Hampir Karam? [HK] - 22

1.2K 84 3
                                    

1 tahun kemudian...

Ana's POV

1 Tahun berlalu, aku kembali ke Bandung dan mengajar les di beberapa tempat les menunggu Wisudaku yang sempat kutunda tahun kemarin. Setelah wisuda dan bergelar S.Pd. aku berniat untuk segera mendaptarkan CPNS dan mengajar menjadi guru di SMP/SMK/SMA Negri di Bandung. 

Teman-teman seperjuanganku dulu mereka kembali ketempat mereka masing-masing, ka Dini sudah menikah 3 bulan lalu dengan bang Raihan dan hubunganku dengan ka Dini terbilang baik-baik saja, bahkan beberapa menit yang lalu ia mengabari kepadaku bahwa ia sedang hamil 2 minggu. Aku turut senang mendengar kabar bahagia itu.

Hubunganku dan mas Wira sejauh ini bisa dibilang cukup lancar, bahkan bisa terbilang sangat lancar untuk seukuran kami yang beda kota alias LDRan, belum lagi 'Kerja serabutan'  yang dilakukan oleh mas Wira. Tapi tadi malam, tiba-tiba sebuah lubang kecil yang hadir diantara hubunganku dan mas Wira yang hampir menyebabkan hubunganku dan mas Wira karam.

Flashback

Me
Massss
Lagi apa?????
Kalo aku habis nyusun rpp buat senin.
Read. 19.00

Mas Wira❤
Malam dek, mas lagi di markas. ada apa?
19.25

Me
Hmmm
enggaaaaa
Aku cuma kangen aja hehe
read 19.27

Mas? kok cuma di read aja...
read 19.40

Mas Wira❤
Maaf dek, mas masih di markas ini. Jadi sulit untuk cek hp, nanti mas hubungi lagi ya.
19.59

Me
Oke mas, istirahat jangan lupa
19.59

Makannya juga dijaga yaa. 
I miss youuu.
20.00


Aku menatap gawaiku kesal sambil menghembuskan nafas pelan, tidak biasanya mas Wira secuek ini. Aku membuka aplikasi yang mengabadikan momen dengan gambar (Instagram) dan memencet icon diatas untuk melihat snapgramnya. Video 15 detik itu terus bergulir memperlihatkan orang-orang yang bersenda gurau bersama temannya, memamerkan makanan, memamerkan alat makeup, curhat, nyambat, dll. Mataku terhenti ketika melihat snapgram seseorang yang memperlihatkan punggung lelaki yang aku kenal.

Aku menjeda video itu untuk memastikan bahwa sosok didalam video itu bukan dia. 
3 detik....
5 detik....
10 detik....

"Mas Wira..." Sebuah nama terucap dari mulutku ketika video itu menampilkan Mas Wira tersenyum lebar disebuah cafe di daerah Bandung. Ya, dia mas Wiraku. Dia yang tadi bilang sedang ada di markas dan akan menghubungiku nanti, ternyata dia sedang bersenang-senang dengan teman-temannya di Akademi dulu. 

Aku langsung menghubungi mas Wira tanpa basa-basi, dering ke-3 ia baru mengangkat telfonnya dan langsung aku hujani dengan pertanyaan pertanyaan tentang kekhawatiran dan kecemburuanku. 

(On the phone)

"Ada ap--"

"Mas lagi dimana? katanya di markas. ahhh iya, markasnya pindah ke bandung dari medan hm?" Tanyaku tanpa jeda.

"Hah gimana dek? ga kedengeran, bentar bentar" setelah berbiacara seperti itu sambungan telfon menjadi hening beberapa saat. "Kenapa dek? Maaf tadi berisik di dalem markas. Ada apa?" Tanya Mas Wira lagi.

Aku, Kamu dan NegaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang