Mia is Mine! [Marc Marquez] Fan Fiction

Bonus Part - Huka Lodge (1)

Ya, betul ini rilis ulang. Jika kamu sudah memberikan vote, kamu bisa meninggalkan komentar baru supaya aku tahu kamu ada di sini! :)

-------------------------------------------------------------------------------

I was hoping I could get lost in your paradise

The only thing I'm thinking 'bout is you and I

'Cause I can't get you off my mind

I can't get you off my mind

Lost in Japan - Shawn Mendes

***

MIA POV -

Huka Lodge adalah sebuah surga dunia. Setidaknya begitu kata orang. Yang jelas biaya untuk berlibur di sini sangat mahal. Bukannya aku mau perhitungan, tapi aku selalu melihat ke depan.

Aku dan Marc sudah menikah. Kami akan tinggal di rumah besar di Barcelona nanti―yang biaya perawatannya tentu saja mahal, setelah itu Marc ingin anak laki-laki dan akan mengajarinya motocross. Pendidikannya harus bagus, supaya dia bisa jadi juara dunia yang punya perilaku baik juga. Dan semua itu butuh biaya banyak kan?

Tapi karena ini adalah bulan maduku dengan Marc, menghabiskan 200 juta untuk sekedar transport pulang pergi dan 200 juta untuk menginap selama seminggu di sebuah penginapan―seperti pondok berdisain klasik tapi sangat modern―kupikir tidak masalah.

Apalagi tempat ini benar-benar bagus. Terletak di Selandia Baru, tempat ini menawarkan privasi mutlak dan kemewahan elegan. Pemandangan langit biru yang memantul di sungai panjang yang jernih seakan tak bisa ditemui di tempat lain. Pohon-pohonnya rindang dan penuh dengan kicauan burung-burung di pagi dan sore hari. Temperaturnya stabil, meskipun pagi hari selalu dingin karna berkabut namun matahari tak pernah terlambat untuk bersinar di Huka Lodge.

Untuk waktu yang benar-benar romantis dan berkesan bersama, Huka Lodge adalah kesempurnaan yang sempurna. Tempat ini bermandikan suasana yang tak terlupakan dan dibuat khusus bagi mereka yang merayakan cinta mereka satu sama lain.

Konsep pondok dapat perhatian yang kurang menyenangkan di Indonesia, tetapi di Selandia Baru, sebuah pondok sebagian besar dimiliki dan dioperasikan secara lokal, di lokasi eksklusif dan intim di alam dengan pendekatan organik dan eco.

Mungkin kau berpikir selama liburan di sini kami harus mengikuti jadwal, kau salah. Di Huka lodge, aturan tidak penting. Kami bisa melakukan apapun yang kami mau. Lupakan jalan-jalan pukul jam 10.30 pagi. Di Huka Lodge kita adalah raja. Makan, minum, dan jalan-jalan tanpa jadwal, mereka akan tetap melayani.

Sepotong roti tipis atau roti panggang yang ditaburi keju, atau daging selalu tersedia. Namun, karena aku melihat pantry juga penuh dengan persediaan makanan lain, aku pikir aku bisa memasak untuk suamiku.

"MARC!!" jeritku dari dapur.

Marc segera menghampiriku dengan berlari. "Ada apa sayang?" tanyanya.

"Bantu aku memasak. Aku mau masak nasi goreng untuk sarapan."

"Nasi goreng? Aku suka!" jawabnya dengan senyum lebar khasnya.

"Bagus," kataku. "Bantu aku memotong bakso dan sayurannya. Aku akan potong sosisnya."

Wajahnya berubah cemberut. "Mana ada juara dunia motoGP yang memotong sayuran?"

Aku menggoyangkan sedikit kepalaku sambil memutar mata. "Aku tidak peduli kau juara dunia atau bukan. Saat kau di rumah kau hanya jadi suamiku."

"Tapi kita tidak sedang di rumah sayang, kita di Huka Lodge," jawabnya kesal tapi tetap memakai celemek.

Aku tertawa. "Aku tahu. Tapi bukankah saat bersamaku kau selalu merasa di rumah?"