Romeo Juliet Nahi Hai
Eps 8Sriti dan keluarganya pun pulang dari rumah Shabir. Didalam mobil Sriti terus menggerutu karena ayah ibunya pulang tanpa memberi kabar
"Kenapa kalian pulang tanpa memberi tahuku?"
"Nak, begini kau jangan marah-marah, ibu akan ceritakan nanti dirumah" Ucap Nyonya Tapasya Rathore
"Jelaskan saja sekarang. Dan kenapa kalian harus menjodohkanku?"
"Nak, dengarkan dulu. Sebenarnya kami ingin memberitahumu tapi kami pikir lebih baik ini menjadi kejutan untukmu. Tadi kami sengaja datang ke rumah Tuan Mehra terlebih dahulu dan akan menelfonmu setelah sampai sana. Tapi ternyata, sungguh ibu sangat senang, rupanya kau dan Shabir sudah menjalin hubungan. Oya dan ibu lebih bahagia melihat penampilanmu seperti ini, sangat manis" Ibunya tersenyum sambil membelai rambut Sriti
"Ibumu benar nak, ayah pun terkejut saat Nyonya Mehra mengatakan kau ada dirumahnya,padahal kami belum memberitahumu. Hmm Shabir sangat hebat, dia bisa membuat putri ayah yang jagoan berubah menjadi seperti putri begini"
"Ayah ibu. Kalian bicara apa?! Aku tidak mau dijodohkan!"
"Apa?!/Apa?!" Ayah ibunya kompak. Bahkan ayahnya menginjak rem mobil secara mendadak
"Awh ayah..."
"Maaf, ayah terkejut. Kau bilang tidak mau dijodohkan?"
"Ya aku tidak mau"
"Nak, kau sendiri merengek pada Nyonya Mehra agar tidak dipisahkan dengan Shabir, katanya kalian saling mencintai, lalu sekarang?"
"Eee maksudku, kami kan masih kuliah, kami masih ingin bekerja dan menikmati masa muda kami yah"
"Ohohoooo ayah kira kau mau membatalkan perjodohan itu"
"Sebenarnya sih iya" gumam Sriti
"Apa nak?" Nyonya Rathore
"Ah tidak, intinya jangan menyuruhku menikah cepat" kata Sriti kemudian ia menyandarkan kepalanya dan memejamkan mata
-0-
Shabir menemui ibunya di kamar setelah menelfon Madhu secara diam-diam
"Ibu, bagaimana ibu mengenal orang tua Fuggi? E maksudku Sriti"
"Waahh kau pun memiliki panggilan kesayangan untuknya hm?''
"Ibu jawab pertanyaanku saja"
"Baiklah, ibu akan ceritakan. Jadi Tuan Rathore adalah teman ayahmu saat kuliah, setelah lulus mereka sama-sama bekerja sebagai konsultan bisnis. Kami sering pergi keluar negeri, dan kau ingat saat kau berumur 5tahun, kami sama-sama bekerja di Kanada disanalah kami bertemu kembali, lalu berbincang-bincang. Ternyata mereka memiliki seorang anak perempuan, dari melihat fotonya pertama kali ibu sudah sangat menyukainya, kami pun berniat menjodohkan kalian saat kalian dewasa. Dan tanpa disangka, kalian sudah saling mengenal, ibu sangaaaaaat bahagia. Apalagi saat kalian memohon agar tetap diijinkan bersama. Nak, kami pun menginginkan kalian untuk bersama selamanya" Dari mata ibunya, Shabir melihat pancaran kebahagiaan dan harapan yang begitu besar
"Baiklah bu, aku ke kamar dulu, good night'' Shabir mencium pipi ibunya dan kembali ke kamarnya
Ia melihat ponsel, dan menelfon Sriti
Sriti : "ada apa?"
Shabir : "kau sudah sampai Fuggi?"
Sriti : "ya baru saja masuk kamar"
Shabir : "Fuggi kau jangan cemas, kita masih punya banyak waktu untuk membatalkan ini"
Sriti : "kau benar, tapi awas jika kau ceroboh dan justru akan membuat kita semakin rumit"
Shabir : "he kau yang suka ceroboh"
Sriti : "oh kau mulai menuduhku lagi?! Kau sendiri yang tidak mau tahu dulu siapa calonmu"
Shabir : "untuk apa aku tahu kalau aku tidak mau"
Sriti : "sekarang kau lihat kan hasil dari keras kepalamu itu?"
Shabir : "aku keras kepala? Lalu kau apa ha?"
Sriti : "aku? Aku mau tidur, bye!"
Sriti mematikan telefon
"Awas kau Fuggiiii" Shabir melempar ponselnya ke kasur
Kini keduanya justru teringat percakapan mereka di bandara saat mengantar Madhu dan Gurmeet
'Fuggi, apapun yang berhubungan denganku pasti berhubungan juga denganmu'
'jangan-jangan kita anak kembar'
'atau kita ini jodoh'
'bisa saja'
'bagaimana jika akhirnya aku yang akan menikahimu?'
'lalu bagaimana jika aku yang akan menjadi istrimu?'
Sriti mengusap wajahnya lalu pergi membersihkan badan dan mengganti pakaian, sementara Shabir langsung merebahkan dirinya di kasur
-0-Sriti berangkat ke kampus diantar oleh ayahnya, orang tuanya akan berada di Mumbai selama satu bulan, setelah itu mereka akan berangkat ke China jadi ayahnya ingin banyak memghabiskan waktu bersama Sriti
"Terima kasih ayah" Ucap Sriti
"Sama-sama, hati-hati nak" Tuan Rathore mencium kening Sriti
Setelah Sriti turun ia segera melajukan mobilnya
"Hai, apa kabar?" Sapa seseorang, Sriti pun menoleh
"Gurmeet, kau sudah kembali?"
"Iya, kan hanya satu minggu"
"Oh iya kau benar, bagaimana acaranya? Lancar?"
"Sangat lancar, tapi ada yang kurang?"
"Apa? Katamu lancar?"
"Iya tapi beberapa hari kemarin kau jarang membalas pesan dariku" "oh maaf Gurmeet, aku memang jarang membuka ponsel"
"No problem, aku hanya khawatir kau kenapa-kenapa"
"Tenanglah, aku baik-baik saja" mereka berjalan menuju kelas Sriti
"Wah mereka masih latihan dance untuk prom night" seru Sriti melihat anak-anak di lapangan
"Kau mau ikut?" tanya Gurmeet
"Tapi aku sedang tidak ingin ikut dance untuk prom night"
"Kalau begitu kita ikut yang disini saja"
"Maksudmu?"
"Lets dance together" Gurmeet menarik Sriti ke depan para penari
Lagu zooby dooby mengalun dan menambah semangat mereka
Sriti mulai merasa ada sesuatu yang menarik dari diri Gurmeet, selain ia perhatian, ia bahkan menyenangi pula apa yang Sriti suka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Romeo Juliet Nahi Hai
RomanceHai Aku balik lagi dengan cerita baru nih Judul : Romeo Juliet Nahi Hai (Bukan Romeo Julie) PU : Shabir,Sriti,Madhurima Tuli, Gurmet Choudary Author : Fara Tika Fanani Romeo Juliet Nahi Hai Di salah satu universitas di Mumbai, ada dua orang sahab...