Akhir Cerita Cinta [ACC] - 10

2.2K 109 5
                                    

Terimakasih banyak kalian yang udah vote dan comment di chapter sebelumnya, saya sangat mengapresiasi kalian karena kalian merespon dan itu menjadi motivasi saya juga untuk melanjutkan cerita ini.
Jadi, part ini aku persembahkan buat kalian yang ngikutin dari awal dan ngevote serta ngomment di cerita aku.
Makasih banyak 😘

***

Akhirnya hari ini datang, aku bersama mas Wirya memutuskan untuk mengambil penerbangan malam agar nanti sampai di Magelang tidak terlalu malam. Mas Wirya diantar oleh calon istrinya dan aku diantar oleh bang radit. 

Setelah berpamitan aku dan mas Wirya langsung menaiki pewasat dan beberapa saat kemudian pesawat lepas landas. Selama perjalanan mas Wirya menceritakan pertemuannya dengan Sani ; calon istrinya yang ternyata mereka bertemu ketika mas Wirya akan dijodohkan oleh ibunya. Lucu sih mendengar mas Wirya membangga banggakan Sani, aku jadi berfikir apakah Bagus juga sama seperti mas Wirya yang membangga banggakan aku di depan teman-temannya?

Sesampainya di bandara Adisutjipto aku dan Mas Wirya melanjutkan perjalanan menuju Akademi Militer menggunakan mobil yang dikendarai oleh adik tingkat mas Wirya. Mereka menceritakan tentang kehidupan Akmil saat ini, dan mas Wirya pun menjadi mengenang masa-masa ketika masih mengenyam pendidikan di Akmil.

Aku hanya tersenyum mendengar mereka tertawa, ya meskipun ada beberapa part yang emang aku ga ngerti. Tapi, aku salut aja sama mereka yang bela-belain ngorbanin masa mudanya demi mengabdikan diri bagi Negara. 

"Mas janjian sama Keyra di kedainya?" tanyaku ketika kami hampir sampai di kedai Han.

"Iya," kata mas Wirya. "Dia belum tau kamu mau dateng juga?" tanya mas Wirya.

"iya, mas tau darimana?" kataku heran karena aku belum memberitahu mas wirya kalau aku ke Magelang itu kejutan untuk keyra dan Bagus.

"Yaaa nebak aja sih, ternyata benar hehe. Kamu malam ini tidur di rumah keyra?" tanya mas Wirya lagi.

"Iya, mas dimana?" kataku.

"Mas mah gampang hehe," katanya sambil tertawa renyah.

Mobilpun melaju dengan kecepatan standat menuju kedai han.
Sesampainya di sana aku melihat pemandangan yang sulit aku percaya, dihadapanku seorang pria yang aku cinta sedang bermesraan denga seorang wanita yang mengaku sebagai sahabatku. Mereka tertawa dan bercanda seolah dunia hanya milik mereka, awalnya aku menganggap itu sebagai gurauan saja. Tapi pada puncaknya si pria mengelus lembut kepala si wanita, sedangkan si wanita bergelayut manja di lengan pria itu.

Ya, mereka Keyra dan Bagus.

Tanpa aku sadari tetes demi tetes air mata jatuh di pipiku. Ada perasaan sakit yang tak bisa diungkapkan, aku ingin tak mempercayai apa yang baru saja kulihat tapi, semua itu benar terjadi. Sampai pada akhirnya mas Wirya membuka suara...

"Maafkan Mas An, harusnya dari awal mas bilang kalau orang yang disukai Keyra itu adalah Bagus" Ucap mas Wirya membuat pertahananku runtuh. Seketika aku menangis sejadi-jadinya di dalam mobil yang berjarak 200 M dari kedai han.

Aku tak percaya mengapa mereka melakukan perbuatan tercela dibelakangku, bukankah aku ini adalah kekasihnya? Bukabkah aku ini sahabatnya?!
Oh tuhan, aku berharap bahwa hari ini tidak pernah terjadi.

Perlahan mas Wirya meletakkan tangannya dipundakku, aku menepisnya karena aku juga kecewa kepada mas Wirya yang ternyata dia sudah tahu bahwa keyra dan bagus memiliki hubungan spesial.

"Maafin mas An, awalnya mas ga ngira mereka ngelakuin sejauh ini tapi..."

"Aku pengan sendiri dulu mas" ucapku memotong perkataan mas Wirya.

Aku, Kamu dan NegaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang