Ya, betul ini rilis ulang. Jika kamu sudah memberikan vote, kamu bisa meninggalkan komentar baru supaya aku tahu kamu ada di sini! :)
-------------------------------------------------------------------------------
"Bagian terburuk dari kehilangan dirinya adalah kehilangan diriku."
MIA POV –
Aku menatap wajah Vinales yang sangat kegirangan. Dia dan semua rider lain sedang libur setelah race. Dan dia sengaja pergi ke Indonesia untuk menemuiku.
Kami sedang berada di salah satu taman hiburan yang ramai di Jakarta. Tak kusangka, dia sama sekali tidak mengeluh ketika semua orang memperhatikannya dan meminta berfoto dengannya. Dia dengan sabar meladeni satu persatu fans-nya yang meminta foto. Dia juga sangat menyukai beberapa permainan di sini seperti anak kecil. Dia suka anak-anak juga!
Salah seorang anak kecil perempuan dengan rambut dikuncir dua mendekati kami. Aku tidak tahu apakah dia benar-benar mengenali Vinales sebagai pembalap MotoGP atau dia mendekati kami karena Vinales sangatlah tampan. Di pipinya ada lukisan kecil kupu-kupu berwarna pink.
Dia sangat manis mengenakan kaus merah dan rok mini. Dia menarik-narik celana panjang Vin. Vin otomatis langsung menekuk lututnya dan mendekatkan wajahnya pada gadis kecil itu. Lalu gadis kecil itu membisikkan sesuatu pada Vin. Dan tiba-tiba gadis kecil itu menciumnya. Vin kaget, tapi kemudian dia tertawa, lalu dia mencium balik pipi gadis kecil itu sambil memeluknya.
Dan tiba-tiba seketika wajah Vin berubah menjadi wajah Marc. Wajah Marc yang aku rindukan. Setiap detailnya adalah sama. Senyum lebar khas Marc, tawanya, caranya mendengarkan gadis kecil itu berbicara, dan caranya melirikku sesekali. Itu adalah Marc. Lututku mendadak lemas. Pandanganku buram, dan aku cepat-cepat mengalihkan wajah.
Oh Tuhan! Apakah aku sudah sangat jahat sekarang? Dia mungkin di sana sedang tersiksa karena aku abaikan selama berhari-hari, tapi aku di sini malah jalan-jalan dengan pria lain.
Namun, ini belum seberapa bukan?Marc bahkan sudah tidur dengan jalang itu!
Tunggu..., tapi apakah itu benar?
Mungkin dia tidak sengaja...
Mungkin jalang itu duluan yang menggodanya...
Mungkin dia tidak bisa mengontrol dirinya...
Saat itu Marc sedang mabuk 'kan?
Seseorang memegang tanganku.
"Kau tidak apa-apa, Mia?"
Itu Vinales.
Ya, memang Vinales. Hanya ada Vinales di sini dan bukan Marc.
"Iya, aku tidak apa-apa," jawabku sambil memijat pelipisku perlahan.
"Baiklah. Ayo kita pergi," katanya sambil meraih tanganku. Namun, dengan cepat aku menepisnya.
"Ayo, Vin," sahutku sambil tersenyum dan berjalan mendahuluinya.
Dia terkejut saat aku menepisnya, tapi kemudian dia tersenyum juga dan mengikutiku.
***
Akhirnya kami sampai di apartemenku juga. Aku sangat lelah, dan berniat langsung istirahat. Setelah mengucapkan salam perpisahan pada Vinales, aku segera berbalik dan hendak membuka pintu, tetapi tiba-tiba Vinales menghalangiku.
"Mia...," dia menatapku lurus-lurus, "Will you be mine?"
Aku tercengang. Dia baru menemuiku hari ini. Kami baru dekat beberapa hari setelah aku putus dengan Marc. Dan sekarang dia ingin aku menjadi miliknya. Hal gila apa lagi ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Mia is Mine! [Marc Marquez] Fan Fiction
Roman d'amourApakah kau pernah melaju 250 km/jam diatas motor bersama orang yang kau cintai? Aku pernah. Dan itu adalah hal tergila yang pernah aku lakukan. Kekasihku Marc akan selalu melakukan hal-hal gila selama dia masih bernapas. Tetapi anehnya di saat bersa...