Romeo Juliet Nahi Hai Eps 5&6

172 10 2
                                    

Romeo Juliet Nahi Hai
Eps 5

Sriti membantu Shabir mendekorasi bagian taman yang akan digunakan untuk menyatakan perasaannya pada Madhu, sebuah meja kecil didekat pondok, beberapa hiasan seperti lampion dan lilin diseputar taman
"Shab, memang kau tahu cara mengungkapkannya?"
"Wohoo kau tanya itu padaku? Seorang Shabir Mehra tahu segalanya"
"Benarkah? Buktinya kau belum pernah memiliki kekasih"
"Itu karena belum ada yang benar-benar menarik hatiku, aku hanya menggoda mereka saja, lagipula sebenarnya aku menunggumu tapi kau hanya memikirkan masa lalu saja"
Sriti mengerutkan keningnya, ia tahu Shabir hanya bercanda maka dia juga menanggapinya dengan tidak serius
"Kau sendiri tidak mengatakan padaku kalau kau menungguku, jika kau bilang aku pasti menerimamu''
"Yasudah, apa kau menerimaku?"
"Tentu saja" keduanya tertawa
"Sudah jangan bercanda, ayo lanjutkan pasang balon, atau ini belum selesai saat Madhu datang
Shabir memanjat tangga untuk memasang balon didekat pohon
"Shab, itu kurang ke kanan"
"Ini sudah cukup Fuggi"
"Tidak, itu tidak terlihat bagus, ikuti kata-kataku, geser ke kanan sedikit"
"Kau ini ngeyel sekali, ini bagus Fuggi"
"Kau meminta bantuan tapi tak mau mendengarkan saranku"
"Ii iya baiklah, eee eee aa awas Fuggiii" Kaki Shabir terpeleset saat akan menggeser balon, ia pun jatuh tepat diatas Sriti
Dan untuk pertama kalinya mereka merasakan jantung berdegup saat bertatapan sedekat itu, nyaris tak ada jarak diantara keduanya
"Uftt Shab, bagaimana kau ini?" Sriti mendorong tubuh Shabir
"Kau sih. Suruh geser terus, aku jadi jatuh kan?"
"Apa? Kau menyalahkan aku lagi?"
"Ini memang salahmu, kau sendiri yang memintaku memindahkan balon itu"
"Iya tapi aku tidak memintamu untuk jatuh kan?"
"Kau pikir aku sengaja jatuh???!!"
"Makanya hati-hati!"
"Hati-hati Hati-hati, sudah salah galak pula"
"Aku galak dan kau? Kau sendiri suka sekali membentakku!"
"Jika bukan adikku, rasanya aku sudah ingin menelanmu"
"Dan jika kau bukan kakakku, aku pun ingin membungkusmu!"
Keduanya saling membuang muka dan melanjutkan pekerjaan masing-masing
-0-

Ditepi kolam renang rumahnya, Gurmeet melakukan hal yang sama. Dibantu oleh Shargun, ia menyiapkan kejutan untuk Sriti
"Kau yakin menyukai Sriti?" Tanya Shargun sambil meletakkan vas bunga diatas meja
"Jika aku tidak yakin, aku tak akan melakukan ini semua, aku pun tidak mudah jatuh cinta" jawab gurmeet
"Ya aku bisa melihat itu. Pokoknya Gurmeet kau harus benar-benar bisa menjaganya dan melindunginya, atau kau harus berhadapan dengan Shabir"
"Shargun boleh aku bertanya sesuatu?"
"Silahkan" Mereka duduk ditepi kolam renang
"Sebenarnya aku masih penasaran dengan hubungan mereka, Sriti bilang dia dan Shabir seperti adik kakak, dan Shabir mengatakan padaku bahwa Sriti sangat berharga untuknya, tetapi mereka menjalani kehidupan mereka masing-masing, apa mereka tidak memiliki perasaan satu sama lain?" Tanya Gurmeet yang memang sudah lama penasaran
"Begini Gurmeet, aku akan ceritakan padamu, tapi please tidak usah katakan pada Sriti apa yang kau tahu"
"Promise" jawab Gurmeet
Shargun pun mulai menceritakan hal yang dialami oleh Sriti
Dulu Sriti adalah seorang gadis pemalu, bahkan pendiam, dan ada kakak tingkat bernama Jagdish Singh yang terkenal tampan dan favorit di kampus tersebut. Sriti tak pernah peduli pada omongan orang tentangnya, dia hanya sibuk belajar dan belajar. Hingga terdengar kabar bahwa Jagdish menyukainya, mereka kemudian dekat, Jagdish mengajarkan Sriti untuk lebih percaya diri dan tidak takut jika memang ia tidak bersalah. Sriti mulai lebih berani dan bisa bergaul dengan orang lain, tahun-tahun berlalu. Kemudian Sriti menyadari bahwa ia juga mencintai Jagdish. Jagdish seorang calon dokter, saat itu ia akan berangkat ke Ahmadabad untuk KKN. Hujan deras mengguyur Mumbai, Sriti menunggunya di stasiun untuk mengantarkan Jagdish
Tetapi hingga hujan reda, Jagdish tak kunjung datang. Sriti kemudian mendapat kabar bahwa Jagdish mengalami kecelakaan, Sriti sangat terkejut, ia tak tahu harus berbuat apa saat itu. Ankit yang mengetahui keberadaannya langsung menyusulnya ke stasiun dan membawanya ke rumah sakit
Sesampainya Sriti dan Ankit dirumah sakit, dokter dan perawat sudah membawa jenazah Jagdish ke ruang mayat, nyawa Jagdish tak tertolong
Sriti benar-benar hancur melihat orang yang ia cintai telah tiada.
Setelah kejadian itu, Sriti kembali menutup diri, namun tiga bulan kemudian ia berubah, seolah ingin melupakan kesedihannya, ia menjadi pribadi yang seperti kita kenal sekarang, ia berani, ceria dan kadang tak bisa mengontrol dirinya sendiri, dia suka kebut-kebutan di jalan, hingga ia memiliki masalah dengan Shabir. Namun itu justru membuat mereka menjadi sedekat sekarang, hanya Shabir yang bisa mengontrol emosi Sriti dan memahaminya, aku dan Ankit yang kenal lebih lama saja tidak bisa menanganinya. Sriti bahkan tidak pernah menangis dihadapanku, tapi didepan shabir semua bisa ia luapkan. Hanya Shabir yang tau persis apa yang Sriti suka dan tidak, apa yang Sriti rasakan, begitu juga sebaliknya, Sriti paling mengerti apa yang Shabir butuhkan, mereka saling melengkapi. Jujur aku sangat kagum dengan persahabatan mereka, jika salah satu sakit yang lain akan merasakannya" Shargun menghapus air matanya
Gurmeet bahkan sempat kehilangan kata-kata mendengar cerita Shargun
"Maka dari itu Gurmeet aku katakan padamu, kau harus benar-benar yakin jika ingin menjadi kekasih Sriti"
"Shargun, mendengar ceritamu, membuatku lebih yakin. Aku akan menjaga kebahagiaan Sriti, mungkin tak sebaik Shabir tapi aku akan melakukannya dengan caraku sendiri" Ucap Gurmeet mantap
Shargun tersenyum memberi dukungan
-0-
Sore harinya Sriti bersiap pergi, tapi Shabir menahannya
"Fuggi jangan pergi dulu"
"Shab, sorry, tapi Shargun memintaku menemuinya sekarang juga"
"Memang ada apa?"
"Aku juga tidak tahu, sudah kau latihan saja dulu"
"Fuggi, bagaimana aku bisa tanpamu?"
"Tuan Mehra, kau bisa memilih jatuh cinta pada Madhu bukan? Lalu kenapa kau bergantung padaku? Aku sudah lakukan tugasku, sekarang giliranmu, good luck my boy"
"Hm yasudah, hati-hati, awas kau jika mengebut naik motornya"
"Siap tuannnnnn" Sriti memberikan salam dua jarinya untuk Shabir dan pergi
-0-
Dibawah gemerlap bintang, dengan suasana malam yang cerah, Sriti datang ke rumah Gurmeet bersama Shargun, dia sempat marah-marah tadi karena Shargun memintanya mengenakan dress, tapi akhirnya ia menurut, sehingga penampilannya benar-benar berbeda
Gurmeet terkesima melihat Sriti yang 360' berubah dari kebiasaannya mengenakan celana jeans,kaos,jaket atau kemeja
Mengenakan dress berwarna hitam semata kaki dengan ujung mengembang, rambut diurai dan sedikit polesan make up membuat Sriti tampak mempesona
"Hai" sapa Gurmeet
"Hai" jawab Sriti
"Kau sangat berbeda malam hari ini''
"Thank you"
"Em ayo duduk" Gurmeet membuka kursi untuk Sriti

Romeo Juliet Nahi HaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang