Uchiha Sasuke dan Sakura berlarian menuju ke rumah sakit setelah perjalanan yang cukup lama untuk mencari Ken, keduanya saat ini tidak dapat memikirkan apapun yang terpenting adalah Ken, anaknya, putra mereka.
"Pasien atas nama Uchiha Ken," tanya Sakura pada petugas informasi.
Mereka menunggu dengan harap-harap cemas, berharap putra mereka baik-baik saja.
"Pasien saat ini masih berada di UGD dan masih dalam penanganan doktet, Nyonya." jelas prtugas wanita itu.
Mereka berdua seketika langsung berjalan ke sana, mencari-cari di mana mereka bisa menemukan Ken.
Sampai di sana, mereka menemukan dua orang polisi yang duduk di kursi tunggu dsngan wajah khawatir. Dan dengan inisiatif, Sasuke mendekati mereka. "Apa Anda berdua anak buah Inspektur Nara Shikamaru?" tanyanya.
Kedua polisi itu mengangguk dan kemudian salah satunya memekik kecil. "Anda Tuan Uchiha?" tanyanya dengan nada ragu-ragu.
Sasuke dan Sakura mengangguk. "Putra Anda sedang dalam perawatan dokter, Tuan. Kami menemukannya tadi dalam keadaan pingsan." jelasnya memberitahu pasangan Uchiha.
Sakura berdiri gemetar di sana. Ia takut terjadi sesuatu dengan Ken, ia tidak ingin terjadi seauatu dengan putra kesayangannya. "Sasuke-kun aku takut...," Ia mengadu pada Sasuke, dan meraih tangan Sasuke untuk digenggam Sakura.
Di tengah ketakutan mereka, dokter yang menangangi Ken keluar dan berjalan ke arah mereka.
"Wali Uchiha Ken?" tanya dokter itu pada mereka semua.
Sasuke spontan menatap dokter itu dan mengatakan bahwa ia adalah Wali Uchiha Ken.
"Bagaimana keadaan putraku?" Sasuke bertanya dengan nada gusar, berharap Dokter itu memberi kabar baik tentang anaknya.
"Mari ikut ke ruangan saya, Tuan." ajak dokter tersebut karena merasa penjelasannya membutuhkan privasi.
Sasuke mengangguk dan mengikuti gerak langkah dokter itu menuju ruangannya bersama Sakura.
Mereka duduk berhadapan, dan Sasuke kembali menyuarakan pertanyaannya tentang kondisi putranya.
"Sangat buruk, Tuan. Dari hasil CT Scan, kondisi jantungnya semakin memburuk." dokter itu menghela napasnya sejenak.
"Dan jika dalam tujuh puluh dua jam tidak segera dilakukan tindakan pencangkokan pada jantungnya, Kami takut putra Anda tidak dapat ditolong." lanjutnya kemudian yang membuat Sakura seketika terisak karena penjelasan dokter itu.
"Sasuke-kun...," ia menjerit lemah, meratapi nasib putranya yang kritis.
"Te-terimakasih dokter sudah memberi kami informasi ini, kami akan berusaha memcari donor jantung untuk putra kami. Kami permisi." Sasuke beranjak berdiri dari duduknya seraya menunutun Sakura yang masih terisak keluar dari ruangan dokter itu.
***
Sasuke meringis, merasa ngilu ketika melihat Ken yang berada di ruang ICU dengan alat-alat yang menempel pada tubuhnya. Sedangkan Sakura, ia masih terus menangis sejak tadi melihat Ken yang demikian.
"Sasuke-kun... Ken... Putra kita...," Sakura terisak, bahkan ia hampir menjerit jika saja ia tidak ingat di mana mereka sekarang.
Sasuke tidak menjawabnya, ia berlalu keluar tanpa suara meninggalkan Sakura di dalam sana. Mencari kontak seseroang di ponselnya, dan men-dial-nya.
"Ibu...," panggilnya lemah.
"Ya, Sasuke-kun? Bagaimana kondisi Ken?"
"Bisa aku minta tolong pada Ibu? Mungkin ini adalah permintaan terakhirku pada Ibu." jawabnya lemah ketika ibunya bertanya di seberang sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIE [COMPLETE]
Fanfiction[END] [17+] Ikatan benang merah diantara tangan kami masih terasa kuat di setiap ujungnya, aku masih mencintainya dan aku terus mencoba untuk menahannya. Namun kenapa di sisinya aku merasa ikatan ini terlalu mencekikku setiap detiknya? Ketidakberday...