Romeo Juliet Nahi Hai Eps 17

227 11 2
                                        

Romeo Juliet Nahi Hai
Eps 17

Shabir menegakkan kepala Sriti, gadis itu masih terisak
"Fuggi, please, tenangkan dirimu"
"Bagaimana aku bisa tenang sedangkan kita melakukan hal yang salah?????"
"Tapi Fuggi, kita tak tahu apa yanh terjadi, apa yang kita lakukan bukan?"
Sriti menghapus air matanya dan menatap Shabir, ia mengumpulkan segenap keberanian untuk mengatakan apa yang ia alami
"Shab, sebenarnya....."
"Sebenarnya apa Fuggi?"
"Sebenarnya saat aku bangun dan akan kekamar mandi aku merasa sakit..." Fuggi melihat sekilas ke arah bawah, Shabir langsung memahami
Shabir langsung memeluk Sriti dengan erat dan meneteskan air mata, ia merasa menyesal
"Maafkan aku Fuggi, maafkan aku, aku sudah melakukan hal buruk padamu, maafkan aku"
"Tapi kenapa kita bisa melakukan itu Shab?" Sriti meregangkan pelukannya, keduanya pun menatap satu sama lain
"Saat itu aku merasa pusing karena...Fuggi, minuman itu?"
"Shab, kau berpikir hal yang sama?"
"Ya aku rasa ada sesuatu yang dicampur ke minuman itu"
"Tap tapi siapa yang melakukannya?"
Shabir tampak berpikir
"A aku akan mencari pelayan yang mengantar minuman itu"
Sesaat kemudian, Shabir duduk kembali
"Aku akan bertanggung jawab"
"Maksudmu?"
"Aku akan menikahimu Fuggi, perjodohan itu tak perlu dibatalkan!" Sriti terkejut, begitu juga Gurmeet yang ternyata berdiri didepan kamar Sriti
Ia menjatuhkan bucket bunga yang ia bawa, butuh waktu untuk merasa yakin yang ia dengar tidak salah
'tidak mungkin, ini tidak boleh terjadi' Gurmeet pergi dengan menginjak bunga tadi
-0-
"Shab, itu tidak mungkin" Sriti menggelengkan kepalanya
"Apa yang tidak mungkin Fuggi?"
"Saat ini kau adalah kekasih Madhu, dan kau mencintainya bukan? Sedangkan aku juga masih dengan Gurmeet"
"Tapi aku tidak mencintai Madhu"
'deg' jantung Sriti justru berdegup
"Apa?"
"Ya Fuggi, sebenarnya aku selalu berusaha meyakinkan diri tentang siapa yang aku cintai, and.... the answer is you the answer is you the answer is you" Suara Shabir seakan menggema di kamar Sriti
"Dan kau, apa benar kau mencintai Gurmeet?"
Sriti terdiam, sebenarnya ia belum merasa yakin, ia hanya nyaman dengan kebaikan Gurmeet dan tak ingin mengecewakannya, sedangkan hati kecilnya selalu ingin membuat Shabir bahagia
Sriti menggeleng pelan
"I dont know"
"Fuggi, pejamkan matamu dan jawab pertanyaanku" Sriti hanya menuruti
"Siapa orang yang selalu kau ingat?"
"Bibi Vandu,ibu,ayah,kau"
"Siapa yang selalu ingin kau bahagiakan"
"Seperti tadi"
"Bagaimana jika aku pergi selamanya?"
Sriti langsung membuka mata
"Kenapa kau bertanya itu? Kau akan kemana? Aku tak akan membiarkanmu pergi, kau harus tetap bersamaku"
Shabir tersenyum
"I love you Fuggi" Shabir lagi-lagi memeluk Sriti
Meskipun sering mengucapkan tiga kata itu, tapi Sriti merasa kali ini memang ada makna lain dari ucapan Shabir
Tak terasa air matanya pun menetes dan ia biarkan mengalir, ia bahkan tak tahu harus mengatakan apa
-0-

Gurmeet kembali kerumah dan menghancurkan semua dekorasi yang ia siapkan untuk Sriti
"Kau keterlaluan Sriti!!! Saat aku mulai mencintaimu kenapa kau melakukan ini, kenapa??!!!!!" Gurmeet menendang kursi didepannya dan kembali membanting barang-barang yang ada di meja
"Kau bilang dia hanya kakakmu, sahabat, tapi kau mencintainya?!"
"Aku tak akan membiarkan itu terjadi! Lihat saja Sritiiiii" Gurmeet akan membanting vas, tapi tangan seseorang mencengkeram tangannya
"Cukup Gurmeet, apa yang kau lakukan????!!" bentak Madhu
"Lepaskan tanganku!!"
"Letakkan dulu vas itu"
Gurmeet pun meletakkan vas tadi
"Ada apa?"
"Pergilah"
"Gurmeet, aku ini saudaramu, kau ingin mengusirku?"
"Saat ini aku sedang tidak ingin diganggu!"
"Aku tahu ini pasti karena Sriti, cmon Gurmeet, aku sudah bilang kan, dia itu memang penghancur hubungan, dan suka sekali menyakiti hati, kenapa kau tak mendengar?"
"Diam Madhu!"
"Jika saja saat itu Sriti tidak datang, pasti..."
"Madhu, jika kau kemari hanya untuk membahas Sriti lebih baik pergi!!!"
"Gurmeet, aku hanya ingin membantumu, e begini saja" Madhu menjelaskan rencana yang harus mereka lakukan untuk Sriti dan Shabir
Gurmeet hanya meliriknya sekilas dan pergi ke kamar
'Shabir,Sriti, kalian pikir bisa hidup bahagia? Hh silahkan bermimpi' batin Madhu
-0-
Dhruv melajukan mobilnya dengan cepat agar segera tiba dirumah Sriti, namun ditengah perjalanan ia hampir menabrak seseorang
'aaaaaaa' teriak seorang gadis, ia jongkok dan menutupi wajahnya, Dhruv berhasil menghentikan mobilnya sebelum menabrak gadis itu, Dhruv segera turun
"Nona, maafkan aku tadi aku tak sengaja" Dhruv mengulurkan tangan, gadis itu membuka kedua tangan dan menengadahkan kepala
"Kau/Kau?" Keduanya terkejut
Gadis yang ternyata adalah Sheina itu berdiri dan langsung memeluk Dhruv, ia tumpahkan tangisnya disana
"Hei kau kenapa????"
"Aku tahu kau Dhruv" ucap Sheina
"Hah? Bagaimana kau tahu, tunggu kau yang pingsan saat melihatku dulu bukan?"
"Ya aku tahu kau bukan Ankit, tapi.... ijinkan aku melihatmu sebagai Ankit, aku sangat merindukannya" Sheina kembali memeluk Dhruv
"Sudah tenanglah" Dengan ragu Dhruv mengusap kepala Sheina
"Kenapa wajahmu sangat mirip? Kenapa kau mengingatkanku padanya?"
"Ssstttt meskipun wajah kami sama, tapi kami orang yang berbeda"
"Aku tahu tapi ini membuat harapan baru"
"Kalau begitu, biarkan aku pergi"
"Tidak!"
"Apa? Tidak?"
"E maksudku jangan dulu, aku masih ingin bertemu ankit"
"Hei aku sudah katakan aku ini Dhruv bukan Ankit"
"Aku mengerti tapi..."
Dhruv menggeleng dan tersenyum
"Jika kau terus menganggapku Ankit, menganggapnya masih hidup, apa kau tak akan membiarkannya tenang disana?" Dhruv tersenyum
Sheina hanya menatapnya sendu
"Sekarang, ayo kuantar, kau mau kemana?"
"Aku akan pulang"
"Baiklah, ayo"
"Tidak aku bisa pulang sendiri, maafkan aku"
"Oke hati-hati"
Dhruv kembali masuk mobil dan melajukannya meninggalkan Sheina
"Ankit, seandainya itu memang kau" Sheina menghapus air matanya sendiri dan pergi
-0-
Shabir kembali ke Delhi dan bertekad menemui Madhu untuk mengatakan yang sebenarnya
Namun hal lain lebih mengejutkannya, saat ia tiba di depan kantor Madhu, tak sengaja ia mendengar Madhu tengah berbicara di telefon
Madhu : oh sayang. Kau harus lebih bersabar, ini tak lama lagi. Haha apa kau bercanda? Aku tak pernah mencintainya, hanya kau sayang, iya baiklah, sampai jumpa nanti malam, bye
Madhu mematikan telefon dan membalikkan badan
"Shab?????" ia sangat terkejut
"Shab ak...."
"Cukup Madhu! Kau tak perlu menjelaskan apapun, terima kasih telah melakukan ini padaku!" tatapan Shabir begitu dingin
"Shab, aku tidak bermaksud..."
"Sekarang kita tidak ada hubungan apapun, maaf jika aku ada salah padamu!"
Shabir melangkah pergi
'sial! Kenapa dia ada disini?' Batin Madhu
"Aku tahu, ini semua karena Sriti!" Teriak Madhu
Shabir menghentikan langkah dan kembali menghampirinya
"Jangan bawa-bawa Fuggiku! Kau sendiri melakukan kesalahan kenapa menuduh orang lain?"
"Kau pikir aku tidak tahu, bahwa kau mencintainya? Lalu selama ini aku anggap aku apa ha??!!" Madhu pura-pura menangis, atau memang hatinya merasa panas
"Aku berusaha peduli padamu, tapi kau tetap saja lebih mempedulikannya! Kau menjadikanku kekasihku, tetapi semua kau lakukan untuknya! Sriti Sriti dan Sriti! Lalu apa salah jika aku berpaling pada orang lain yang lebih peduli?" Madhu membalikkan fakta untuk menutupi bahwa memang sebenarnya ia sudah memiliki kekasih dan tak pernah mencintai Shabir
"Sekarang kau diam? Kenapa? Katakan jika aku salah!" Madhu masih terus berbicara dengan nada tinggi, membuat Shabir merasa bersalah
"Madhu... jadi kau tidak selingkuh?"
"Aku selingkuh, aku memang memiliki pria lain, karena kau yang mengaku kekasihku sendiri tak menganggapku ada!!!" Madhu membalikkan badan dan tersenyum
'Shab, silahkan merasa bersalah' Ia kemudian pergi
Shabir menatap punggung Madhu yang semakin menjauh
''Ya Tuhan! Apa yang terjadi padaku, aku telah menyakitinya dan Fuggi.... bahkan aku telah...aarghhhhhhh kau ini laki macam apa?!" Shabir gusar sendiri
Ia merasa bahwa dirinya adalah penjahat, dan itulah yang diinginkan Madhu, ia ingin membuat Shabir merasa benar-benar hancur
-0-
Sriti mendatangi rumah Gurmeet dan ingin meminta maaf karena harus mengakhiri hubungan mereka
Tetapi pembantu dirumah Gurmeet mengatakan jika ia sedang keluar, Sriti akhirnya menitipkan surat dan berangkat bekerja
'aku tahu ini menyakitinya, tapi aku harus melakukan ini agar ia tak semakin tersakiti' batin Sriti
Sementara itu ditempat pemotretan Gurmeet sedang berdebat dengan seorang model cantik, namanya Dhrasti Kurana, ia seorang model yang baru saja pulang dari London
"Kau ini fotografer atau tukang parkir sebenarnya? Dari tadi menyuruhku pindah ke kanan, ke kiri, kanan, kiri , kau ingin membuatku pusing?" Dhrasti mulai marah-marah, Gurmeet yang saat itu pikirannya juga sedang tidak karuan, akhirnya membentaknya
"Kau bisa diam tidak!!! Tinggal ikuti arahanku tanpa banyak bicara bisa kan?"
"Hei aku ini sudah lama menjadi model! Dan baru kali ini aku merasa di permainkan!!!"
"Kau yang mempermainkanku!"
"Hah? Aku? Sejak awal aku mengikuti ucapanmu, tapi kau hanya menyuruhku bergerak begini begitu, tapi tak satupun gambarku kau ambil!!!"
"Diam!!!"
"Baik aku akan diam! Lebih baik aku pulang! Dasar tidak profesional!"
"Apa katamu?!" Gurmeet menahan tangan Dhrasti yang akan pergi
"Aku bilang KAU TIDAK PROFESIONAL, Jelas??!!!!"
"Kau sendiri? Mengaku model internasional, berpose 1 gaya saja tidak bisa!''
"Oh hello tuan, sepertinya kau memang baru sehari menjadi fotografer"
"Ha?"
"Ya, jika kau sudah lama kau pasti mengenal Dhrasti Kurana"
"Dan aku tidak tertarik mengenalmu!"
"Hei Hei Hei jangan bicara begitu, nanti saat kau tergila-gila padaku, kau akan menyesal!" Kata Dhrasmi sambil menunjuk wajah Gurmeet
Gurmeet tak menghiraukannya lagi, ia pergi
'kau pikir aku juga tertarik padamu?' Batin Dhrasti, ia kemudian pergi ke ruang make up
-0-

Romeo Juliet Nahi HaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang