[Season 2] Part 13 - Met Mama Roser

956 62 116
                                    

Ya, betul ini rilis ulang. Jika kamu sudah memberikan vote, kamu bisa meninggalkan komentar baru supaya aku tahu kamu ada di sini! :)

-------------------------------------------------------------------------------

MIA POV -

"Ma, Pa, aku ingin menikah dengan Mia."

Marc Marquez menggenggam tanganku erat-erat di depan orang tuanya. Kami duduk di sofa ruang tamu orang tua Marc di Cervera seminggu setelah Marc keluar dari rumah sakit.

Alex berdiri di belakang kursi kedua orang tuanya memandang kami dengan serius juga.

Aku tidak tahu apa arti pernikahan bagimu. Tapi bagiku dan Marc, pernikahan itu adalah penyatuan. Bukan hanya penyatuan dua orang yang memiliki sifat berbeda, tapi juga dengan keluarganya. Maka dari itu, restu dari orang tua Marc sangat penting bagi kami.

Papa Marc―Julia. Dia sangat baik. Wajahnya sangat tenang dan punya senyumanan menyenangkan milik Marc. Kami sudah bertemu beberapa kali saat di sirkuit. Dia sangat senang saat mendengar Marc akan menikahiku.

Tapi Mama Roser―Ibu Marc, dia hanya terdiam menatapku. Aku pasti langsung lumpuh seketika. Mungkin dia berpikir, apakah aku bisa bahasa Spanyol? Apakah aku bisa memasak masakan Spanyol seenak punyanya?

Benar. Aku tidak bisa.

Aku tidak tahu apa-apa tentang Spanyol. Mungkin jika Marc meninggalkanku di jalan, aku pasti akan tersesat dan akan memakan waktu lama sekali untuk bisa kembali pulang. Yang aku tahu, aku hanya mencintai Marc dan ingin menikah dengannya.

Aku tahu siapa diriku sesungguhnya. Kami sangat berbeda. Indonesia dan Spanyol―itu sangat jauh. Makanannya, bahasanya, kebiasaannya. Sangat-sangat berbeda.

Aku bisa merasakan keraguan yang nampak di mata Mama Roser karena perbedaanku dengannya sekarang.

Mungkin satu-satunya persamaanku dengan Mama Roser adalah, kami sama-sama mencintai Marc. Kami sama-sama takut terjadi hal buruk yang bisa saja menimpa Marc saat di lintasan balap, tapi seratus persen mendukungnya juga untuk menjadi juara dunia.

Kemudian, Mama Roser mengucapkan sesuatu menggunakan bahasa Spanyol. Aku tidak tahu apa yang dia katakan, tapi itu sepertinya tidak bagus. Karena aku lihat raut wajahnya tidak senang dan sedikit membentak Marc.

Marc membalasnya dengan elakkan―menggunakan bahasa Spanyol juga. Sementara aku melirik ke arah Alex, berharap dia berusaha menerjemahkannya untukku, tapi Alex hanya menggelengkan kepala saja.

Lalu pada akhirnya Mama Roser mendesah keras dan memandangku sekali lagi. Dia mengatakan sesuatu―masih dengan bahasa Spanyol, namun nada bicaranya sudah sangat tenang.

Aku melihat ke arah Marc, dia tersenyum lebar. Kemudian Papa Julia, dan Alex juga ikut tersenyum.

Aku berbisik kepada Marc. "Ibumu bilang apa, Marc?"

Dia hanya terdiam memandangku dan mencium keningku lembut. Senyuman masih ada di bibirnya.

Kemudian Alex mendekat pada kami. "Ibu kami bilang, kapan kita bisa fitting gaun pengantin untukmu?"

Aku melihat ke arah Marc.

"Secepatnya ya, sayang?" tanya Marc lembut.

Aku tersipu malu-malu sambil berusaha menahan diriku agar tidak memeluk Marc. Tapi justru Marc yang tanpa ragu merangkulku di depan orang tua dan adiknya.

Di luar dugaanku, Mama Roser justru ingin segalanya sempurna. Segala tetek bengek pernikahanku dan Marc―semua berada di bawah kendalinya tanpa Wedding Organizer. Dia memilih segala detail pernak-pernik untuk pernikahan kami. Dari rangkaian bunga krisan yang dipasang di setiap sudut ruangan, sampai undangan. Dia bahkan rela bolak balik dari Cervera ke Barcelona, karena aku dan Marc akan melaksanakan pernikahan di rumah kami di sana.

Mia is Mine! [Marc Marquez] Fan FictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang