5- Gebetan

1.8K 105 1
                                    

"Jika ada kesalahan saat aku mencoba untuk mendekati dirimu, katakanlah. Aku ingin dekat denganmu tanpa sedikitpun mengganggumu"

💃💃💃

"KEN!!" Panggilan itu membuat Ken, Kania, Milli dan Windy menoleh ke sumber suara.

Seorang laki-laki jangkung berjalan memasuki kantin dengan kedua tangan di masukkan kedalam saku celananya. Laki-laki itu berjalan santai dengan ekspresi datar menuju meja Ken, Kania, Milli dan Windy.

"Kak Alvin..." Kania bergumam kagum di dalam hatinya.

Alvino Adhitama. Wakil ketua osis SMA galaxi yang berarti adalah wakil dari seorang Keenan Akbar Wijaya. Alvin sapaan akrabnya. Mempunyai wajah tirus, rahang tegas, alis tebal, dan rambul jambul yang menjadi ciri khasnya. Dengan wajah cool dan datarnya membuat para wanita menjerit histeris ketika melihat Alvin.

Tapi, bukan berarti pesona Alvin bisa mengalahkan pesona seorang Ken. Karna seganteng apapun Alvin, Ken tetap menjadi seorang pangeran di sma galaxi ini. Bisa dibilang Ken dan Alvin adalah most wanted-nya SMA galaxi. SMA galaxi memang beruntung memiliki ketua osis dan wakil ketua osis yang tampannya setara dengan wajah Kao Jirayu itu.

Jujur, Kania menyukai Alvin. Kania kenal Alvin dan mulai menyukainya sejak ia disuruh menggantikan Putri -ketua ekskul mading sma galaxi- untuk mengikuti rapat ketua-ketua ekskul. Kania kagum dengan wibawa Alvin dalam memimpin rapat itu. Bahkan Kania mengira bahwa Alvin adalah ketua osis karna saat itu dia sama sekali tidak melihat Ken. Kania yang awalnya kesal karna dipaksa untuk menggantikan Putri langsung semangat begitu melihat Alvin.

"Ada apaan?" Ken bertanya pada Alvin yang sudah sampai di mejanya.

Jantung Kania berdegup kencang karna Alvin berdiri di sampingnya. Sebelum menjawab pertanyaan Ken, Alvin melirik Kania sekilas.

"Lo dipanggil pak Abdi di ruang osis" Jawab Alvin enteng dan melirik Kania lagi.

"Ngapain pak Abdi nyariin gue?" Karna tidak fokus dan merasa Alvin bicara padanya, Kania menjawab pertanyaan Alvin dengan pd-nya.

Ken, Milli dan Windy sontak melongo mendengar pertanyaan kelewat pd Kania. Terutama Ken yang sudah membuka mulutnya untuk bertanya pada Alvin mengapa pak Abdi mencarinya. Tapi ternyata sudah keduluan dari Kania.

"Sorry, gue ngomong sama Ken," Alvin berkata dengan datar karna tidak terlalu memerdulikan pertanyaan ngaco Kania. Karna dia ingin cepat-cepat kembali ke kelasnya.

Kania yang mulai sadar bahwa dia sudah bertingkah konyol di depan Alvin pun langsung menunduk menahan malu. Pipinya memanas dan rasanya Kania ingin terjun dari rooftop sekarang juga. "Bego amat sih. Malu-maluin aja, di depan gebetan juga," Gumamnya dalam hati.

Ken, Milli dan Windy yang juga sudah sadar dari keterkejutan mereka pun langsung tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi nelangsa Kania.

"Mulut lo lemes amat main jeplak aja" Ken mengejek Kania di sela-sela tawanya.

"Duhhh Kania ternyata lebih tulalit dari Milli yah. Malu-maluin aja di depan ge mmffpph....". Sebelum Milli melanjutkan ucapannya, Windy sudah membekap mulut Milli dengan tangannya. Kania hampir saja benar-benar ingin terjun dari rooftop jika Milli mengatakan bahwa Alvin adalah gebetan Kania.

"Mulut lo juga lemes Mil, ampir aja lo nyeplos". Windy berbisik di telinga Milli. Karna dia dan Milli tau bahwa Kania menyukai Alvin. Tapi Kania tidak ingin orang lain tau sehingga Kania menyuruh Milli dan Windy untuk menjaga rahasianya. Milli yang mengerti langsung melepaskan tangan Windy dari mulutnya.

KANIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang