Namanya Bagus Atmajaya [NBA] - 4

2.7K 113 1
                                    

Author's POV

Saat ini Ana duduk dihadapan seorang pria berseragam coklat lengkap dengan serba-serbinya yang menunjukan bahwa pria itu sedang menempuh pendidikan di Akademi Militer. 

"Farida Kirana mas, panggil aja Ana" kata Ana canggung sambil menyodorkan tangannya.

"Eh? Bagus Atmajaya, panggil aja Bagus" jawab pria itu tak kalah canggung.

"Tega banget keyra bikin aku duduk berdua sama abang ini, seneng sih tapi canggung banget ini gimana." keluh Ana dalam hati.

Ternyata Keyra dan Wirya merencanakan kencan buta untuk Ana, setelah Wirya mendengar cerita dari Keyra bahwa ia mempunyai teman yang ingin sekali berpacaran dengan tentara maka dengan percaya diri Wirya 'menumbalkan' Adik tingkatnya untuk PDKT dengan Ana, "Siapa tau jodoh kan? mana tau kan ya" begitu yang diucapkan Keyra sebelum meninggalkan Ana dan Bagus berduaan di kedainya. Keyra dan Wirya? entahlah mereka menikmati malam minggunya berdua. 

"Mas bagus orang mana?" Tanya Ana malu-malu.

"Bagus aja gausah pake mas, kesannya saya tua banget gitu hehe" Jawab Bagus mulai rileks.

"Emangnya mas...eh bagus kelahiran tahun berapa?" Tanya Ana.

"Hari ini pas 19 tahun" Bagus tersenyum manis.

Entah kenapa senyum Bagus mampu membuat Ana merasa nyaman, Ana yang tadinya bersikap canggung dan sedikit tegang lama kelamaan menjadi rileks dan seperti biasa lagi.

"Wah hari ini ulang tahun? Selamat Ulang Tahun ya....Bagus hehehe" kata Ana tersenyum lebar.

"Hahaha, terimakasih. Kamu?" tanya bagus.

"Aku? kenapa?" Tanya Ana bingung.

"Usiamu?" Tanya Bagus lagi.

"Oh hehe, 19 tahun nanti bulan desember hehehe" jawab Ana.

"Saya lebih tua dong kalau begitu" Canda Bagus.

"cuma beda beberapa bulan doang ah" Balas Ana yang diikuti oleh gelak tawa keduanya. 

Mereka berdua larut dari percakapan mereka, sampai pada akhirnya keyra dan Wirya datang dan Wirya mengajak Bagus untuk kembali ke Kampus karena waktu pesiarnya sebentar lagi habis. 

"Besok ada acara?" Tanya Bagus kepada Ana sebelum meninggalkan Kedai Han.

Ana melirik kearah keyra sekilas yang sedang memandanginya dengan tatapan penuh arti. "Gak ada" jawab Ana riang.

Bagus tersenyum kecil kemudian pamit bersama dengan Wirya.

"Gilaaaaa, padahal ini bukan pertama kalinya aku kenalan sama seorang taruna. Tapi kenapa jantungku bertedaknya ga karuan gini" Gumam Ana pelan sambil memegang dadanya. Sedetik kemudia Ana mengigat sesuatu dan langsung memberikan tatapan penuh arti kepada Keyra.

"Okeyyyy saya akan jelaskan setelah saya mandi dan ganti baju oke ga?" Tanya Keyra yang paham dengan tatapan Ana.

"Oke" Jawab Ana singkat. "Mas duluan" kata Ana kepada pelayan kedai han dan langsung berjalan menuju kamarnya;kamar keyra. 

***

"Oh jadi kamu ketemu sama mas Wirya itu waktu kamu diajakin temenmu waktu ada perang air itu?" tanya Ana ketika keyra sudah menjelaskan semuanya. Keyra membalasnya dengan anggukan pelan. "Terus kenapa ga bilang sama aku?" tanya Ana lagi.

"Yaaaa biar kejutan aja, kan kebetulan waktu itu kamu bilang mau liburan ke sini kan. yaudah sekalian aja" Jawab keyra.

"Ya ampun keyra....."

"Dannnnn aku takut kamu histeris dan bawel kaya gini kalo tau aku pacaran sama taruna akmil" potong keyra.

Ana menatap sahabatnya dengan tatapan kesal,

"Hahahaha, oh iya Bagus gimana orangnya?" tanya Keyra mengalihkan pembicaraan. Seketika wajah Ana merona ketika mendengar kata Bagus. "Yaampun sampe merona gitu" ledek Keyra.

"Apasih" Jawab Ana menutupi mukanya, "Malu tau hahaha"

"Kata Mas Wirya Bagus ini anaknya pendiem loh, tapi pas tadi aku liat dia malah yang lebih berusaha narik perhatian kamu. iya gak sih?" Tanya keyra.

"Hmmm mana kutahu" Ana bangkit dari duduknya, berjalan ke arah jendela. "Ada perasaan aneh yang aku rasain waktu aku ngobrol sama Bagus tadi,"

"Aneh gimana?" Tanya Keyra penasara.

"Yaaa Aneh aja gitu. padahal ini bukan kali pertama aku di deketin sama seorang Taruna, tapi ya gatau aneh aja gitu" Jawab Ana sambi; menatap langit tanpa bintang.

"Ya mungkin karena taruna yang lain bukan taruna akmil, kamu kan maunya sama tentara kan? kalo yang lalu-lalu kan kedinasan lain iya kan?" kata keyra.

"Hahaha yang lalu-lalu, berasa aku pacaran sama 'banyak' taruna deh. padahal mah cuma seorang wkwkwk" Ana tertawa renyah. "Ya pokoknya mah ada perasaan bahagia dan cemas juga" lanjutnya berjalan ke arah kasur dan menjatuhkan dirinya keatas kasur. 

"Jalanin dulu aja An, kalo misalnya berhasil ya bagus. kalo ga berhasil ya mungkin ada yang jauh lebih baik buat kamu hmm?" Keyra menatap sahabatntya dengan penuh harap.

Keyra sudah tahu betapa 'mengerikan'nya mantan pacar Ana dulu, jadi sebenarnya ia takut ketika mas Wirya mengusulkan ide kencan buta untuk Ana karena Keyra tau bahwa luka yang dibuat lelaki itu masih ada dan masih membekas di dalam diri Ana. Tapi karena Keyra tidak mau Ana berlama-lama terpuruk dalam kesedihannya ia memutuskan untuk mengenalkan Bagus kepada Ana, ya siapa tau saja Bagus mampu mengobati luka yang Ana alami.

***

Keesokan harinya....

"Ana!" Seorang pria berseragam coklat menghampiri Ana yang sedang berjalan masuk menuju Kedai Han.

"Eh Bagus" Ana melirik jam tangannya sebentar. "Katanya jam 6, ko jam 5 sudah datang?" Tanya Ana menghampiri Bagus.

"Iya nih kebetulan bisa cepat. Langsung aja nih?" Tanya bagus.

"Langsung? Langsung kemana?" Tanya ana kebingungan.

"Keliling magelang mau ga?" Tanya bagus tersenyum simpul.

Ana melihat jamnya sekilas, "Kamu pesiar sampe jam berapa?" Tanya Ana.

"Masih ada waktu kok," Bagus menggenggam tangan Ana "Hayu," Lanjutnya sambil menarik Ana pelan. Ana yang tertarik mau tak mau pasrah mengikuti kemana Bagus berjalan.

"Mau beli apa sih gus?" Tanya Ana ketika mereka sedang berjalan disebuah Mall. 

"Adikku hari ini ulang tahun, jadi aku mau minta tolong sama kamu untuk mencarikan hadiah yang pas untuk dia" kata bagus menatap Ana lembut.

"A-adikmu perempuan?" tanya Ana tiba-tiba gugup.

"Bodohh Ana, kenapa kamu tiba-tiba gugup gini" batin Ana.

"Ya, perempuan. Usianya sama sepertiku" Kata Bagus sambil memasuki sebuah toko yang dihiasi pernak-pernik lucu. "Aku kembar tidak identik An" Lanjut bagus.

"Ah? lucu ya punya kembaran hehe" kata Ana dengan nada canggung.

Tiba-tiba muka bagus berubah menjadi murung.

"Loh gus kenapa? aku salah ngomong ya?" Tanya Ana menatap Bagus Khawatir, sedetik kemudian bagus tersenyum kembali seolah-olah tidak ada yang terjadi. 

"Kayaknya ada yang dirahasiakan oleh Bagus, tapi belum saatnya aku menanyakan pertanyaan itu. Nanti ada waktunya An, sabar" Gumam Ana sangat pelan. 

"Ini cantik ga?" Bagus memperlihatkan sebuah kalung silver berbandul pesawat kertas. (Foto di Media)

"Wah! Cantik gus. Aku suka hehehe" Jawab Ana semangat.

"Kamu suka?" Tanya Bagus lagi.

"Suka suka" Jawab Ana antusia. 

Bagus mengangguk pelan dan langsung berjalan ke arah kasir untuk membeli kalung itu. 

***

Lanjut apa jangan? 
Vomments Jangan lupa :)


Aku, Kamu dan NegaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang