"Jika ingin menjadi guru, jangan coba-coba nakal saat sekolah. Seperti saya, Mungkin saya kena karma mendapatkan murid seperti Keenan dan Kania"
-pak Abdi.💃💃💃
"Maksud lo apa neriak-neriakin gue?! Berasa hebat karna punya jabatan sebagai ketua osis?!"
"Elo yang nggak ngehargai gue ngomong di depan kampret!"
"Orang kayak lo nggak perlu di hargai bangsat!"
Kania dan Ken terus meluapkan amarah mereka. Tidak peduli dengan seluruh warga sma galaxi yang memerhatikan mereka dengan berbagai pandangan. Ada yang iri, kesal, dan pasrah.
Teutama pak Abdi, Alvin dan Naura yang sudah pasrah dengan apa yang terjadi setelah ini. Yang mereka tau, diantara Ken dan Kania pasti tidak akan ada yang mau mengalah. Namun jika tidak dilerai acara ini akan semakin hancur dan memberikan kesan yang buruk bagi kepala sekolah nantinya.
"Coba kalian lerai mereka! Bapak sudah pusing melihatnya" Suruh pak Abdi pada Alvin dan Naura.
Alvin dan Naura pun langsung berlari mendekati Kania dan Ken. Alvin menarik kerah seragam Ken dan langsung ditepis Ken dengan kasar.
"Udah yuk, Malu diliatin sama kepala sekolah" Ucap Naura sambil menarik tangan Kania dengan lembut.
Namun, Kania tidak terlalu mendengar ucapan Naura karna emosinya sudah mencapai ubun-ubun dan sudah sulit untuk di kontrol.
"Udah bego! Lo ngalah aja susah amat sih!" Alvin membentak Ken saat tangannya di tepis kembali oleh Ken.
Tubuh Kania mematung saat sadar dengan suara bentakan Alvin. Bodoh! Kenapa dia bisa lupa bahwa ada Alvin yang pasti melihatnya bertengkar dengan Ken. Wajah Kania melunak dan sesaat ia menundukkan kepalanya malu.
Kania pun pasrah saat tangannya ditarik oleh Naura. Begitu juga Ken yang sudah mulai sadar saat melihat Naura yang menarik tangan Kania. Ken pun sadar bahwa ia pasti sudah membuat banyak orang kecewa. Seperti pak Abdi dan Naura misalnya.
Naura dan Alvin mambawa Kania dan Ken menuju belakang panggung. Kania pun pasrah jika ia pasti akan mendapatkan masalah setelah ini.
"Bapak kecewa dengan kamu Keenan!" Ucap pak Abdi saat Ken sudah berada di hadapannya.
"Maaf pak saya khilaf. Gara-gara ni orang ni" Ucap Ken seraya menunjuk kearah Kania yang ada di sebelahnya.
"Lah kok gue? elo yang mulai duluan!" Balas Kania tak terima dengan apa yang dituduhkan Ken.
Dan jadinya kini Kania dan Ken saling tuduh-tuduhan.
Pak Abdi pergi meninggalkan Kania dan Ken. Ia sudah semakin pusing dengan tingkah kedua murid di depannya ini. Namun, sebelum pergi pak Abdi sempat berkata,
"Kalian harus tanggung jawab. Saya tidak mau tahu kalian harus melakukan sesuatu supaya kepala sekolah kita tidak semakin murka"
Ken dan Kania yang mendengar itu pun hanya terdiam. Mereka juga bingung harus melakukan apa. Kan tidak mungkin mereka menampilkan adu mulut lagi di atas panggung.
"Lo Kania kan? Kelas berapa?" Tanya Naura saat pak Abdi sudah pergi.
"Iya kak, Gue kelas 11 ipa¹" Jawab Kania sumringah. Ia senang karna ternyata orang yang diidolakannya mengenalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KANIA
Fiksi Remaja(SUDAH TAMAT) 💃💃💃 Jika biasanya hanya para lelaki yang tidak pernah mau berurusan dengan wanita. Kisah ini berbeda. Kisah ini menceritakan tentang seorang gadis ceria bernama Aretha Kania Handoyo yang tidak pernah mau berurusan dengan laki-laki d...