Kesedihan Kedua [K2] - 15

2K 109 7
                                    

Masih dengan senyum tampannya dia mendekatkan wajahnya dengan wajahku kemudian...

***

"An, bangun An" aku membuka mataku ketika merasakan ada seseorang yang menepuk pundakku pelan. Aku mengerjapkan mata dan disana ada ka Saga dengan jaket hijaunya berdiri menatapku dengan tatapan bingung. "Kenapa?" tanyanya.

Aku tersenyum kaku, "Ah, ternyata cuma mimpi" gumamku dalam hati. "Gapapa ko ka hehe"

"Kirain ada apa, kaget aku" ucapnya. "Oh iya, kamu ko bisa tidur diluar tenda sih?" tanyanya.

Aku baru menyadari ternyata aku daritadi tidur diluar tenda, 

"Hehe, didalam terlalu gelap ka. aku gak suka berada dikegelapan" kataku.

"Oh begitu, yaudah sekarang kamu beresin barang-barang kamu gih yang lain juga lagi beresin barang-barangnya tuh" kata ka Saga sambil melihat ke arah teman-teman yang sedang mengemasi barang-barangnya.

"Kita mau kemana? ini masih pagi banget ka" ucapku setelah melihat jam ditanganku yang menunjukan angka 3.

"Tim bantuan sudah datang, mereka nunggu di sana" ka Saga menunjuk kearah orang-orang yang sedang berkumpul di dekat sebuah mobil bak terbuka tak jauh dari tempat kami membuat tenda.

"Mereka siapa?" tanyaku.

"Mereka tentara yang bertugas disekitar desa yang kita tuju. Mereka bakal nganter kita ke tempat tujuan kita" terang ka saga. "Sekarang kamu beresin dulu mendingan barang-barang kamu. Aku mau bantu yang lain dulu" ka Saga menepuk pundakku pelan dan berjalan menghampiri teman-teman yang lain. Akupun langsung berjalan ke arah tendaku untuk mengemasi barangku. Ka Dini dan yang lainpun sedang membereskan barang-barang nya.

"Kamu malem tidur di luar?" tanya ka Dini ketika aku mulai merapikan barang-barangku yang dibalas anggukan kecil olehku. "Kenapa?" tanyanya lagi.

"Gapapa sih ka, cuma aku ga suka aja kalo ada di tempat yang gelap" aku tersenyum kecil.

"Bukannya diluar lebih gelap ya?"

Aku menoleh ke arah ka Dini sambil menunjuk langit "kan ada bintang" jawabku singkat. Ka Dini tertawa kecil dan melanjutkan kegiatannya lagi.

***

Aku ditugaskan untuk mengangkut tas dan peralatan ka Dini, karena ka Dini masih sedikit lemah untuk membawa 1 tas carrier besar dan 2 tas jinjingnya. Sementara ka Dini sudah jalan di depan dipapah oleh ka Reihan.

"Mau kubantu?" Seseorang berbicara dari arah belakangku, reflek karena kaget aku hampir jatuh ke belakang untungnya ada seseorang yang menarikku kedepan sehingga aku tidak jadi jatuh.

"Hati-hati An" ucap orang itu, "Sini biar aku aja yang bawa" ka Saga langsung mengambil tas carrier ka Dini dan membawanya menuju mobil.

Posisiku kali ini hanya diam dengan kedua tangan yang penuh dengan barang bawaan lain, tiba-tiba seseorang merebut tas itu dan berjalan mendahuluiku.

"Tunggu dulu, wajah itu.....wajah itu terasa tak asing bagiku." Gumamku.

Aku langsung mengikuti pria itu sambil sesekali melirik wajahnya.

Selama diperjalanan aku duduk menghadap belakang dan menyandarkan punggungku ke tas yang sudah disusun dengan barang-barang di pojokan mobil, disamping kananku Andi dan di samping kiriku ka Saga.

"Kalau masih ngantuk tidur aja An, lumayan ini kayaknya makan waktu 30 menitan" Andi membuka pembicaraan.

"Eh? Ga ngantuk ko aku, kamu sepertinya yang ngantuk di" kataku sambil terkekeh kecil melihat wajah lelah Andi yang terlihat sangat mengantuk.

Aku, Kamu dan NegaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang