DUAPULUHDUA

4.7K 365 56
                                    

Sasuke berdiri menunggu dengan panik di ruang tunggu UGD bersama Sakura. Ia masih menunggu dokter yang menangani Ken keluar dari dalam sana. Ini sudah hampir satu jam dan ia belum mendapatkan kabar apapun tentang putranya.

Sakura memandang Sasuke yang gelisah di tempat duduknya dan secara teratur melihat ke arah pintu UGD itu berharap dokter keluar dari dalam sana.

Pintu ruangan itu terbuka bersamaan dengan dibawanya brangkar yang membawa Ken menuju bangsal perawatan. Sasuke melihat brangkar itu sejenak, senyuman penuh kelegaan tampak di sana dan pandangannya kini beralih pada dokter yang keluar di belakang Ken.

"Apakah Anda wali Ken?" tanya dokter itu, dokter spesialis jantung yang sengaja di panggil pihak UGD untuk menangani Ken.

Sasuke mengangguk cepat, "Kalau begitu, mari ikuti saya." jelas dokter bernama Nagato.

Sasuke dan Sakura kini sedang duduk di ruangan dokter Nagato. Pernak-pernik yang berkaitan dengan anatomi jantung dan beberapa frame lukisan yang menambah suasana di dalam sana semakin meriah.

Dokter Nagato ikut menyusul duduk setelah mengurusi beberapa hal. "Anda wali Ken?" tanya dokter Nagato sekali lagi.

"Iya, kami orang tuanya." jelas Sakura. Sasuke hanya diam, dia mencoba menstabilkan emosi seraya menahan sakit yang kini semakin terasa akibat pukulan ayahnya tadi.

"Uhmmm Tuan, lebih baik Anda mengobati luka Anda dulu. Kurasa itu sangat menyakitkan." saran Nagato ketika melihat luka lebam di beberapa bagian wajah Sasuke.

"Aku bisa mengurusinya nanti." tukas Sasuke.

Sakura hanya menatap lirih Sasuke kemudian beralih menatap dokter Nagato yang kini menatap mereka dengan tatapan yang penuh pertimbangan.

"Tuan Uchiha, apa benar putra anda memiliki riwayat lemah jantung?" tanya dokter Nagato setelah beberapa saat terdiam.

Sasuke dan Sakura mengangguk serempak. Kemudian dokter Nagato beralih mengambil foto rongent dan menunjukkannya pada Sasuke dan Sakura.

"Ini adalah foto rongent dada Ken, lihatlah...," Sasuke dan Sakura memperhatikan foto itu dengan seksama seraya mendengarkan penjelasan dokter Nagato.

"Ini adalah jantung Ken, dan di bagian ventrikel kirinya disini membengkak yang membuat jantung kesulitan dan tidak kuat memompa darah ke seluruh tubuh."

"Penyakit ini adalah dilated cardiomyopathy. Yang merupakan penyakit kardiomiopati yang paling aering terjadi, Tuan dan Nyonya Uchiha." Jelas dokter Nagato.

Sasuke menatap dokter Nagato dengan tatapan menuntut jawaban padanya. "Kenapa dia bisa seperti itu, dok? Dokter sebelumnya mengatakan ia lemah jantung? Bahkan Anda menanyakannya tadi."

"Ah itu... Aku hanya membacanya melalui riwayat pasien. Karena pemeriksaan yang tidak menyeluruh beberapa dokter tidak bisa mengambil diagnosis yang tepat pada pasien--"

"Lalu bagaimana dengan Anda?!" bantah Sasuke memotong kalimat dokter Nagato.

"Tuan Sasuke, bukankah foto rontgen ini cukup untuk memberi bukti pada Anda, ada banyak tes sebenarnya yang kami lakukan pada putra Anda termasuk tes MRI dan tes EKG."

"Sasuke-kun sudahlah..., Dokter Nagato, maafkan suamiku, Dia hanya khawatir dan takut terjadi apa-apa dengan putra kami." jelas Sakura memohon maaf pada dokter Nagato.

Dokter Nagato menghela napas, "Untuk penyebabnya bisa jadi karena genetik ataupun tidak. Kondisi lain yang dapat menyebabkan penyakit ini adalah infeksi, penyakit autoimun, kehamilan, racun yang berlebihan, kekurangan nutrisi, obat tertentu, kelainan fungsi kelenjar tiroid, dan gangguan elektrolit."

"Tapi yang jelas, Anda berdua harus benar-benar memperhatikan kesehatan putra Anda, karena penyakit ini merupakan penyakit yang seringkali menyebabkan gagal jantung dan menjadi alasan dilakukannya transplantasi jantung." tukas dokter Nagato pada akhirnya.

***

Sasuke menatap lirih Ken yang terbaring lemah di ranjangnya. Ia merasa sangat gagal menjadi seorang anak dan merasa bersalah tentunya.

Memiliki seorang anak yang bahkan ia tidak tahu jika dia ada, ketika ia berusaha memperbaiki semuanya Ayahnya menolak keinginannya dan membencinya. Sedangkan putra yang baru ditemuinya malah mendapatkan penyakit yang sangat luar biasa menyakitkan untuk anak berusia satu tahun sepertinya.

Sakura memandang punggung Sasuke yang kini terlihat lemah dari ujung pintu setelah ia kembali dari membeli makan.

Ia memandang suaminya yang biasa tenang kini terlihat kalut. Hatinya ikut hancur atas semua yang dialami Sasuke. Ingin ia merengkuh pria itu, tapi ia sadar jika ia menangisi nasib Sasuke,sama saja ia hanya akan akan menambah beban dan rasa bersalah pada Sasuke.

Hingga pada akhirnya ia hanya mampu mengelus bahu yang biasa tegap itu seraya menguatkan dirinya sendiri agar tidak menangis.

"Sasuke-kun, makan dulu," tawarnya pada Sasuke.

Sasuke masih bergeming, ia tidak menoleh ke arah Sakura ataupun menjawab tawaran dari Sakura.

"Kau pasti lapar, aku sudah membelikanmu makanan. Sekarang kau makan dan biarkan aku yang menjaga Ken." bujuknya lagi. Dan berhasil, Sasuke kini melihat ke arahnya dan memandang Sakura sendu, "Terimakasih," ucapnya tulus kemudian beranjak ke sofa dan memakan makan malamnya yang terlambat itu.

Sakura menatap lirih Ken, bocah kecil yang bahkan gigi susunya belum tumbuh lengkap itu harus semenderita ini. Dia dibuang begitu saja dan tidak diinginkan, keluarga Ayahnya menolaknya dan sekarang harus menanggung penyakit yang bisa merenggut nyawanya secara tiba-tiba disaat dia ingin melihat dunia lebih lama.

Sakura mengelus puncak kepala Ken yang tertutupi helaian hitam seperti milik Sasuke, warna rambut khas Uchiha itu dengan sayang. Membelai lembut puncak kepala putra Sasuke--yang sudah diakui sebagai anaknya sendiri-- dengan sayang. Entah kenapa mengetahui segala hal yang sudah terjadi pada anak ini membuatnya bersimpati dan menyayanginya. Ah... Ia jadi mengingat putra pertamanya yang bahkan harus mati sebelum melihat dunia karena keegoisannya dulu.

Dalam hati Sakura berjanji, bahwa atas nama Tuhan, dia akan menyayangi Ken seperti ia menyayangi anaknya sendiri. Ia ingin egois sekali lagi, menganggap Ken adalah seorang anak yang dikirim Tuhan di tengah penantiannya menunggu kehamilan dan menebus dosa atas kematian anak pertamanya.

***

Dilated cardiomyopathy

Merupakan tipe kardiomiopati yang paling sering. Gangguan timbul karena ventrikel kiri jantung membesar dan melebar sehingga menjadi tidak kuat untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Namun kelainan ini tidak disebabkan oleh penyakit jantung koroner. Dilated cardiomyopathymerupakan penyebab tersering dari gagal jantung dan penyebab tersering orang melakukan transplantasi jantung.Dilated cardiomyopathy dapat diturunkan secara genetik maupun didapat. Kondisi lain yang dapat menyebabkan dilated cardiomyopathyadalah infeksi (miokarditis), penyakit autoimun, kehamilan, racun yang berlebihan (seperti alkohol, kokain,amfetamin, dan ekstasi), kekurangan nutrisi (zink, selenium, dan vitamin B1),  obat tertentu (obat kanker, obat penenang), kelainan fungsi kelenjar tiroid, dan gangguan elektrolit (kekurangan kalsium dan fosfat dalam darah).

LIE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang