"Jika saya harus merelakan sesuatu untuk orang yang saya sayangi, saya rela meskipun itu mimpi dan impian saya "
💃💃💃
"Naura?" Ken bertanya pada gadis yang mendahului dirinya untuk membuka pintu ruangan osis. Yah Naura lah gadis cantik yang keluar dari ruangan osis dengan menghembuskan nafas kesalnya.
"Kenapa lo?" Tanya Alvin karna Naura masih tidak bergeming. Wajahya kelihatan lesu dan bingung.
"Lo berdua kemana aja sih?" Bukannya menjawab Naura malah balik bertanya. Namun nada suaranya terdengar seperti sedang menahan marah.
"Dari kantin. Lo kenapa sih?" Ken menjawab pertanyaan Naura dengan lemah lembut. Dia merasa kasian melihat wajah kesal Naura.
"Kata pak Abdi, kepala sekolah kita bakalan dipindahin ke sma lain. Jadi kita disuruh bikin acara perpisahan dan acara penyambutan untuk kepala sekolah yang baru". Naura mulai luluh dengan suara lemah lembut Ken sehingga wajahnya sudah tidak sekesal tadi.
"Terus masalahnya apa? Ini kan juga tugas lo sebagai sekretaris osis. Lo juga uda biasa ngurusin yang beginian". Alvin bertanya pada Naura.
Sedikit penjelasan, Naura adalah sekretaris osis di sma galaxi ini. Pak Abdi langsung yang memilihnya. Karna melihat prestasi Naura di bidang akademik dan dirinya yang aktif di beberapa ekskul seperti PMR. Bahkan Naura menjabat sebagai ketua di ekskul PMR.
"Kalian kan tau sabtu depan gue kepilih jadi relawan untuk bantuin korban banjir. Sedangkan acaranya juga di adain hari sabtu depan. Gue kan harus ikut pelatihan dulu sebelum dikirim nanti". Naura menceritakan mengapa wajahnya begitu lesu dan kesal.
"Seriusan sabtu depan? Terus siapa yang ngurusin proposal sama panggung nanti? Gue mana bisa ngatur yang begituan". Ken melototkan matanya begitu mendengar perkataan Naura. Ketua osis macam apa ini apa-apa tidak bisa. Untung ganteng.
"Ketua osis badung. Apa-apa gak bisa". Alvin menyindir dengan wajah datarnya. Tapi Ken ingin menimpuk Alvin dengan sepatunya karna sudah mengatainya.
"Mulut lo lemes amat. Gua bisa kali. Tapi kan yang biasanya ngatur begituan si Naura. Gua mah tinggal terima beres dan nyuruh ini itu. Ya kan Ra?". Ken meminta pembelaan dari Naura dengan menaik turunkan alisnya sambil mendekatkan wajahnya ke arah Naura.
"Duhh, jangan bikin gue tambah pusing dong!" Naura mulai kesal kembali mendengar perdebatan antara Ken dan Alvin.
"Gadak cara lain, gue harus gagal jadi relawan". Lanjutnya dengan nada tidak percaya diri dan putus asa."Tapi ini kan impian lo, Ra?" Tanya Ken. Dia merasa kasian melihat wajah bimbang Naura.
Naura menarik nafas dan menghembuskannya secara perlahan sebelum menjawab pertanyaan Ken dengan mantap.
"Gapapa dari pada nama osis jadi jelek. Mungkin ini belum waktunya impian gue untuk jadi relawan tercapai. Lagian punya ketos sama waketos cuman modal tampang doang". Naura sedikit terkekeh ketika dia meledek Ken dan Alvin.
"Yee ngeledek. Tapi lo serius?" Tanya Ken. Dia masih belum yakin bahwa Naura rela merelakan impiannya hanya demi nama baik osis.
"Iyaa. Yauda gue balik ke kelas ya mau lanjut belajar. Oiya nanti pulang sekolah kita adain rapat osis. Lo kabarin anak-anak osis yang lain ya". Naura tersenyum dan mulai berlalu meninggalkan Ken dan Alvin.
KAMU SEDANG MEMBACA
KANIA
Teen Fiction(SUDAH TAMAT) 💃💃💃 Jika biasanya hanya para lelaki yang tidak pernah mau berurusan dengan wanita. Kisah ini berbeda. Kisah ini menceritakan tentang seorang gadis ceria bernama Aretha Kania Handoyo yang tidak pernah mau berurusan dengan laki-laki d...