DUAPULUHLIMA

4K 278 28
                                    

Ken tertidur di sisi Fugaku setelah ia kelelahan berjalan-jalan memutari mal bersama Kakeknya, ia bahkan melupakan tentang check up dan terus mengelilingi toko-toko mainan dan cokelat.

Pandangan ramah Fugaku berubah datar dan dingin ketika ia melihat Ken yang terlelap. Ia menatap supirnya, kemudian mengangguk.

Mobil itu melaju dengan cepat menuju ke pinggir Kota Konoha, tepatnya di perbatasan antara Kota Konoha dan Kota Kiri. Fugaku kembali menatap Ken, ia harus melakukannya. Menyingkirkan Ken adalah pilihan yang terbaik demi memperbaiki hubungannya dengan Sasuke dan memperbaiki citranya di mata klannya.

Ken adalah sebuah aib yang mengganggu wajahnya, ia adalah coretan arang yang digoreskan Sasuke pada wajah keluarganya hingga membuat citranya di mata klan buruk.

Bukankah ini salah Sasuke yang seenaknya menyetubuhi wanita lain karena ia digoda?

Tapi Fugaku tidak berpikir sampai di sana. Ia tidak peduli apapun alasan Sasuke, yang jelas anak ini adalah aib baginya. Bagi keluarganya.

Fugaku meletakkan Ken di halte bus di perbatasan Konoha. Ia menatap dingin bocah itu, kemudian kembali masuk ke dalam mobilnya dan pulang ke rumah tanpa peduli bagaimana nasib cucunya nanti.

***

"Apa maksudmu, Sakura?!" Sasuke berteriak marah ketika ia baru saja kembali dari pertemuannya, ia terkejut mendapatkan telepon tiba-tiba dari Sakura.

Di seberang sana, Sakura menangis pilu dan terus meminta maaf pada Sasuke karena merasa tidak becus menjaga Ken.

"Kau tenanglah, coba telepon orang tua teman-teman Ken. Aku akan pulang sekarang." Putus Sasuke kemudian.

Ia kembali ke hotel dan mengemasi barang-barangnya, memberitahu sekretarisnya jika ia harus pulang.

***

Sakura menyambut kepulangan Sasuke dengan tangisan putus asa. Ini sudah lewat pukul delapan malam dan mereka sama sekali tidak dapat mendapatkan petunjuk, sedangkan mereka tidak dapat melapor ke kepolisian karena waktu kehilangan yang belum mencapai dua puluh empat jam.

Ia juga tidak jauh berbeda dengan Sakura, ia merasa panik tapi dengan baik ia menenangkan dirinya karena jika dirinya panik, Sakura akan semakin bingung.

"Sakura... Tenang, tenangkan dirimu."

"Sekarang jelaskan padaku, bagaimana kau bisa lalai? Hm?" tanyanya pelan-pelan.

Sakura masih sesegukan, dia mencoba menceritakan kejadian yang sebenarnya pada Sasuke. "Satu jam sebelumnya, Ino datang ke rumah secara tiba-tiba dan membuatku terlambat menjemput Ken di sekolahnya. Dan saat aku bertanya pada satpam sekolah dia bilang dia di bawa seseorang memasuki mobilnya." Ia tidak tahan lagi, ia kembali menangis setelah ia menceritakan semuanya pada Sasuke.

"Kita ke sekolah Ken." putusnya kemudian. Sakura tersentak lalu menyusul Sasuke yang sudah berada di depan pintu mereka.

Perjalanan menuju ke sekolah Ken terasa lebih lama dari biasanya. Mereka berdua hanya diselimuti keheningan dan bergelut tentang pikiran mereka masing-masing. Tentang kemungkinan-kemungkinan dimana Ken sebenarnya.

*

Sasuke dan Sakura turun dari mobil ketika mobil mereka berhenti tepat di gerbang sekolah yang tertutup. Sasuke mengamati sekitar, bukankah biasanya ada kamera cctv di dekat lampu jalanan dan gerbang sekolah.

Ia menemukannya, sebuah cctv yang terpasang di lampu jalan. Dan sebuah lagi di depan gerbang. Dengan kemampuannya, ia menghubungi Shikamaru, teman semasa sekolah menengahnya yang kini menjadi seorang inspektur di kepolisian.

LIE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang