DUAPULUHEMPAT

3.8K 294 29
                                    

Pada akhirnya, sebagian dari kebohongan akan terungkap dan sebagian yang lain akan tetap terkubur dalam kegelapan.

Seperti tentang fakta bahwa Ken, bayi kecil yang kini sudah menjadi anak yang aktif tidak pernah tahu bahwa ia bukanlah putra kandung dari sosok Ibu yang dipujanya, Sosok wanita yang paling dihormatinya dan seorang wanita yang berhasil mendapatkan semua cintanya.

Lima tahun berlalu, dan Ken sama sekali tidak tahu apapun tentang kenyataan diantara dirinya dan orang tuanya. Mungkin jika seandainya ia tahu kenyataannya ia tidak akan pernah menduganya sama sekali jika ia bukan anak kandung Sakura.

***

Mobil hitam itu terus mengamati sosok anak kecil yang menggunakan seragam sailor khas anak sekolah dasar yang terlihat hosan duduk di depan sekolahnya yang sepi karena jam pelajaran untuk anak kelas tiga hingga kelas enam masih berlangsung.

Uchiha Ken, bocah lelaki yang kini berada di kelas satu sekolah dasar itu terlihat sedang duduk di bangku depan sekolahnya menunggu orang tuanya. Sekolah sudah tetlihat sepi dan ia masih menunggu Ayahnya menjemputnya.

Ia duduk di sana sendirian, menunggu Ayahnya datang demgan perasaan khawatir yang perlahan membuncah. Hari ini adalah jadwalnya untuk check up ke rumah sakit dan Ayahnya tidak kunjung datang.

Ditengah perasaan khawatirnya dan rasa lelah menunggu Sang Ayah, aecara mengejutkan sebuah mobil sedan hitam berhenti di depannya dan menghampirinya.

Ken sangat terkejut dengan hal itu, apalagi ketika ia melihat sang kakek, Uchiha Fugaku turun dari mobil itu setelah pintu belakang mobil itu dibuka oleh seseorang yang tidak ia tahu.

Ken, sejak kali terakhir ia datang ke rumah Utama dan kambuh, sejak kehadirannya ditolak oleh kepala keluarga Uchiha, ia tidak pernah datang--ayahnya tidak pernah membawanya ke sana lagi, meskipun terkadang Neneknya, Uchiha Mikoto memaksa ingin membawanya menginap.

Ia tahu jika itu Fugaku adalah dari Ibu dan Neneknya, mereka memberi tahu Ken jika Fugaku adalah sosok pebisnis yang di segani di Jepang melalui foto-foto artikel dan kover-kover majalah yang di sana terpampang wajah kakeknya.

Sasuke sendiri, meskipun ia bermasalah pada kakak dan ayahnya, namun ia juga tidak pernah memberitahu Ken tentang keburukan keluarganya. Jadi yang Ken ketahui hanyalah tentang kebaikan dan kemuliaan yang dimiliki Fugaku dan seberapa pengaruhnya di Jepang.

"Ken." Panggil Fugaku dengan lidah kelu, hingga membuat nada suaranya terdengar aneh. Sebagai anak kecil yang tidak tahu apa-apa tentang kakeknya, ia menjawab antusias dan menyambut gembira kedatangan kakenya yang tidak pernah sekalipun ditemuinya.

"Aku akan mengantarmu pulang." katanya datar dan senyum palsu yang terkesan ramah.

Ken tersenyum, matanya berbinar senang karena untuk kali pertama kakeknya datang, menjemputnya dan berbicara padanya. Tapi senyuman itu tidak bertahan lama dan terganti dengan tundukan kepala dan eksepresi wajah sedih dan bingung.

Ia menggeleng, menjawab perintah kakeknya. "Tapi... Kakek... Ken harus ke rumah sakit dan Ken harus menunggu Ibuvatau Ayah datang ke sini." ucapnya dengan nada yang terdengar penuh dengan penyesalan.

Fugaku menipiskan bibirnya. Jadi anak ini belum mendapatkan donor? Pantas saja. "Ke rumah sakit? Untuk apa?" tanya Fugaku lagi, ia mencoba berbasa-basi pada anak Sasuke, sampah di keliarganya.

"Kata Ayah biar jantung Ken kuat dan sehat, Kek. Jadi Ken harus ke rumah sakit setiap tanggal 5." Ken berkata pipis dan itu membuat hati Fugaku sedikit menghangat.

"Ahh begitu... Apa kau mau jalan-jalan dengan Kakek? Aku akan memberi tahu Ayahmu jika kau akan pulang bersamaku." bujuk Fugaku.

Ken terlihat bingung, ia menatap kakeknya penuh permintaan seolah memohon pada kakeknya agar ia diberi waktu untuk berpikir.

"Jadi kau tidak mau pergi bersama kakek?" tanyabFugaku lagi dengan menunjukan wajah memelas di mata bocah itu.

Ken terkesiap seketika, ia tidak suka melihat orang lain sedih, apalagi itu adalah kakeknya sendiri. "Bukan, Kek... Bukan begitu... Aku hanya takut Ayah dan Ibu sampai di sini dan aku tidak ada...," Sanggah Ken cepat. Pemikiran polosnya tentang berbuat baik pada orang lain dan berbakti kepada orang tua jelas memengaruhinya. "Baiklah aku akan pergi bersama Kakek." jawabnya kemudian ia tersenyum lebar menatap kakeknya yang menatapnya dingin.

***

"Kau suka?" tanya Fugaku ketika ia mengajak Ken berkeliling mall dan masuk ke salah satu toko mainan.

Ken mengangguk semangat, di kedua tangannya sudah ada dua robot mainan. Tasnya juga terlihat penuh dengan beberapa cemilan dan coklat.

"Kakek terimakasih...," ucap Ken tulus dan hanya di jawab Fugaku dengan senyum hambar.
***

Sakura datang dengan tergesa ke sekolah Ken, karena ia tahu ia sangat terlambat menjemput anak itu karena Ino yang secara tiba-tiba datang ke rumahnya. Ia tidak bisa meminta tolong siapapun, karena supir mereka ikut bersama Sasuke ke luar kota. Sedangkan jika meminta tolong Mikoto ia merasa sungkan.

Ia sampai di sana dan mencoba bertanya pada satpam yang berada di sisi dalam gerbang, menanyakan apakah Ken dari kelas satu masih berada di lingkungan sekolah.

Sakufa terkejut ketika mendengar penuturan satpam itu, Ken sudah keluar dari sekolah sejak setengah jam yang lalu bersama seseorang yang tidak ia kenal.

Sakura pergi begitu saja, ia bingung kemana ia harus mencari putranya itu. Sedangkan Ken jelas tidak memegang ponsel.

"Sasuke-kun...." panggilnya ketika telepon itu tersambung pada Sasuke yang berada di Iwa.

"Ken... hilang,"

***

Serius ini ngetik sambil liat Jepang vs Polandia jadi sorry kalo typo 😂😂😂

LIE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang