[Season 2] Part 3 - Knee High Boots

1.2K 64 110
                                    

Ya, betul ini rilis ulang. Jika kamu sudah memberikan vote, kamu bisa meninggalkan komentar baru supaya aku tahu kamu ada di sini! :)

-------------------------------------------------------------------------------

[WARNING!!!!] Banyak mengandung kata-kata kasar! Pembaca di bawah 18++ harap bijak!

Help me, it's like the walls are caving in

Sometimes I feel like giving up

But I just can't

It isn't in my blood

In My Blood - Shawn Mendes

***

[QATAR]

MIA POV -

Aku berjalan ke arah Marc yang sudah menatapku dari jauh. Kilatan kamera yang menangkap setiap langkahku tidak membuatku pusing sedikit pun karena sekarang aku hanya memfokuskan pandanganku pada Marc.

Butuh keberanian besar untuk mengubah penampilan, tetapi, demi Marc, aku akan melakukan apa pun.

Semua orang menatapku dengan pandangan heran, kagum, dan bahkan aneh. Mungkin karena mereka tidak biasa melihatku berpenampilan seperti ini.

Aku memakai tank top tepat di bawah dada seperti bra dan rok mini hitam - sangat berbeda dengan aku yang biasanya selalu memakai midi dress atau blus sopan hampir ke semua acara yang aku kunjungi. Sepatu bot selutut berhak tinggi yang aku kenakan sekarang juga membuat aku semakin percaya diri.

"Hai, Marc," sapaku ketika sudah sampai di hadapannya.

Dia masih menatapku tanpa berkedip.

Aku menyentuh pundaknya dengan jari-jariku. Dia langsung menoleh ke arah bagian tubuh yang aku pegang dan aku lihat mukanya memerah. Dia terangsang.

"Mia, kenapa kau berpakaian seperti ini, Sayang?" tanyanya lembut.

Aku bisa memperhatikan beberapa teman mekaniknya, bahkan Jose, masih memandangiku.
"Kita- ke ruanganmu saja?" ajakku tanpa menghiraukan pertanyaannya tadi.

Marc langsung beranjak. Tanpa mengalihkan pandangannya pada tubuhku, dia mengikutiku ke ruangannya.

***

Aku mendudukkannya di sofa. Kedua matanya masih melekat menatapku dari atas ke bawah. Aku berdiri di depannya sambil tersenyum menggoda, tapi dia hanya diam dan menatapku. Aku tidak tahu apa yang ada di dalam pikirannya.

"Kenapa kau menatapku seperti itu?" tanyaku pura-pura polos.

"Mia, kau terlihat...," kata-katanya terhenti.

"Cantik?" tanyaku.

"Kau selalu cantik," jawabnya.

"Sexy?" tanyaku lagi.

Dia diam sebentar. Lalu matanya berhenti tepat di mataku. "Kau terlihat... berbeda."

Aku tercengang. Bukan jawaban itu yang aku harapkan. Aku berpakaian seperti ini agar dia memujaku, menginginkanku, tapi kenapa dia malah...

"Sudahlah, aku harus pergi ke depan," kata Marc lalu beranjak. "Aku harus bersiap untuk free practice," tambahnya.

Aku semakin tidak mengerti. Aku terdiam kaku, mencerna situasi yang terjadi. Sementara itu, Marc hanya melewatiku saja menuju pintu kemudian meninggalkan aku sendirian di ruangan.

Beberapa saat kemudian, setelah selesai free practice, Marc kembali ke paddock tapi dia tidak mencariku. Kupikir, seperti biasa dia sibuk dengan timnya membahas motor.

Mia is Mine! [Marc Marquez] Fan FictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang