Sriti lagi-lagi menemui Dhruv, apalagi setelah mendengar nama Shabir disebut sebagai penyebab terganggunya kejiwaan kakak Madhu, dan keterlibatan Gurmeet dan Raj dengan Madhu, taoi Sriti belum berani menceritakan itu pada Shabir, sebelum semuanya terbukti jelas
"Sriti, Dhruv?" Sheina ternyata melihat keduanya
"Hai Sheina"
"Kau di Delhi Sriti?"
"E iya, aku ti..." 'Sriti apa kau akan mengatakan jika sudah menikah?'
"Ti apa?"
"Maksudku aku tidak menyangka bertemu kau disini"
"Ohhh, oya dalam rangka apa kau kesini?"
"A..."
"Ya Tuhan, kenapa aku lupa, Shabir kan disini, tentu saja kau menemuinya disini, ya ampun aku masih tak percaya jika kau dan Shabir benar-benar bertunangan" Sheina tersenyum
"Shabir?!!!!" Dhruv terkejut
"Jadi kalian mengenal Shabir?"
"Tentu saja, dia itu teman kami saat kuliah dan sekarang tunangan Sriti"
"Sriti..." Dhruv menengok ke Sriti, tapi tak lama ia justru pergi
"Lho Dhruv. Kau mau kemana?" Sheina
"Sheina, aku harus bicara pada Dhruv!"
"Tapi Sriti...."
"Tolong, kau tunggu sini"
Sriti mengejar Dhruv
"Dhruv berhentiiiiii!!!" Dhruv pun menghentikan langkahnya
"Apa ini?! Banyak sekali ternyata yang kau tutupi! " bentak Dhruv
"Tidak Dhruv aku tidak bermaksud seperti itu. Masalahnya apa dan bagaimana aku harus mengatakan padamu?!"
"Dari awal kau tak mengatakan padaku alasanmu menyelidiki Madhu, yang bahkan aku sama sekali tak mengenalnya, dan bodohnya aku mengikuti keinginanmu!"
"Dhruv, tolong aku memang membutuhkan bantuanmu, ini sangat penting untukku!"
"Cukup Sriti, tidak lagi! Aku tak ingin berurusan lagi dengan kau!" Dhruv hendak berjalan, tapi Sriti menahan tangannya
Namun ia sangat terkejut karena saat itu ternyata Shabir berada ditempat yang sama, hanya saja ia tak melihat wajah Dhruv. Sriti melepaskan tangan Dhruv, yang langsung pergi tanpa menoleh lagi
Shabir menatap Sriti dengan tajam, perlahan ia mendekati istrinya
-0-Madhu masih ketakutan karena merasa lagi-lagi Ankit mendatanginya
"Jangan sampai kau gila Madhu, tidak aku tidak gila!" teriak Madhu di kamarnya
"Madhu!" Gurmeet mendobrak kamar Madhu
"Gurmeet, dia dia datang lagi"
"Tenanglah Madhu! Tenang!!!"
"Tapi Gurmeet?"
"Orang yang sudah mati tak akan hidup lagi, kau pasti hanya banyak berpikir saja, tenanglah" Gurmeet memeluk saudara sepupunya itu
Sementara diluar rumah, Dhrasti berkali-kali melihat jam tangannya
"Dia sudah meninggalkanku lima belas menit disini. Maunya apa sih? Woiii Fotografer amatir!!!!!" teriak Dhrasti dari luar rumah Madhu, kebetulan kamar Madhu ada didekat ruang tamu, jadi mereka bisa mendengar teriakan itu
"Siapa itu Gurmeet?"
"Itu partnerku, sudah tenangkan dirimu. Aku akan pergi sekarang, sampai jumpa"
Gurmeet pun pergi
"Kau tidak bisa jika tidak teriak?"
"Tidak, salah sendiri kau lama sekali!"
"Aku bukan membeli minuman disupermarket. Kau mengerti???"
"Ya ya ya sudah ayo berangkat!" Dhrasti melompat turun dari kap mobil Gurmeet dan masuk kedalam mobil
"Ya Tuhan, kuatkanlah aku" Gumam Gurmeet yang menyusul.masuk dalam mobil
-0-Orang tua Shabir dan Sriti berencana akan pulang bulan depan, mereka ingin kembali merencanakan semua persiapan pernikahan Sriti dan Shabir
-0-
Hati Sriti sangat cemas melihat Shabir semakin mendekat
"Shab.."
"Ternyata benar...." kata Shabir saat sudah sampai didepan Sriti
"Maksudmu?"
"Hai Sheina, aku tadi memperhatikan dari jauh, seperti mengenalimu, ternyata ini memang kau, apa kabar?" rupanya Sheina sudah berdiri belakang Sriti
''Hai Shab, senang bertemu denganmu. Iys sebenarnya aku memang bekerja disini sejak tahun lalu, di ALMOZ Advertising"
"Wah kau tidak memberitahuku?"
"Maaf Shab, aku lupa" Sheina tersenyum, sedangkan Sriti merasa lega, artinya Shabir tidak sempat melihat Dhruv tadi
"Fuggi, kau sedang apa disini? Kau tidak mengatakan akan pergi?"
"hm iya tadi aku ingin pergi keluar saja, bosan sekali aku hanya didalam kamar"
"Tapi kan kau bisa menghubungiku atau meninggalkan pesan"
"Sudahlah tidak apa-apa, lagipula aku tidak sendiri"
"Iya sih, lagipula siapa yang berani mengganggumu. Oya apa kau sudah makan?"
"Belum"
"Kau ini, selalu saja begitu, ingat diperutmu ada anak kita juga, ka..."
"APA???!!!!!" Sheina memotong ucapan Shabir yang sepertinya lupa jika mereka tak hanya berdua
"Shab, apa maksudmu tadi?"
"E Sheina, maksudnya ...." Shabir bingung
"Sudah lupakan saja Sheina, bagaimana kalau kita makan?"
Sriti mencoba menengahi tapi reaksi Sheina tak seperti yang ia inginkan
"Tidak! Aku butuh jawaban, apa maksud Shabir mengatakan diperutmu ada anak kalian? Apa maksudnya kau hamil Sriti? Bukankah kalian belum menikah?!"
"Sheina, ayo cari tempat, kami akan ceritakan padamu" Sriti menggandeng Sheina yang masih shock mendengar ucapan Shabir
Mereka duduk didalam cafe dan memilih meja di sudut
Sriti dan Shabir menjelaskan pada Sheina tentang hal yang mereka alami, mereka percaya Sheina bisa menjaga rahasia. Sheina menutup mulutnya seakan tak percaya dengan apa yang ia ketahui
"Tapi, bagaimana jika orang tua kalian tahu?"
"Itulah yang saat ini kami pikirkan" Jawab shabir
"Shab, jika aku boleh memberi saran, sebaiknya kalian jujur dari sekarang. Kehamilan Sriti lama kelamaan pasti terlihat, itu tidak bisa disembunyikan. Kalaupun kalian tinggal di Delhi, bagaimana jika orang tua kalian kemari? Apapun bisa terjadi bukan?"
"Kami sebenarnya ingin memberitahu juga, tapi kami belum siap, entah apa reaksi mereka"
"Begini, orang tua kalian menjodohkan kalian bukan? Saat ini perut Sriti masih kecil, kalian katakan saja mempercepat pernikahan karena kalian sudah siap, dengan begitu mereka tak akan curiga"
Shabir dan Sriti menatap satu sama lain
"Fuggi, aku rasa yang Sheina katakan benar, memang sebaiknya kita mengatakan pada orang tua kita"
"Emmm baiklah, aku setuju"
Ketiganya tenggelam dalam hening
-0-
KAMU SEDANG MEMBACA
Romeo Juliet Nahi Hai
RomanceHai Aku balik lagi dengan cerita baru nih Judul : Romeo Juliet Nahi Hai (Bukan Romeo Julie) PU : Shabir,Sriti,Madhurima Tuli, Gurmet Choudary Author : Fara Tika Fanani Romeo Juliet Nahi Hai Di salah satu universitas di Mumbai, ada dua orang sahab...