Ya, betul ini rilis ulang. Jika kamu sudah memberikan vote, kamu bisa meninggalkan komentar baru supaya aku tahu kamu ada di sini! :)
-------------------------------------------------------------------------------
MIA POV -
"Matamu bengkak, Mia, kau habis menangis semalam?"
Aku mendongak melihat pimpinan Honda itu memperhatikan wajahku dengan saksama. Aku balik menatap matanya dan melihat kantung mata hitam di bawah matanya juga. Mungkin dia lelah dan jet lag karena dia baru saja sampai dari Austin- seorang asistennya memberi tahuku tadi.
Aku memaksakan seulas senyum. "Aku tidak apa-apa, Pak."
Dia menghela napas. "Hmm, baiklah..., mengenai permohonan pengunduran dirimu ini," katanya sambil mengangkat sebuah surat ke udara-yang sebenarnya adalah surat permohonan diriku. "Kau tahu, aku tidak bisa menerimanya, Mia."
"Aku mohon, Pak, masalah kerugiannya, akan kukembalikan uangnya nanti. Aku mohon, Pak, ijinkan aku untuk keluar."
"Ini bukan hanya masalah uang, Mia, tapi juga masalah kepercayaan. Pasar kami di beberapa negara terutama Asia sangat menyukai kau sebagai modelnya. Karena kau penjualan kita naik lebih dari 70%, Mia. Terlebih karena rumor kau berpacaran dengan pembalap utama kami, Marc. Kami tidak bisa melepaskanmu dan mengambil risiko kehilangan banyak konsumen di Asia," katanya.
Mendengar nama itu disebut tiba-tiba hatiku menjadi sakit. Aku mengusap wajahku dengan kedua tangan.
Dia melanjutkan. "Kau tahu? Sangat sulit mencari penggantimu yang bisa cocok dengan Marc. Dan tentunya pasar tidak menyukai itu, apalagi jika terjadi secara tiba-tiba. Kerugian yang akan kita tanggung bukan hanya untuk saat ini, tetapi bisa sampai tiga atau bahkan lima tahun ke depan."
Aku hanya terdiam mendengarkannya. Aku tidak pernah ingin urusan pribadiku bercampur dengan pekerjaan, tapi rumor tentang kami berpacaran memang sudah tak bisa dibendung lagi. Dan sebenarnya aku tahu semua itu, tapi aku benar-benar sudah tidak tahan dengan Marc.
"Jika ini karena masalah pribadi...," dia melanjutkan lagi, dan aku mengangkat wajahku menatapnya. "Aku bisa mengerti," katanya. "Tapi sungguh Mia, rasanya sangat tidak pantas seorang artis besar sepertimu melakukan hal yang sangat tidak profesional."
Aku merutuki diriku sendiri. Dia benar. Aku memang tidak profesional. Tiba-tiba aku merasa lemas di seluruh tubuhku.
"Lihat aku, Mia. Aku baru sampai dari Austin dan segera datang kesini untuk membujukmu," katanya. Aku masih terdiam.
"Kontrakmu tinggal beberapa bulan lagi 'kan? Kalau begitu bertahanlah sebentar lagi Mia," katanya penuh perhatian tapi tetap tegas.
Mulutku seperti terkunci. Sepertinya ini berjalan seperti monolog. Karena pada kenyataannya aku tidak punya kata-kata yang bisa aku keluarkan untuk menjawabnya. Kepalaku sangat pusing dan tidak bisa berpikir secara jernih selain membenci Marc, dan jalangnya itu, dan Marc lagi, dan Marc lagi.
"Setelah kontrak itu berakhir...," dia memutus kata-katanya dan menghela napas menatapku. Aku menunggu dengan sabar. "Setelah kontrak itu berakhir, aku tidak akan memaksamu untuk memperpanjangnya."
***
Aku menghela napas kasar dan memukul-mukul dashboard sambil menyetir. Aku kalah lagi dari Marc. Dan sekali lagi dia menang atasku! Aku tidak jadi keluar dari Honda. Dan entah kenapa perasaanku buruk sekali sekarang. Sebenarnya lebih kepada campur aduk, tapi persetan dengan semuanya! Sekarang aku hanya ingin pulang!
***
Akhirnya aku sampai di apartemenku. Ketika aku akan membukanya pintunya untuk masuk, tiba-tiba aku mendengar langkah kaki mendekatiku. Aku langsung menoleh dan terperangah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mia is Mine! [Marc Marquez] Fan Fiction
RomansApakah kau pernah melaju 250 km/jam diatas motor bersama orang yang kau cintai? Aku pernah. Dan itu adalah hal tergila yang pernah aku lakukan. Kekasihku Marc akan selalu melakukan hal-hal gila selama dia masih bernapas. Tetapi anehnya di saat bersa...