1- Awal pertemuan

3K 156 2
                                    

"Bukannya gue nggak mikirin masa depan. Gue cuma gamau hidup terlalu monoton. Seolah, belajar cuma salah satu hal yang harus gue perjuangkan."
-Aretha Kania Handoyo

💃💃💃

Jika ada yang bertanya kapan hari tersialnya, mungkin kania akan mengatakan hari ini. Sudah tidak puas mengeluarkan segala rasa mulas di perutnya, Kini dia harus dihukum hormat kepada bendera.

Ditambah dia harus membersihkan aula yang besarnya seperti lapangan sepak bola itu. Padahal Kania tidak terlambat ke sekolah. Bahkan dia sempat mengikuti upacara bendera. Tetapi karna terlalu lama di kamar mandi kania sampai melupakan jam pelajaran pertama di kelasnya.

Namun kania masih mengambil hikmah dari apa yang dialaminya hari ini. Seperti tidak ikut pelajaran matematika selama 3 jam misalnya. Kania sangat membenci matematika. Karna menurutnya membeli somay tidak harus menghitung menggunakan logaritma atau pervektoran kan?

Kania tersenyum memikirkan hikmah yang diambilnya dari hukumannya kali ini. Sampai senyumnya pudar saat melihat seorang pria berdiri di sebelah kirinya. Kania melihat bintang 3 di baget lengan kanan seragamnya, yang menandakan bahwa pria itu kelas 12. Yang berarti pria itu adalah senior kania.

"Kok lo bisa dihukum? Gue gak liat ada tas di meja piket," Tanya pria itu karna mengira kania terlambat ke sekolah.

"Gue gak telat ke sekolah tapi gue telat masuk kelas pas pelajaran pak abdi." Jawab kania santai.

Pria itu melotot mendengar jawaban kania. Menurutnya gadis di sebelahnya ini sangat ajaib karna berani telat di pelajaran guru terseram di SMA Galaxi ini.

"Sumpah lo?" Tanyanya seolah tak percaya dengan ucapan kania.

"Hmm.." Kania hanya menjawab dengan dehaman karna sekarang kepalanya mulai pusing.

"Kenapa lo bisa telat masuk? padahal lo ga telat ke sekolah". Tanya pria itu lagi.

"Gue kelamaan boker," Jawab kania singkat dan kini kepalanya semakin pusing. Kania bukan gadis lemah. Tapi dijemur saat matahari sedang terik-teriknya seperti ini membuat kepalanya sedikit berputar-putar.

"Ohh..Gue keenan kelas 12 ips¹. lo siapa?" Tanya ken-sapaan akrab pria itu- dan tak terlalu memperdulikan jawaban kania yang menurutnya sedikit kocak karna gadis itu terlalu jujur. Kania hanya diam tak menanggapi apa yang diucapkan ken.

Bukannya dia ingin dianggap sombong atau sok jual mahal tapi kini matanya mulai ikutan berputar-putar. Ken yang sadar kalau ada yang tidak beres dengan kania mulai meneriaki gadis itu.

"Lo kenapa woy?" Teriak Ken tepat di telinga Kania.

Saat Ken hendak menyenggol Kania, saat itu pula tubuh kania tumbang ke samping kanan.

"yahh pingsan," Gumam ken. Karna tak sanggup melihat kania yang semakin pucat, ken menggendong kania ke UKS sma galaxi.

Saat sampai di UKS ken tidak menemukan satu orang pun di sana. Ken menaruh tubuh lemas kania di atas salah satu ranjang UKS.

"Nyusahin aja ni orang, gue kan jadi gabisa kabur ke kantin," Umpat Ken.

Namun entah mendapat ilham dari mana, Ken membaca jadwal piket UKS yang ditempel di dekat pintu UKS. Ken membaca beberapa nama yang tercantum disana. Ken mengenal satu nama dan kebetulan dia piket pada hari senin ini.


💃💃💃

Ken berjalan menuju kelas 12 ipa¹ dan langsung berteriak memanggil nama orang yang dicarinya.

"Nauraaaa!!" Teriaknya tanpa memperhatikan kondisi kelas Naura -gadis yang dicarinya-.

"KEENAN!!" Ken langsung mendapat teriakan dari buk Farida -guru yang mengajar dikelas Naura-. Ken nyengir melihat buk farida yang sudah memegang penggaris panjangnya.

"Maaf buk, saya cuman mau manggil Naura karna ada siswi yang pingsan di UKS. Naura kan anak PMR, ketua malah dan tadi saya liat dia piket hari ini makannya saya kesini buat manggil. Saya nggak jago nangani orang pingsan, tapi nangani orang sakit hati insyaallah saya bisa buk," Ken terus berceloteh tanpa memerhatikan wajah buk farida yang semakin merah menahan amarah.

"Yasudah Naura, kamu boleh keluar," ucap buk farida mencoba sabar padahal hatinya ingin sekali memukul bokong Ken menggunakan penggaris di tangannya.

" permisi buk," pamit gadis cantik berambut sebahu yang dipanggil 'Naura' itu. Ken tersenyum karna dia merasa menang dari buk farida. Dan tanpa rasa bersalah dia mengatakan "saya juga pamit buk"

"Siapa yang pingsan?" Tanya Naura di sela-sela jalan mereka menuju UKS.

"Nggak kenal," jawab Ken. "Tapi kayaknya dia junior kita, gue liat bintang 2 di bagetnya."

Mereka terus mengobrol hingga tak sadar bahwa mereka sudah sampai di depan pintu UKS. Saat mereka memasuki UKS, mereka terkejut karna tidak ada seorang pun di dalamnya.

"Lo ngerjain gue?" tanya Naura berang karna merasa dibohongi oleh Ken.

"Enggak, Sumpah tadi gue beneran gendong tu orang dari lapangan ke sini kok". Ken juga binggung kenapa gadis yang tadi di gendongnya menghilang.

"Bodo amat kesel gue sama lo!" Naura tak percaya dengan apa yang diucapkan Ken dan memilih kembali ke kelasnya.

"Gagal lagi rencana gue mau PDKT dah ni" gumam Ken sambil menepuk jidatnya.

"Tu anak kemana sih?" lanjutnya.

KANIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang