv dan Sheina resmi menjadi pasangan suami istri
-0-

Madhu menolak menemui Sriti dan Shabir namun setelah dibujuk, ia pun mau
"Madhu, aku benar-benar tidak tahu jika Jagdish kakakmu, dan dia dia meninggal karena kecelakaan"
"Sudahlah, aku tetap membencimu"
"Madhu, dengar aku jika kau hidup dengan kebencian, maka sampai kapanpun hatimu tidak akan tenang. Kami minta maaf jika tanpa sengaja melukaimu. Tapi bukankah kau juga bersalah? Ingat Madhu, ayah Sriti dan ayahmu juga teman baik, apa kita sebagai anak-anaknya akan menodai persahabatan mereka?"
Madhu hanya diam, tak lama Sona datang
"Madhu, aku rasa mereka semua benar, yang lalu biar berlalu, Jagdish pasti tenang disana jika kau bisa melupakan semua kebencianmu, karena dengan membenci mereka, tidak akan menghidupkannya kembali bukan? Dan soal Shabir, dulu aku memang mencintainya, sangat mencintainya, tapi sekarang aku sadar, semuanya sudah diatur oleh Tuhan, aku senang jika dia bahagia apalagi mendapatkan istri seperti Sriti dan lihat sekarang mereka juga memiliki anak yang sangat manis" Sona mencoba menenangkan adik bungsunya
Madhu kini diam dan menangis, Sriti memberikan Shanum pada Shabir dan memeluk Madhu
Setelah terus diberikan pengertian, Madhu pun akhirnya luluh dan menerima maaf Sriti serta Shabir, mereka semua pun lega dan memulai hidup baru mereka
-0-

"Wah kisah ayah dan ibu ini sangat unik, aku sampai menangis berkali-kali" kata Shanum yang sekarang sudah berusia 17tahun
"Ibu ingatkan padamu untuk berhati-hati dalam bergaul, jangan ulangi kesalahan ibu dan ayah"
"Bu, apa maksudnya memiliki aku adalah kesalahan?"
"Bukan sayang maksud ibu, jangan ikuti sifat buruk kami, suka kebut-kebutan, jahil, kau harus lebih baik dari kami, kami sangat menyayangimu" Sriti memeluk anak gadisnya itu
"Sayangggggg" Terdengar suara Shabir dari luar
"Itu ayah pulang, ayo bu" mereka pun bergegas keluar kamar dan menyambut Shabir
"Ayah aku sangat merindukanmu" Shanum langsung memeluk erat ayahnya
"Kau tahu ayah juga lebih merindukanmu daripada ibumu"
"Baiklah sekarang aku tidak ada gunanya"
"Kemarilahhhh, kau cinta pertamaku, dan Shanum adalah cinta terakhir. Ah tidak tidak sebenarnya aku berharap Shanum memiliki adik lagi"
"Kau iniiii"
"Awwhh belasan tahun berlalu dan kau masih suka mencubit perutku"
"Biar saja"
Mereka bertiga pun berpelukan satu sama lain
-0-
The End

Sampai ketemu di Cerita Baru

Romeo Juliet Nahi HaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang