"Boro-boro pacaran. Dia kagak ilfil gue liatin aja uda sukur."
-Aretha Kania Handoyo💃💃💃
"KENTUTTT!"
"KANIAAA!"
suara teriakan membahana itu berasal dari empat manusia setengah alien. Untungnya, teriakan itu muncul sesaat setelah pak Abdi dan kedua kepsek itu pergi. Jika tidak, mungkin teriakan itu dapat membuat tiga srigala kembali bangun. Begitupun dengan Alvin dan Naura yang memilih pergi untuk melanjutkan acara ini.
"Lo keren banget, Kan. Sumpah." Pujian itu berasal dari mulut seorang gadis yang berpenampilan seperti lelaki sembari menepuk pundak Kania.
Kania yang mendengar pujian itu pun hanya memasang wajah datarnya. Bukan karna tidak senang karna ternyata puisi yang dibuatnya dalam kurung waktu 10 menit ditambah 10 menit waktu Ken menyiapkan nada-nada indah itu, disukai banyak orang. Tetapi, ia masih belum yakin jika tadi dia berada satu panggung dengan seseorang yang membuat Kania selalu merasa sedang PMS.
"Gue lagi nggak mimpi kan Win? Masa iya gue tadi nampil sama raja kodok." Kania memasang wajah polosnya saat bertanya pada Windy.
Yah! Siapa lagi empat manusia alien itu selain Windy, Milli, Jejep, dan Ojan.
"Iya, gue raja kodok! Cium dong makannya biar gue bisa jadi pangeran tampan." Ken membalas omongan Kania dengan gombalan yang menurut Kania super duper menjijikan.
Kania langsung tersenyum manis mendengar omongan Ken. Tetapi, senyumnya berubah sinis saat ia melepas sebelah sepatunya.
"Kalau gue cium pakek sepatu enak nggak? Mumpung gue belum nyemir sepatu nih." Ucap Kania sembari mendekatkan sebelah sepatunya ke wajah Ken.
"Dasar macan! Asal lo tau ya, tanpa gue puisi lo gabakal bisa sebagus itu." Ken tak terima dengan perlakuan Kania. Sehingga ia bermaksud menyombongkan dirinya.
Ojan yang merasa tak ingin Kania dan Ken bertengkar kembali pun langsung menengahinya. Mungkin hanya dirinya disini yang belum memasuki stadium akhir dari penyakit tidak waras ini.
"Lo berdua keren, guru-guru juga banyak yang baper. Tapi lebih banyak yang malah bikin instastory sih." Ucap Ojan dengan maksud supaya pertengkaran Kania dan Ken tidak terjadi lagi.
"Iya, tadi aja gue liat mata buk Beti berkaca-kaca." Kini giliran jejep yang bersuara.
"Buk Beti nangis?" Tanya Kania karna penasaran kenapa buk Beti bisa sebaper itu.
"Kagak! Dia lagi makek kacamata, makannya matanya berkaca-kaca."
Jawab Jejep dengan wajah polosnya.Kelima orang yang mendengarnya pun hanya bisa menggeram menahan amarah.
"Kakak ini lebih bego dari Milli ternyata." Milli terkekeh karna ia merasa lebih pintar dari Jejep.
Ia sebenarnya tau nama Jejep, karna Jejep juga termasuk kedalam list cogan sma galaxi. Tetapi Milli ragu menyebutkan namanya karna takut dianggap tidak sopan.
"Kakak ini kakak ini, nama gue itu Jefri Eko Saputro. Ya....emang sih biasa gue dipanggil Jejep tampan, jadi lo jangan panggil gue kakak kakak lagi karna gue gapernah lahir dari perut emak lo!"
Penjelasan dari Jejep tadi membuat kelima orang yang mendengarnya semakin jengah. Mereka mulai tidak percaya jika Jejep adalah manusia. Mereka takut jika ternyata Jejep adalah titisan dari raja dugong.
"Idih! Milli juga ogah punya kakak kaya kak Jefri. Mmm... gimana kak Ken aja deh yang jadi kakak Milli?" Milli membuat wajahnya seimut mungkin. Tetapi bukannya gemas Ken malah geli dengan wajah Milli.
KAMU SEDANG MEMBACA
KANIA
أدب المراهقين(SUDAH TAMAT) 💃💃💃 Jika biasanya hanya para lelaki yang tidak pernah mau berurusan dengan wanita. Kisah ini berbeda. Kisah ini menceritakan tentang seorang gadis ceria bernama Aretha Kania Handoyo yang tidak pernah mau berurusan dengan laki-laki d...