Mia is Mine! [Marc Marquez] Fan Fiction

[Season 2] Part 7 - An Open Door

Ya, betul ini rilis ulang. Jika kamu sudah memberikan vote, kamu bisa meninggalkan komentar baru supaya aku tahu kamu ada di sini! :)

-------------------------------------------------------------------------------

You could break my heart in two

But when it heals, it beats for you

I know it's forward, but it's true

Back To You - Selena Gomez

***

[Sirkuit Aragon - SPANYOL]

MIA POV -

"AKU AKAN MENIKAH SEBENTAR LAGIII!! AKU AKAN MENIKAHHH! YEAAYYYY!"

Suara itu menyelinap masuk ke dalam ruanganku yang pintunya terbuka sedikit. Aku tahu suara siapa itu. Itu suara Marc. Dengan cepat Tyra beranjak dan menutup pintunya.

"Dia masih seperti anak kecil," kata Tyra sambil berjalan ke arahku. "Saat dia kehilangan mainannya, dia akan langsung menginginkan yang baru."

Aku hanya diam saja mendengarnya. Tanganku memainkan kancing jaket Vinales yang masih kupakai. "Aku tidak peduli."

Kemudian aku menghela napas lalu menatap Tyra yang sekarang sudah duduk di sampingku.
"Aku sudah bertemu dengan orang tua Vinales kemarin," kataku berusaha mengalihkan pembicaraan.

Tyra menaikan alisnya. Jelas dia terlihat sangat antusias. Tyra adalah satu dari sekian banyak orang yang mendukung hubunganku dengan Vinales dan membenci hubunganku dengan Marc.

"Itu bagus! Lalu?"

Aku tersenyum tipis. "Tak kusangka, mereka menyukaiku."

Tyra ikut tersenyum. "Kau memang orang yang mudah disukai, Mia. Apalagi kalau kau berpakaian lebih sopan," kata Tyra. "Kau tidak berpakaian seperti ini kan saat bertemu mereka?" tanyanya sambil menunjuk tank top dan rok mini yang sedang kukenakan.

Aku terkekeh. "Tentu saja tidak," jawabku. "Aku memakai midi dress lagi untuk pertama kalinya kemarin."

"Baguslah. Kalau begitu pakai juga sekarang," kata Tyra.

Aku menggeleng cepat. "Tidak. Marc sangat membenci pakaianku sekarang. Tank top dan rok mini. Dia sangat benci ini. Itulah sebabnya aku akan terus memakainya, karena aku membenci Marc juga," kataku.

"Jadi ini seperti pembalasan dendam?" tanya Tyra.

"Ya,"jawabku.

Tyra mengambil napas. Dia menggelengkan kepalanya. Mungkin dia pikir, aku sangat kekanak-kanakan juga― sama seperti Marc. Biarkan sajalah, dia berhak berpikir sesuka hatinya. Pikiranku sekarang sedang tumpang tindih tak beraturan. Yang kutahu, aku hanya benci Marc dan harus melupakannya karena dia telah memutuskanku. Oh, satu lagi, sekarang aku adalah tunangan Vinales.

"Mia, hal pertama yang harus kau lakukan untuk memulai hidup baru dengan bahagia adalah dengan memaafkan masa lalumu. Maafkanlah Marc, cobalah untuk berteman dengannya."

"Itu tidak mungkin," jawabku cepat.

"Kalau begitu kau masih mencintai dia," kata Tyra.

Aku mengusap wajahku dengan kedua tangan.

"Ingatlah sekarang kau milik Vinales. Kalian telah bertunangan."

Aku memandangi cincin yang ada di jari manisku lalu tersenyum. "Cincin ini sangat indah," kataku sambil tersenyum tipis. Entah kenapa bukannya antusias, suaraku malah lemah seperti putus asa.